Berita Minut
Intip Sejarah Biapong Maumbi Minut, Makanan Ala Cina yang Menyebar dengan Filsafat Minahasa
Desa biapong. Itulah sebutan untuk Desa Maumbi di Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - desa biapong. Itulah sebutan untuk Desa Maumbi di Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut.
Sebutan itu disandang lantaran tempat jual biapong bertebaran di tepi jalan serta lorong desa tersebut.
Belakangan, desa Maumbi ditahbiskan secara resmi sebagai desa biapong setelah menang dalam ajang Trisakti Award beberapa waktu lalu.
Dalam lomba desa wisata tersebut, desa Maumbi menonjolkan biapong. Menyebut biapong banyak yang terkejut.
Kok bisa biapong jadi andalan wisata salah satu desa di wilayah sub etnis Tonsea ini ?.
Padahal aslinya berasal dari Cina.
Hukum Tua Desa Maumbi Johni Tanod menuturkan, sejarah biapong di Maumbi bermula dari sebuah kedai yang menjual biapong. Kedai itu mempekerjakan banyak warga setempat.
"Seiring berlalunya waktu, para pekerja ke luar dan mendirikan usaha sendiri. Lama kelamaan usaha biapong kian banyak," kata dia Jumat (17/9/2021).
Jejak sejarah itu, ia menuturkan, dapat ditelusuri dengan rasa biapong Maumbi yang khas dan cenderung sama.
Penularan kemampuan ini mirip filsafat Minahasa yang dipopulerkan Samratulangi Sitou Timou Tumou Tou. "Manusia hidup untuk memanusiakan manusia lainnya," katanya.
Menurutnya, booming biapong di Maumbi terjadi beberapa tahun lalu.
"Kala itu musim kedatangan turis cina. Mereka berbondong bondong kemari. Jalan sampai macet," ujar dia.
Dia bertekad menyulap kawasan biapong Maumbi menjadi lebih komersil.
"Kami sudah usul untuk membangun tugu biapong di jalan masuk desa. Mirip mirip tugu kacang di Kawangkoan," katanya.
Desa Maumbi di Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, kerap dijuluki desa biapong.