Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat

Masih Kenal Umar Patek, Narapidana Teroris Bom Bali? Divonis 20 Tahun, Kini Diperkirakan Bebas 2022

Kabar terbaru, Umar Patek didatangi BNPT dan diperkirakan akan bebas di tahun 2022.

Editor: Frandi Piring
Foto: BNPT/AFP (Kolase)
Mantan Teroris Bom Bali, Umar Patek dan istrinya, Ruqayyah. Dikabarkan akan bebas 2022 setelah divonis 20 Tahun penjara pada 2012. 

Dalam kesempatan tersebut, Umar mengakui dirinya adalah orang yang berdosa dengan tindakan-tindakananya melakukan pengeboman.

"Saya dan teman-teman adalah seorang pendosa yang pernah berbuat salah kepada negara ini namun kepala BNPT

dan tim tetap memperhatikan kami itu sesuatu yang sangat berharga buat kami, kami sangat berterimakasih", kata Umar.

Umar adalah sosok penting di balik aksi-aksi terorisme di Indonesia, karena dia memiliki peran sentral.   

Umar disebut  salah seorang  warga negara Indonesia yang juga dikenal dekat dengan pemimpin Al-Qaida, Osama bin Laden yang sudah tewas. Umar Patek merupakan buronan teroris internasional.

Ia dicari oleh tiga negara yaitu Indonesia, Amerika, Filipina.

Salah seorang mantan alumni akademi militer Afghanistan, Abdurrohman Ayyub,  pernah mengungkapkan keberanian dan peran Umar yang ditakuti.

(Foto: Mantan Teroris Bom Bali, Umar Patek semasa masih menjadi teroris)

Misalnya, menguasai pembuatan 30 jenis racun dan piawai membuat bom jenis high explosive.

“Di ruangan tertutup seperti ini misalnya, cukup dengan bubuk tanaman yang ada di sekitar kita, sebarkan lewat AC, pasti semuanya tidak bisa bangun lagi,” kata Ayyub, saat memberikan testimoni di Kementerian Agama tahun 2016 silam. 

Tidak heran bila Umar Patek disebut guru dari gembong teroris Noordin M. Top, yang berkal-kali beraksi di Indonesia. 

Umar Patek, kelahiran tahun 1970 itu ditangkap di Abbottabad, Pakistan, pada 2011 silam.

Kepalanya pernah dihargai 1 juta dollar AS. Saat dibawa ke Indonesia, dilakukan pengamanan sangat ketat. 

Intelejen mempercayai dia merupakan aset penting untuk mengungkap jaringan terorisme al-Qaida dan afiliasinya di Asia Tenggara.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved