Berita Internasional
Sosok John Walker Lindh Pemuda Amerika yang Gabung Taliban Lantaran Kagum, Begini Nasibnya Sekarang
Tetapi pria yang kemudian diketahui sebagai John Walker Lindh dan berusia 20 tahun itu bukan berada di wilayah musuh.
Sementara itu, orang tua Lindh tidak tahu apa yang terjadi.
Mereka terakhir mendengar kabar dari putra mereka pada April 2001 ketika dia mengatakan dia "pindah ke tempat yang lebih sejuk untuk musim panas."
Faktanya, Lindh pernah pergi ke kamp pelatihan al-Qaeda di Afghanistan.
Di sana, dia bertemu dan berbasa-basi dengan dalang 9/11 Osama Bin Laden.
Dia juga menjalani pelatihan untuk belajar tentang senjata, peta, bahan peledak, dan pertempuran di medan perang.
Namun, Lindh mengklaim bahwa dia bersumpah setia pada jihad, bukan al-Qaeda.
Dia juga mengatakan bahwa dia menolak untuk berpartisipasi dalam operasi melawan Amerika Serikat atau Israel.
Tetapi apakah dia mengetahuinya atau tidak, operasi seperti itu sudah terjadi.
Pada 11 September 2001, teroris al-Qaeda melancarkan serangan di Amerika Serikat.
Penemuan John Walker Lindh di Afghanistan
Serangan yang dipimpin al-Qaeda pada 9/11 menewaskan hampir 3.000 orang.
Ketika Amerika Serikat dan sekutunya menyusun rencana untuk membalas dendam, mereka melihat ke pemerintah yang dipimpin Taliban di Afghanistan, yang melindungi teroris al-Qaeda.
“Saya berkata kepada Taliban, serahkan mereka, hancurkan kamp-kamp, bebaskan orang-orang yang Anda pegang secara tidak adil,” kata Presiden George W. Bush.
“Tapi mereka tidak mendengarkan. Mereka tidak merespons, dan sekarang mereka membayar harganya.”
Pada 7 Oktober 2001, AS meluncurkan Operasi Enduring Freedom.
Pada bulan November itu, Aliansi Utara yang didukung Amerika dari pejuang pemberontak Afghanistan telah menangkap sejumlah pejuang Taliban – termasuk John Walker Lindh.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kisah Pria Amerika Gabung Taliban karena Terkesima, Begini Kondisinya Saat Ditemukan oleh Pasukan AS