Partai Golkar Bolmong Tegaskan Sikap Dukung Kepemimpinan CEP

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Adanya isu Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) untuk menggantikan jabatan ketua DPD I Partai Golkar sulut Cristuany Euginia Paruntu (CEP), ikut ditanggapi DPD II Partai Golkar Bolmong.

PLT Sekretaris Partai Golkar Bolmong Glend Moses Oroh mengatakan, sejak awal 2021 Pasca kekalahan Ketua DPD I Golkar Christiany Eugenia Paruntu (CEP) di Pilgub Desember 2020 tahun lalu, isu Musdalub sudah ada namun tak terbukti.

Menurut Glend khusus Partai golkar Bolmong sejauh ini masih solid mendukung kepemimpinan ibu CEP.

”Saya kira isue itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan, apalagi setelah ditelusuri ternyata kabar Musdalub itu informasinya tak benar alias hoax," kata dia.

Ia menegaskan Golkar Bolmong akan terus mengawal kepemimpinan Ibu CEP sampai habis masa jabatannya sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulut.

"Sebagai kader Golkar tentunya saya prihatin adanya isue seperti ini, sehingga saya menghimbau kepada kader Golkar Sulut jangan lagi mau dipecah belah oleh oknum partai yang tidak bertanggungjawab," kata dia.

Ia menegaskan jika Lebih baik Partai Golkar fokus pada kerja-kerja dan agenda politik kedepan.

Tentunya untuk partai Golkar Sulut yang lebih baik khususnya daerah kita masing-masing.

Karena beberapa agenda penting sudah di depan mata.

Diantara lain kita akan menghadapi tahapan pemilu legislatif dan pilkada Sulut.

"Jika kita tidak fokus maka semua kerja akan sia-sia dan yang akan rugi partai Golkar juga,” ujar putra Modomang ini.

Atas nama pimpinan dan pengurus partai Golkar Bolmong dirinya meminta agar semua kader dan simpatisan tidak terprovokasi terhadap isu yang kebenarannya tidak dapat di pertanggungjawabkan.

"Kita tetap berikan dukungan kita terhadap kepemimpinan ketua DPD I PG Sulut Cristiany Euginia Paruntu sampai akhir masa jabatan," tegas dia.

Di ketahui sebelumnya beredar kabar jika belasan DPD II sudah merapat ke DPP untuk menyampaikan mosi tidak percaya atas kepemimpinan CEP.

Mamun isu itu setelah ditelusuri ternyata hoax. (Nie)