Hari Jumat
Penjelasan Mengenai Hukum Sholat Tahiyatul Masjid Saat Khotbah Jumat Sedang Berlangsung
Berikut penjelasan mengenai apakah boleh mengerjakan sholat tahiyatul masjid saat khotbah Jumat sedang berlangsung?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada banyak amalan yang bisa kita umat islam kerjakan sebelum sholat Jumat.
Khusus untuk sholat, kita bisa melaksanakan sholat qobliyah dan badiyah, sebelum dan sesudah sholat Jumat.
Selain itu juga ada sholat tahiyatul masjid.
Baca juga: Sebaiknya Datang Lebih Awal ke Masjid untuk Sholat Jumat, Ini Keutamaannya
Baca juga: Jadwal Terbaru Liga Inggris, Berikut Prediksi Arsenal vs Norwich, Momen yang Tepat untuk Bangkit
Baca juga: Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10, Simak Apa Saja Keutamaannya Dibaca di Hari Jumat
Umat Muslim melaksanakan Salat Jumat di Masjid Raya Ahmad Yani, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (20/8/2021). (Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw)
Bisa dilaksanakan saat seseorang masuk masjid sebelum duduk.
Namun apakah boleh mengerjakan sholat tahiyatul masjid saat khotbah Jumat sedang berlangsung?
Berikut penjelasan atau hukum melaksanakan sholat tahiyatul masjid saat khotbah Jumat sedang berlangsung.
Sholat Tahiyatul Masjid merupakan sholat sunnah ketika seseorang masuk masjid sebelum duduk.
Berdasarkan pada hadist riwayat Abu Qatadah, Rasulullah SAW berkata:
إذا دخل أحدكم المسجد فليصل ركعتين قبل أن يجلس
Artinya: “Apabila kalian masuk masjid hendaklah shalat dua raka’at sebelum duduk” (HR: Ibnu Majah)
Namun, ketika sholat jumat berlangsung, seseorang tekradang binggung untuk melakukan sholat Tahiyatul Masjid atau tidak.
Dikutip dari sufyanruray.info yang disarikan dari buku Syarhu Muslim lin Nawawi rahimahullah, 6/164-165,
Umat Muslim melaksanakan Salat Jumat di Masjid Raya Ahmad Yani, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (20/8/2021). (Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw)
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata:
جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ : “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”
“Sulaik Al-Ghothofani datang ke masjid pada hari Jum’at ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sedang berkhutbah, ia pun langsung duduk.
Maka beliau bersabda kepadanya: Wahai Sulaik, berdirilah, lalu sholatlah dua raka’at dan ringankanlah sholatmu. Kemudian beliau bersabda: Jika seorang dari kalian datang ke masjid pada hari Jum’at dan imam sedang berkhutbah maka hendaklah ia melakukan sholat (tahiyyatul masjid) dua raka’at, dan hendaklah ia meringankan sholatnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz milik Muslim]
Beberapa Pelajaran:
1) Dianjurkan untuk menghadiri sholat Jum’at dengan bersegera sebelum khatib naik mimbar dan hendaklah melakukan sholat tahiyyatul masjid ketika pertama tiba di masjid.
2) Apabila seseorang datang terlambat setelah khatib naik mimbar, tetap disunnahkan baginya untuk sholat tahiyyatul masjid walau khatib sedang khutbah dan dimakruhkan baginya untuk duduk sebelum sholat dua raka’at.
3) Dalam keadaan ini, disunnahkan sholat yang ringan, tidak memperpanjang bacaan agar dapat segera mendengarkan khutbah.
4) Bolehnya khatib berbicara kepada jama’ah apabila ada suatu keperluan, dan jama’ah yang diajak berbicara boleh menjawab karena dalam riwayat lain Sulaik ditanya terlebih dahulu oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
أَصَلَّيْتَ يَا فُلَانُ قَالَ لَا قَالَ قُمْ فَارْكَعْ
“Apakah engkau sudah sholat wahai Fulan? Beliau menjawab: Belum. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Bangkitlah lalu sholat.”
5) Anjuran untuk selalu memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar serta membimbing kepada kemaslahatan dalam setiap keadaan, tempat dan waktu.
6) Sholat tahiyyatul masjid dikerjakan dua raka’at.
7) Sholat sunnah di siang hari juga dua raka’at, dua raka’at.
8) Sholat tahiyyatul masjid masih bisa dikerjakan walau seseorang sudah sempat duduk apabila ia belum mengetahui sebelumnya.
9) Sholat tahiyyatul masjid tidak boleh ditinggalkan meski di waktu-waktu terlarang untuk sholat, karena pendapat yang kuat insya Allah adalah, sholat-sholat sunnah yang memiliki sebab boleh dikerjakan meski di waktu-waktu terlarang.
