Konflik di Afghanistan
Ledakan Dekat Bandara Kabul Afghanistan, Diduga Ledakan Itu Terjadi karena Ada Serangan Roket
Seperti yang diketahui ketegangan di Afghanistan masih terus terjadi, diketahui paga minggu kemarin kembali terjadi ledakan di dekat Bandara Kabul.
AS masih melanjutkan evakuasi, tapi pasukan dari Inggris termasuk diplomat dan pejabatnya sudah total meninggalkan lokasi.
Bom bunuh diri di dekat bandara terjadi Kamis lalu, mengakibatkan 170 orang tewas.
Kelompok Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISIS-K) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebagai balasannya, AS melakukan serangan menggunakan pesawat tanpa awak, dan mengatakan mengatakan serangan ini telah membunuh dua anggota ISIS-K "berprofil-tinggi".
Dua orang itu digambarkan sebagai perancang dan seorang fasilitator. Masih belum jelas apakah mereka terlibat langsung dalam rencana serangan bom bunuh diri di bandara Kabul.
"Serangan ini bukan yang terakhir. Kami akan terus melanjutkan perburuan siapa pun yang terlibat dalam serangan keji, dan membuat mereka membayarnya," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu.
ISIS K merupakan kelompok paling keras dan ekstrem dari semua kelompok yang terkait dengan Taliban di Afghanistan, yang sekarang mengusai sebagian besar negara itu. Kelompok ISIS-K menuduh Taliban mengabaikan peperangan untuk negosiasi perdamaian dengan Amerika.
Di sisi lain, pihak Taliban mengutuk serangan udara melalui pesawat tanpa awak, dan mengatakan AS semestinya berkonsultasi dengan mereka terlebih dahulu, kata juru bicaranya kepada kantor berita Reuters.
Kelompok ISIS-K mengaku melancarkan serangan di luar Bandara Kabul Kamis (26/8/2021) yang menewaskan sedikitnya 170 orang, termasuk 13 tentara Amerika.
Saat itu evakuasi besar-besaran dengan pesawat terbang tengah berlangsung sejak kelompok Taliban kembali menguasai Kabul pertengahan Agustus.
Dalam dua pekan terakhir, lebih dari 100.000 orang diyakini telah dievakuasi, saat tenggat waktu bagi pasukan AS untuk keluar dari Afghanistan akan belangsung pada Selasa 31 Agustus mendatang.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden berikrar AS akan memburu para pelaku serangan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 170 orang, termasuk 13 tentara AS.
"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden seraya menyiratkan bahwa para pelaku mungkin berasal dari penjara yang dibuka Taliban.
Biden juga merujuk kelompok ISIS-K, yang disebut-sebut sebagai pihak yang berada di balik serangan di luar Bandara Kabul.
"Kami tidak akan gentar oleh teroris-teroris. Kami tidak akan menghentikan misi. Kami akan melanjutkan evakuasi," tegas Biden sembari menambahkan bahwa AS akan membalas para pelaku serangan pada Jumat (27/08).