Sektor Pariwisata Terpukul Pandemi Covid-19, Ketua PHRI Sulut Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pandemi virus corona (Covid-19) sangat berdampak ke berbagai sektor, salah satunya pariwisata.

Sebagai penunjang, hotel dan restoran tentunya termasuk yang paling terpukul.

Hal ini dikarenakan pergerakan masyarakat dibatasi apalagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Utara (Sulut) Nico Lieke, sebelum pandemi Covid-19 tingkat occupancy rate dunia perhotelan dan restoran mencapai 70 persen.

"Kalau sekarang paling satu digit ya, sekitar 9-10 persen," terang Nico ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Selasa (24/8/2021).

Padahal Nico mengatakan pada dasarnya tingkat occupancy rate minimal mencapai 50-60 persen jika ingin mendapatkan untung.

Penerbangan dari luar daerah yang dibatasi pun menyebabkan penurunan tingkat occupancy rate.

"Karena dulu sebelum pandemi Covid-19 wisatawan yang datang kebanyakan dari Jakarta, jadi sekarang menurun sekali. Kalau kebanyakan pengunjung hanya masyarakat Sulut yaitu sekitar 20 persen," tambah Nico.

Agar bisa bertahan, Nico mengatakan PHRI mengurangi biaya operasional di masing-masing usahanya.

Selain itu, PHRI juga memanfaatkan fasilitas restrukturisasi hutang yang bekum dibayar hingga April 2022.

"Kami juga memohon dari pihak PLN agar dikurangi listriknya dan pajak hotel juga dihilangkan sementara waktu," sambung Nico.

Nico meminta kepada pemerintah agar pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat dipercepat.

"Kalau sudah selesai vaksinasi kan kita sudah tidak perlu sampai PPKM lagi," tutup Nico.

• Ingat Aty Kodong, Runner Up DA Season 1? Karier Meredup, Kini Sindir Lesty Kejora yang Baru Menikah

• Nenek 60 Tahun Tewas di Tangan Tetangga, Dituduh Jadi Dukun Santet, Korban Dihabisi di Ladang

• Pejelasan Kepala BKPSDMD Bitung Steven Suluh Terkait Pelantikan Pejabat