Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik di Afghanistan

Vladimir Putin Jalin Kerjasama dengan Taliban, Ungkap Ketakutan Perkembangan Islam Radikal

Amerika Serikat resmi mengakhiri keberadaannya di Afganistan bersama pemerintahan yang memiliki afiliasi ke AS.

Editor: Aswin_Lumintang
AFP/Alexey NIKOLSKY / Sputnik via Serambinews
Vladimir Putin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KABUL – Amerika Serikat resmi mengakhiri keberadaannya di Afganistan bersama pemerintahan yang memiliki afiliasi ke AS. Saat ini Afghanistan telah dikuasai oleh pemerintahan baru dibawa kendali Taliban.

Presiden Rusia Vladimir Putin menilai 20 tahun keberadaan Amerika Serikat di Afghanistan berakhir dengan tragedy dan Washington tidak mendapatkan apa-apa.

“Militer AS sia-sia dalam usahanya menanamkan norma-norma mereka di Afghanistan,” ujar Putin, Rabu (1/9/2021), seperti dilansir dari Al Jazeera.

Orang-orang menunggu untuk dapat diberangkatkan dengan pesawat saat mereka berebut untuk melarikan diri ke luar negeri, di Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). Bandara Kabul dilanda kekacauan ketika ribuan orang mencoba melarikan diri dari Taliban yang dilaporkan segera menguasai penuh Afghanistan.
Orang-orang menunggu untuk dapat diberangkatkan dengan pesawat saat mereka berebut untuk melarikan diri ke luar negeri, di Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). Bandara Kabul dilanda kekacauan ketika ribuan orang mencoba melarikan diri dari Taliban yang dilaporkan segera menguasai penuh Afghanistan. (AFP/WAKIL KOHSAR)

Putin berbicara dalam suatu pertemuan dengan remaja terkait dimulainya tahun ajaran di Vladivostok, Rusia.

Menurutnya, pasukan Amerika hadir di Afghanistan selama 20 tahun membudayakan masyarakat lokal.

“Tapi kenyataannya, (mereka) memaksakan norma dan standar hidup mereka dalam arti luas kata ini, termasuk organisasi politik masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan, tidak mungkin memaksakan sesuatu dari luar.

Pemimpin Rusia ini kerap mengeritik negara-negara Barat yang mencoba memaksakan nilai-nilai mereka pada negara-negara non-Barat.

Rusia secara teratur mengecam kebijakan AS di Afghanistan, yang sekarang dikendalikan Taliban.

“Hasilnya adalah tragedi belaka, kerugian besar, baik bagi mereka yang melakukan itu, Amerika Serikat,  dan terlebih lagi bagi orang-orang yang tinggal di Afghanistan. Hasil nol, jika tidak negatif,” kata Putin.

Taliban mengejutkan para pemimpin dan pengamat Barat dengan kemajuan pesatnya menjelang penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan pada 31 Agustus.

Baca juga: Terjadi Lagi Istri Bunuh Suami karena Tolak Ajakan, Holiyah Tak Tahu Suaminya Meninggal Usai Cekcok

Baca juga: Masih Kenal Reynhard Sinaga? WNI Dihukum Mati di Inggris karena Kasus Pemerkosaan, Ini Kabarnya

Pekan lalu, Putin mengatakan Rusia tidak akan ikut campur di Afghanistan.

Ia mengatakan, Moskow telah belajar dari pendudukan Soviet di negara itu.

Moskow terlibat dalam perang 10 tahun di Afghanistan yang berakhir dengan penarikan pasukan Soviet pada 1989.

Putin juga mengeluh tentang negara-negara Barat yang mencoba menempatkan pengungsi Afghanistan di negara-negara Asia Tengah yang bersekutu dengan Moskow.

Ia khawatir bahwa Islam radikal akan menyebar ke negara-negara yang bersahabat dengannya.

Putin berbicara menyusul pernyataan Pentagon yang secara resmi mengumumkan akhir misi militer Amerika di Afghanistan pada hari Senin (30/8/2021).

Saat itu, pesawat terakhir yang membawa pasukan AS meninggalkan Bandara Kabul, memberikan kendali penuh kepada Taliban.

Taliban, pada gilirannya, menyatakan Afghanistan sebagai negara bebas dan berdaulat, menggambarkan selesainya penarikan pasukan AS sebagai momen bersejarah.

Pada tanggal 15 Agustus, pejuang Taliban memasuki Kabul tanpa perlawanan sebelum mendeklarasikan Afghanistan sebagai Emirat Islam Afghanistan

Moskow bersikap optimis namun hati-hati terhadap kepemimpinan baru di Kabul, dengan mengatakan Rusia tidak akan mencampuri urusan dalam negeri.

Rusia telah mengevakuasi ratusan orang dari Afghanistan dan berencana untuk melakukan penerbangan lebih lanjut.

Sementara perwakilan khusus Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, pekan lalu mengatakan bahwa Kedutaan Rusia berusaha menjalin hubungan dengan penguasa baru Taliban di Afghanistan.

Kabulov mengatakan, Rusia siap membantu membangun kembali ekonomi Afghanistan.

Ia mendesak negara-negara Barat untuk tidak membekukan aset keuangan pemerintah Afghanistan.

"Kami menjalin hubungan (dengan pejabat Taliban), kedutaan kami di Kabul bekerja cukup aktif dalam hal ini," katanya kepada televisi pemerintah Rusia.

"Kami telah memiliki kontak seperti itu untuk waktu yang lama dan kami akan bekerja lebih jauh pada mereka,” katanya. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Rusia Vladimir Putin: 20 Tahun AS Berada di Afghanistan Berakhir Tragedi, Hasilnya Nol, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/09/01/presiden-rusia-vladimir-putin-20-tahun-as-berada-di-afghanistan-berakhir-tragedi-hasilnya-nol?page=all.

Editor: hasanah samhudi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved