Peristiwa G30S PKI
Kisah Letjen S Parman, Jenderal Cerdas yang Terbunuh di G30 September 1965, Adiknya Anggota PKI
Kisah Letjen TNI S Parman yang tewas dibunuh sekelompok pemberontak G30S PKI September 1965. Anti komunis. Sang adik anggota PKI.
Parman kemudian menyelesaikan sekolahnya di AMS dan melanjutkan ke Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta.
Namun invasi Jepang di tahun 1942 membuat Parman kembali berhenti sekolah.
Parman kemudian menjadi penerjemah bagi polisi militer Jepang yaitu Kenpetai.
Perjalanan Karir
Setelah Indonesia Merdeka, Parman memilih terjun ke dunia militer sebagai bentuk pengabdian kepada negara.
Parman mengawali karier militer dengan menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pada Desember 1945, Parman diangkat menjadi Kepala Staf Markas Besar Polisi (PT) di Yogyakarta.
Parman bahkan ikut bergerilya hingga luar kota selama Agresi Militer II.
Setelah Agresi Militer II pada Desember 1949, Parman ditugaskan sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
Parman juga sempat mengenyam pendidikan di Koninklijke Militaire Academie (semacam AKMIL) di Breda, Belanda.
Parman kemudian diangkat menjadi Asisten I Men Pangad bidang intelijen dengan pangkat Brigadir Jenderal.
Pangkatnya naik menjadi Mayor Jenderal pada Agustus 1964.
Saat Parman menjabat sebagai Asisten I bidang inetelijen, pengaruh PKI telah meluas dan menjadikannya sebagai musuh angkatan darat.
PKI menyebar opini publik bahwa AD berniat menggulingkan kepemimpinan Presiden Soekarno.