10) Sholat sunnah tahiyyatul masjid termasuk sunnah mu’akkadah, namun apabila sudah dikumandangkan iqomah maka hendaklah segera memutuskan sholat sunnah apa pun dan ikut sholat berjama’ah
Kesimpulan dari hadist di atas, disimpulkan bahwa ketika seseorng datang terlambat ke masjid, dan khatib sudah naik mimbar dan memulia khutbah, maka kesunnahan sholat tahiyatul masjid tetap berlaku.
Namun ketika seseorang datang dan imam sudah takbir ataupun muadzzin sudah iqamah, maka sebaiknya tidak melakukan dimakruhkan melakukan shalat sunnah dan lebih baik langsung shalat berjemaah bersama imam. (*)
Berikut keutamaan jika datang lebih awal ke masjid
Ada nilai sedekah yang didapatkan saat melaksanakan Sholat Jumat sesuai waktu datang ke masjid.
Jika datang lebih awal seperti berkurban unta.
Inilah nilai-nilai sedekah sesuai dengan waktu kita datang ke masjid. Lebih awal lebih baik.
Nilai sedekah itu ada dalam sunah - sunah Jumat.
Bagi orang yang menghadiri shalat Jum'at disunahkan 6 perkara :
1. Mandi dan membersihkan tubuh.
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya rasulullah saw bersabda:
"Siapa yang mandi pada hari jum'at, mandi junub, kemudian pergi maka seakan-akan ia berkurban unta"
"dan barangsiapa yang pergi pada jam kedua maka seakan-akan ia berkurban seekor sapi"
"dan siapa yang pergi pada jam ketiga, maka seakan-akan ia berkurban seekor kambing bertanduk"
"dan siapa yang pergi pada jam keempat maka seakan-akan ia berkurban seekor ayam"
"dan siapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban telur"
"dan apabila imam telah keluar maka malaikat hadir untuk mendengarkan khutbah" (Muttafaq alaih)
2. Memakai pakaian putih.
3. Memotong kuku.
4. Memakai wangi-wangian.
5. Memperbanyak membaca ayat-ayat Al-Qur'an, doa dan dzikir.
6. Tenang waktu khathib membaca khuthbah.
Keterangan :
Bagi orang yang terlambat datang ke mesjid, sedang khatib tengah berkhutbah.
Hendaknya mempercepat shalat sunnahnya (tahiyatul masjid) dua raka'at, kemudian duduk terus mende- ngarkan khuthbah.
Salat Jumat merupakan salah wajib yang dilakukan umat islam khususnya bagi laki-laki.
Dinamakan salat Jumat karena dilakukan tepat di hari Jumat.
Hukum salat jumah adalah wajib (fardhu).
Berbeda dengan salat fardhu lainnya, pada salat ini ada khutbah dengan beragam keistimewaan dan keutamaan.
Adapun tata cara salat Jumat dijelaskan dalam buku Risalah Panduan Salat Lengkap yang dibagikan Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Sumatera Selatan.
Dalam buku disebutkan tata cara pelaksanaan salat Jumat.
Syarat-syarat sahnya melakukan shalat Jum'at ada tiga :
l. Tempat shalat Jum'at harus tertentu.
2. Jumlah orang yang berjama'ah sekurang-kurangnya 40 orang laki-laki.
3. Dilakukan dalam waktu zhuhur.
4. Sebelum shalat Jum'at didahului oleh dua khutbah.
Sungguhpun demikian risalah ini perlu kita kemukakan beberapa pendapat yang mungkin dapat dijadikan pegangan bagi daerah-daerah tertentu yang pengunjung jamaahnya mungkin kurang dari 40 orang.
Hukum Khutbah
1. Membaca "Alhamdulillah" dalam dua khutbah itu.
2. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad salam dua khuthbah.
3. Berwasiat dengan "takwa" kepada Allah dalam dua khuthbah.
4. Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khutbah.
5. Memohonkan maghfirah (ampunan) bagi sekalian mukminin pada khutbah yang kedua.
Syarat Syarat Khutbah
1. Isi rukun khutbah dapat didengar oleh 40 orang ahli Jum'ah.
2. Berturut-turut antara khutbah pertama dengan khutbah kedua.
3. Menutup auratnya.
4. Badan, pakaian dan tempatnya suci dari hadas dan najis.
Niat Salat Jumat Bagi Makmum
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.
Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat.
Artinya, tidak harus melafadzkan niat.
Menurut Syaikh Mushtofa Dieb Al Bugho dalam Al Wafi, sebagian ulama membolehkan melafadzkan niat dalam rangka membantu konsentrasi.
Sedangkan menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, jumhur ulama mensunnahkannya.
Niat Sholat Jumat
Berikut lafal niat salat Jumat:
اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii fardlol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.
Artinya :
Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi mamum, karena Allah ta'ala.
SUMBER: