Kabar Papua
Inilah Sosok Kapten Dirham, Anak Buah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang Gugur Diserang KKB Papua
Gugurnya Kapten Chb Anumerta Dirman mendatangkan duka yang mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah sosok Kapten Dirham anak buah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang gugur diserang KKB Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua menyerang secara brutal pos pengamanan milik Kodam VIII/Kasuari di Kabupaten Maybrat, Kamis (2/9/2021) dini hari.
Empat Prajurit TNI gugur dalam penyerangan tersebut, salah satunya adalah Kapten Dirham.
Kapten Dirham lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 3 Juni 1980.
Kapten Chb Anumerta Dirman gugur dalam melaksanakan tugas sebagai Satgas Ter di Provinsi Papua Barat
JENAZAH PRAJURIT: Upacara penerimaan Jenazah Kapten Chb Anumerta Dirman, saat tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Sabtu (4/9/2021).(Dok. Korem 162/WB) ((Dok. Korem 162/WB))
Ia menjabat sebagai Danposramil Kisor Kodam XVIII/Kasuari, melansir dari Tribun Lombok dalam artikel 'Jenazah Prajurit TNI asal Bima yang Gugur di Papua Tiba di Kampung Halaman',
Prajurit TNI tersebut kini telah dimakamkan di kampung halamannya, di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (4/9/2021).
Gugurnya Kapten Chb Anumerta Dirman mendatangkan duka yang mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang buah hati.
Sebelum ditugaskan di Papua, Kapten Chb Anumerta Dirman pernah menjabat sebagai Danton Komma Kihub Denma Brigif 22/OM Kodam XIII/Merdeka.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat anggota TNI gugur dibunuh oleh KKB Papua, pada Kamis (2/9/2021).
Penyerangan yang dilakukan pada dini hari tersebut terjadi sekira pukul 03.00 WIT, di Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Selain Kapten Chb Anumerta Dirman, tiga prajurit lainnya juga gugur, dan dua orang prajurit lainnya mengalami luka serius akibat bacokan benda tajam.
JENAZAH PRAJURIT: Upacara penerimaan Jenazah Kapten Chb Anumerta Dirman, saat tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Sabtu (4/9/2021).(Dok. Korem 162/WB) (Dok. Korem 162/WB)
Berikut identitas empat anggota TNI yang gugur:
1. Lettu Inf Dirman dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
2. Serda Ambrosius Apri Yudiman dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
3. Pratu Zul Ansar dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
4. Praka Muhammad Dhirhamsyah dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Keempat jenazah disebut akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Adapun dua personel lainnya mengalami luka berat, yaitu Sertu Juliano dan Pratu Ikbal.
Jenazah empat personel TNI yang gugur berada di Markas Korem 181/PVT di Kota Sorong, kemarin (2/9/2021) jam 23.00 WIT.
Kepala Penerangan Korem 181/PVT, Mayor (Inf) Puguh Prandono mengatakan jenazah sedang disemayamkan dan akan segera diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing.
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen I Nyoman Cantiasa diagendakan akan melepas keempat jenazah dari Bandara Sorong.
"Rencananya Pangdam akan mengantar jenazah ke bandara sekitar jam 12.00 WIT," kata Puguh.
Sosok Pratu Iqbal Prajurit TNI yang Selamat
Pratu Iqbal (Kompas.com)
Sementara itu, Prajurit TNI bernama Pratu Iqbal selamat dari serangan KKB Papua di Pos Koramil Kisor di Afiat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021).
Pratu Iqbal selamat meski dihujani peluru saat berusaha menyelamatkan diri.
Ceritanya, saat itu Posramil Kisor diserang sekitar 50 anggota KKB Papua bersenjata tajam.
Dalam kejadian ini, 4 Prajurit TNI gugur, yakni Praka Muhammad Dirhamsyah, Lettu CHB Dirman, Serda Ambrosius Apri Yudiman, dan Pratu Sul Ansyari Anwar.
Pratu Iqbal sempat dinyatakan hilang karena tidak ditemukan di lokasi setelah kejadian.
Ternyata, saat itu Pratu Iqbal berhasil lolos dari serbuan KKB Papua.
Keberadaan Pratu Iqbal diketahui dari video yang viral di media sosial.
Dalam video itu, Pratu Iqbal bercerita saat kejadian, ada sekitar 50 orang yang datang ke Pos Koramil Kisor.
Mereka kemudian menyerang anggota TNI yang beristirahat menggunakan alat tajam secara membabi buta.
Menurut Iqbal, saat itu hanya ada satu senjata api di Pos Koramil Kisor.
Saat diserang, Iqbal berhasil keluar dari pos setelah menendang pintu belakang.
Ia kemudian menyelam ke sungai walaupun pelaku terus mengarahkan tembakan ke posisinya.
"Saat itu posisi senjata kami cuma hanya satu dan pada saat penyerangan tersebut saya berhasil keluar Posramil dengan cara menendang pintu belakang kemudian saya melompat ke sungai tetapi mereka terus menembak pada posisi saya menyelam ke dalam air, saya selamat karena di bawah arus sungai hingga selamat dari insiden itu,"ujar Iqbal.
Ia bercerita sempat melihat para pelaku menyerang rekannya-rekannya sesama prajurit menggunakan parang, panah, senjata api, dan senjata rakita.
Informasi yang dihimpun surya.co.id, Pratu Iqbal adalah Prajurit TNI yang berasal dari Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Penyerangan Pos Koramil Kisor juha diungkapkan oleh dua orang perawat Nusantara Sehat yang bertugas di Puskesmas Aifat Selatan.
Gunat, salah satu perawat bercerita ia tinggal tak jauh dari Pos Koramil Kisor.
Saat kejadian sekitar pukul 04.00 WIT, ia mendengar suara orang berlari dan tak lama kemudian terdengar suara tembakan.
Setelah berjeda, ia kembali mendengar suara tembakan balasan.
"Tapi saya tidak tau bunyi tembakan dari arah mana karena saat itu kondisi tiba-tiba mulai ramai,"kata Gunat.
Hal senada juga disampaikan Murni.
Perawat tersebut mengaku sempat ketakutan saat pintu rumah mereka diketuk oleh anggota TNI yang terluka dan meminta pertolongan.
"Saya pikir orang sana yang mengetuk pintu jadi kami tidak jawab kemudian anggota TNI itu sampai mendorong pintu dan meminta pertolongan kepada perawat kami saat masuk rumah korban sudah tidak berdaya akibat luka di sekujur tubuhnya," kata Murni.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Kapten Dirham Anak Buah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang Gugur Diserang KKB Papua