Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Agus Harimurti Yudhoyono

Isi Pidato Agus Harimurti Yudhoyono Tentang Tindakan Pemerintah dalam Penanganan Covid 19

Inilah isi sebagian pidato Agus Harimurti Yudhoyono tentang bagaimana tindakan pemerintah saat ini dalam hal penanganan covid 19. 

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Tangkap layar YouTube Channel Agus Yudhoyono
Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Demokrat Memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah isi sebagian pidato Agus Harimurti Yudhoyono tentang bagaimana tindakan pemerintah saat ini dalam hal penanganan covid 19

Pidato disampaikan dalam rangka memperingati 50 tahun CSIS Indonesia secara virtual.

Pidato Agus Harimurti Yudhoyono diberi judul Daya Tahan dan Daya Saing Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045.

Di awal pidato Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan harapannya untuk bangsa Indonesia. 

"Saya atas nama keluarga besar Partai Demokrat mengucapkan Dirgahayu ke 76 Republik Indonesia. Semoga bangsa besar ini senantiasa dalam lindungan yang maha pencipta. Semakin maju negerinya, semakin sejahtera rakyatnya," ujar Agus.

Selanjutnya Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bagaimana situasi saat dirinya mengenang detik-detik proklamasi pada upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia secara virtual

Berikut isi pidato:

"Minggu lalu saya bersama istri menghadiri secara virtual upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. 

Ini tahun kedua bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaannya dengan sangat sederhana.

Jauh dari gegap gempita tidak ada parade militer apalagi pesta rakyat. 

Bahkan di sela-sela mendengarkan dentuman meriam artileri saat mengenang detik-detik proklamasi, sayup-sayup terdengar raungan suara ambulans melintas di sekitar rumah kami.

Di hari kemerdekaan itu ada 1180 saudara saudara kita harus meregang nyawa karena covid 19

Sampai dengan kemarin 22 Agustus 2021 126.372 warga kita telah meninggal dunia karena covid. 

Sampai hari ini pula terus masuk notifikasi di hanphone kita berisi kabar duka dari kerabat dan sahabat.

Banyak di antara mereka yang tidak tertolong karena keterlambatan penanganan termasuk akibat tidak tersedianya ICU, ventilator, dan oksigen.

Tidak sedikit pula yang meninggal di rumah, di perjalanan.

Atau di tempat parkir saat menunggu tersedianya kamar di rumah sakit.

Angka kematian tidak boleh dianggap sebagai data statistik semata.

Dibalik setiap kematian ada duka nestapa, rasa kehilanga serta kesedihan yang mendalam dari keluarga tercinta yang ditinggalkan

Virus ganas itu tidak mengenal usia dan identitas kita. Tentu menakutkan bagi siapapun yang terpapar corona.

Tetapi yang sering buat kita sulit tidur adalah jika kita membawa virus itu ke keluarga tercinta para sahabat atau lingkungan terdekat kita.

Tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan bersalah kita. Saat kita bisa sembuh dan selamat tapi tidak bagi mereka yang kita tularkan

Apalagi akibat kecerobohan, dan ketidak disiplinan kita. Ini tragedi kemanusiaan dan drama sosial terbesar di abad 21.

Tatanan kehidupan bangsa bangsa sedunia seketika mengalami goncangan dahsyat yang tidak pernah kita pikirkan dan bayangkan sebelumnya.

Sebenarnya sejak awal covid masuk ke Indonesia, kita tidak pernah menyalahkan negara. Kita semua memahami bahwa pandemi ini bersifat borderles lintas batas.

Tapi tentu setelah berjalan satu setengah tahun, rakyat Indonesia kita semua memiliki harapan yang besar kepada para pemimpin dan pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah untuk bisa bekerja secara lebih efektif dan progresif mengatasi, mengendalikan dan pada akhirnya memutus rantai penyebaran virus di seluruh wilayah tanah air.

Kita mendukung penuh segala kebijakan dan program aksi yang telah dijalankan oleh pemerintah selama ini. Terutama terkait dengan implementasi kebijakan 3 T. Testing Tracing and treatment.

Juga vaksinasi, serta pengetatan protokol covid 19 bagi masyarakat melalui kebijakan 5M , Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mencegah kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Kita juga mendukung upaya pemerintah bersama parlemen untuk melakukan realokasi dan refocusing APBN untuk 3 prioritas utama dalam mengatasi krisis dewasa ini.

Pertama tentu melindungi kesehatan masyarakat melalui penguatan infrastruktur dan fasilitas medis termasuk tenaga kesehatan.

Kedua membantu masyarakat miskin dan kurang mampu, melalui sejumlah skema jaring pengaman sosial.

Dan ketiga memulihkan ekonomi rakyat, terutama dengan memberikan berbagai keringanan dan bantuan yang diperlukan untuk menyelamatkan puluhan juta pelaku UMKM kita.

Kita mengapresiasi itu semua terlebih karena kita memahami bahwa tidak ada satu pun negara atau pemerintah di dunia yang memiliki resep ajaib untuk sukses mengatasi pandemi.

Kita juga memahami bahwa ujian ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semua warga negara dan elemen bangsa. memiliki hak dan kewajiban untuk turut memikirkan dan berkontribusi dalam menghadirkan solusi terbaik.

Karena ini negeri kita sendiri. Kalau bukan kita lalu siapa lagi.

Itu mengapa walaupun Partai Demokrat tidak berada dalam pemerintahan nasional, kami menggunakan hak dan menunaikan kewajiban kami.

Lihat Video Lengkapnya:

AHY Minta Pemerintah Tak Gagal Fokus dalam Penanganan Pandemi Covid 19

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta pemerintah tak gagal fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.

AHY pun mengibaratkan, bak api dan asap, pandemi adalah api yang menyebabkan asap berupa persoalan ekonomi. Sehingga penanganan pandemi ini semestinya jadi prioritas utama.

Hal itu disampaikan AHY saat pidato Kebangsaan dalam memperingati 50 tahun CSIS Indonesia melalui virtual, Senin (23/8/2021).

"Kami tegas mengingatkan bahwa dalam menangani pandemi, negara tidak boleh gagal fokus antara api dan asap," kata AHY.

"Jangan kita habis-habisan berupaya menghilangkan asapnya, sedangkan apinya gagal kita padadamkan secara total. Selama ada api, selalu akan ada asap," tambahnya

Putra Presiden Ke-6 RI ini pun mengatakan, sulit diterima apabila di tengah ancaman terhadap kesehatan publik, masih ada agenda-agenda lain.

Misalnya, soal struktur belanja pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang ternyata masih lebih tinggi dibandingkan alokasi anggaran kesehatan.

Padahal, disituasi saat ini, pemerintah semestinya memprioritaskan kapasitas rumah sakit beserta fasilitas pendukungnya, memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, serta menambah pasokan vaksin dan percepat distribusin ke daerah.

"Pada akhirnya, tidak ada yang lebih berharga dari nyawa manusia. Ekonomi bisa dipulihkan secara bertahap, tapi manusia yang mati tidak bisa dihidupkan kembali," jelas AHY.

Berita Terkait Agus Harimurti Yudhoyono

SUMBER:

YouTube Channel Agus Yudhoyono

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/23/ahy-negara-tidak-boleh-gagal-fokus-antara-api-dan-asap

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved