Anggot TNI Bunuh Diri
Akhiri Hidupnya di Jembatan Suramadu, Anggota TNI Ini Tinggalkan Pesan untuk Istri dan Anak-anaknya
Terjadi aksi bunuh diri di Jembatan Suramadu, Surabaya pada Senin malam lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi aksi bunuh diri di Jembatan Suramadu, Surabaya pada Senin malam lalu.
Diketahui aksi terjun dari Jembatan Suramadu itu dilakukan seorang anggota TNI AL.
Tinggalkan pesan dalam surat wasiat untuk keluarganya sebelum mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Cerita Ketua RT, Kronologi Penyanyi dan Presenter Senior Koes Hendratmo Ditemukan Meninggal Dunia
Baca juga: Kecelakaan Maut, Tabrakan Dua Pengendara Motor yang Melaju dari Arah Berlawanan, Keduanya Tewas
Baca juga: Penuhi Panggilan Polisi Terkait Laporan Dhena Devanka, Jonathan Frizzy Bantah KDRT
Jembatan Suramadu. (istimewa)
Seorang anggota TNI AL di Surabaya nekat terjun dari jembatan Suramadu, Surabaya.
Aksi bunuh diri ini terjadi pada Senin (6/9/2021) malam.
Korban diketahui bernama Widodo (53).
Widodo (53) meninggalkan surat wasiat menyentuh yang ditemukan petugas di jok sepeda motornya.
Isi surat wasiat yang ditulis Widodo sebelum mengakhiri hidupnya ditujukan kepada istri dan anak-anaknya.
Ia minta maaf kepada istri dan keempat anaknya. Ia juga berharap, anak-anaknya tumbuh secara baik meski tanpa ada Widodo di sampingnya.
Berikut penggalan surat wasiat Widodo :
Buat mama dan anak-anakku
Maafkan Papa, selama mendampingimu belum bisa membuat Mama bahagia.
Terima kasih sudah memberikan anak-anak yang hebat
Jadilah ibu yang baik bagi anak-anak kita.
Papa telah gagal jadi imammu.
Papa bukan imam yang baik Aku titip ke-4 anakku, anak-anak kita.
Semua ini papa putuskan karena papa tak pantas mendampingimu dan membesarkan anak-anak kita.
(Rumah kita tak pantas untukku)
Untuk anak-anakku, maafkan Papa ya sayang.
Kalian harus jadi orang-orang hebat meski tanpa papa di tengah-tengah kalian
Selamat tinggal semuanya.
Sebelum terjun dari Jembatan Suramadu, Widodo meninggalkan sebuah motor Honda Beat hitam, Senin (6/9/2021) malam.
Motor berplat nomor L 5625 FE itu ditinggal dalam kondisi lampu dan reting kiri menyala.
Sementara, pemilik motor nekat menceburkan diri ke laut.
Hal itu dikuatkan temuan polisi sebuah surat wasiat dan dompet yang dibawa oleh korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKP Giadi Nugraha belum dapat memastikan kejadian yang diduga bunuh diri tersebut.
"Masih kami cek, infromasinya begitu (bunuh diri). Ini masih kami cek dulu," singkatnya saat dihubungi SURYA.co.id.
Saat ini, motor korban dan barang miliknya tengah diamankan ke pos polisi Suramadu.
Hasil temuan kepolisian, korban Widodo merupakan anggota TNI AL yang ditugaskan di kesatuan Rumasakit Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya.
AKP Giadi Nugraha masih berkoordinasi dengan pihak Pom AL untuk melakukan penyelidikan atas kasus bunuh diri tersebut.
"Kami koordinasi dengan Pom AL dulu. Sementara jasad korban sudah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit," singkatnya
Ditemukan
Widodo ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh tim SAR gabungan di perairan sekitar Jembatan Suramadu pada Selasa (7/9/2021) pukul 09.15 WIB.
Jenazah Widodo terapung di posisi koordinat 7° 11.068’ S 112° 46.505’ E.
Widodo yang mulanya mengendarai sepeda motor diketahui terjun dari Jembatan Suramadu pada Senin (6/9/2021) malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.
Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menuturkan, ketika terjun, Widodo meninggalkan sepeda motor Honda Beat hingga sejumlah barang lainnya, termasuk surat wasiat.
Pintu keluar Jembatan Suramadu. (surya/ahmad faisol)
"Selain motor juga ditemukan sepatu, helm, kunci, kartu identitas dan sebuah surat wasiat," kata Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo dikonfirmasi, Selasa (7/9/2021) siang.
Dalam pencarian untuk menemukan jasad Widodo, Tim SAR mengerahkan satu tim operasi yang beranggotakan lima orang personel ABK.
Mereka menyisir dengan menggunakan satu unit RIB, didukung dengan sejumlah peralatan pertolongan dan dibantu oleh semua pihak terkait di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.
Selanjutnya, jenazah korban yang telah ditemukan dibawa ke Dermaga Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Surat Wasiat Menyentuh Untuk Istri dan Anak, Anggota TNI Terjun dari Jembatan Suramadu