Kabar Afghanistan Taliban
Taliban Sasar Setiap Rumah untuk Buru Warga Amerika yang Berada di Afghanistan
Kabar di Afghanistan, Taliban memburu orang-orang Amerika yang tersisa setelah kuasai Kabul. Sasar setiap rumah.
Meskipun waktu itu, suaminya, seorang warga Afganistan memohon kepada Taliban untuk membiarkannya pergi tanpa dia, tetap saja Taliban menolak.
Babak baru Afghanistan
Hanya beberapa jam setelah Mayor Jendral Chris Donahue menaiki pesawat evakusi sebagai serdadu terakhir Amerika Serikat yang meninggalkan Kabul akhir pekan lalu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid,
mengumumkan pihaknya "menginginkan hubungan baik dengan AS dan dunia,” kata dia.
Namun uluran tangan para Talib ditanggapi secara hati-hati.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Taliban harus terlebih dahulu berlaku layaknya bangsa "beradab,” sebelum diterima oleh dunia internasional.
"Secepatnya Taliban memasuki keluarga bangsa-bangsa beradab, katakan lah begitu, semakin mudah untuk menjaga kontak,
komunikasi atau untuk dipengaruhi dan ditanyai,” kata dia dalam sebuah sesi di Forum Ekonomi Timur di Vladvostok, Jumat (3/9).
"Rusia tidak berkepentingan atas Afganistan yang terpecah belah.
Jika ini terjadi, tidak seorang pun di sana bisa diajak berbicara,” imbuhnya.
Moskow sudah memberikan isyarat kesediaan berdialog dengan Taliban.
Kementerian Luar Negeri mengaku duta besarnya di Afganistan telah menemui perwakilan Taliban beberapa hari setelah kejatuhan Kabul.
Pada Jumat (3/9/2021), Rusia mengumumkan telah menghubungi calon pejabat pemerintah di Afganistan, lapor kantor berita RIA, yang mengutip duta besar di Kabul. Dmitriy Zhirnov.
Dia menegaskan pihaknya tidak berniat memasok otoritas baru Afganistan dengan senjata atau perlengkapan militer lain.
Sementara itu, Uni Eropa sedang mempertimbangkan perwakilan tetap di Kabul untuk mengoordinasikan kerjasama dengan Taliban.
