Pembunuhan Kakak Beradik
Cinta Ditolak Jadi Motif Pembunuhan Kakak Beradik di Sidoarjo, Begini Keterangan Lengkap Polisi
Pembunuhan sadis terhadap kakak-adik, Dira (20) dan Dea (13) di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo ternyata bermotif asmara.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Cinta Ditolak Jadi Motif Pembunuhan Kakak Beradik di Sidoarjo, Begini Keterangan Lengkap Polisi
Warga Kabupaten Sidoarjo digemparkan dengan peristiwa sadis.
Di mana peristiwa tersebut adalah pembunuhan kakak beradik.
Pembunuhan sadis terjadi di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Pembunuhan sadis terhadap kakak-adik, Dira (20) dan Dea (13) di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo ternyata bermotif asmara.
Pelaku diketahui bernama Heru Erwanto, pemuda 25 tahun asal Ploso Klaten, Kediri ngekos di kawasan Sedati Sidoarjo itu menaruh hati kepada Dira, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Pelaku ini pernah bekerja di warung kopi milik orangtua korban. Dia suka kepada korban tapi bertepuk sebelah tangan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Selasa (7/9/2021).
Peristiwa pembunuhan itu berawal saat pelaku datang ke rumah korban pada Senin (6/92/2021) malam.
Dia bermaksud menemui Dira untuk menyampaikan isi hatinya.
Proses evakuasi dua korban pembunuhan di Waru Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/9/2021). (Foto Istimewa Polres Sidoarjo)
Saat itu, Dira sedang di rumah bersama adiknya, Dea. Dua orang tua mereka masih beklerja, menunggu warung kopi.
"Beberapa saat pelaku datang, dia sempat cekcok mulut dengan korban. Sampai tarik-tarikan, kemudian korban yang kecil ke dapur mengambil pisau untuk membantu kakaknya," urai kapolres.
Melihat itu, Heru langsung memegang tangan korban Dea. Mereka sempat tarik-menarik pisau dapur kecil yang dibawa korban. Kemudian korban didorong pisau arahkan ke leher korban.
Dea pun tersungkur. "Melihat itu, kakaknya histeris lalu pelaku panik," lanjutnya.
Karena panik itulah, pelaku berusaha mencekek leher korban agar diam. Dira dicekik lehernya dan ditindih oleh pelaku, sampai meninggal dunia.
Kemudian, pelaku menyeret dua korban ke belakangan rumah. Lantas menceburkan kakak-adik itu ke dalam sumur kedalaman sekira 6 meter.
Bawa Mobil dan 5 Ponsel
Setelah menghabisi korban, pelaku berusaha kabur. Tapi beberapa saat kemudian, dia balik lagi ke rumah korban.
Pelaku mengambil mobil Daihatzu Sigra putih bernopol AG 1192 EK yang terparkir di rumah korban. Selain itu, pelaku membawa lima ponsel dari rumah tersebut.
Menjelang tengah malam, ibu korban pulang ke rumah. Dia curiga melihat pagar terbuka dan mobil tidak ada di parkiran.
Kecurigaan semakin menjadi setelah melihat ada beberapa bercak darah.
Dia kemudian menghubungi suaminya. Dari sana, orangtua korban lantas melapor ke POlsek Waru.
"Berdasar laporan itu, petugas kemudian ke lokasi untuk melakukan olah TKP," ungkap Kapolres Kusumo.
Polisi menelusuri bercak darah yang ada, ternyata mengarah ke sumur. Diterangi pakai senter, terlihat ada helm di dalam sumur, kemudian diangkat.
"Dari dalam sumur, ternyata juga ada dua korban. Dari situlah petugas yakin bahwa ini peristiwa pembunuhan," lanjutnya.
Petugas kemudian melacak mobil korban, dan diketahui berada di Tambaksawah, berjarak sekira 2 kilometer dari rumah korban.
Setelah didatangi, ternyata mobil diparkir di pinggir jalan dan pelakunya kabur.
Kaki Pelaku Ditembak Polisi
Pelaku pembunuhan sadis terhadap kakak-adik di Wedoro, Sidoarjo saat diamankan petugas Polresta Sidoarjo. (surya.co.id/m taufik)
Penyelidikan berlanjut, beberapa jam setelah kejadian, polisi berhasil mendeteksi keberadaan pelaku.
Pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai sopir rental itu bersembunyi di sebuah penginapan di Sedati.
Saat didatangi polisi, dia mengelak. Kemudian berusaha kabur meninggalkan lokasi.
"Dikasih tembakan peringatan, dia tetap kabur, sehingga terpaksa dilumpuhkan mengenai kaki kanannya," urai kapolres.
Pelaku pembunuhan sadis itu kemudian dibawa ke Polresta Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan.
Kepada petugas, pemuda berbadan pendek ini pun mengakui telah menghabisi nyawa kedua korban.
Akibat perbuatannya, dia terancam hukuman berlapis, termasuk Pasal 338 dan atau Pasal 365 Ayat 3 KUHP dan atau Pasal 351 Ayat 3 KUHP dan atau Pasal 80 Ayat 3 Undang-undang Perlindungan Anak.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa mobil milik korban yang dibawa kabur pelaku, lima ponsel, pisau diduga dipakai menghabisi korban, beberapa pakaian, helm, dan sejumlah barang bukti lain.
Menyesal
Di sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, pelaku Heru Erwanto mengaku menyesal atas perbuatannya telah menghabisi dua nyawa tersebut.
"Menyesal Pak, benar-benar saya menyesal. Saya datang ke rumah itu bukan bermaksud untuk demikian," dalihnya.
Dia mengaku datang untuk menemui Dira. Menjelaskan isi hatinya sekaligus mengklarifikasi permasalahan yang ada.
"Saya minta agar dia dan orangtuanya tidak mengatai saya terus," ujar Heru saat di Polresta Sidoarjo.
Tapi karena kedatangannya seolah ditolak, terjadilah cekcok mulut tersebut. Sampai berujung pembunuhan terhadap dua kakak-adik di rumahnya.
"Adiknya itu ikut-ikutan dengan membawa pisau, makanya saya pegangi sampai terjadi itu. Kalau kakaknya, saya cekik karena histeris itu," aku Heru.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pembunuhan Kakak-Adik di Sidoarjo: Polisi Ungkap Motif Asmara Bertepuk Sebelah Tangan,
Ikuti kabar berita pembunuhan kakak beradik