Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Afghanistan

Dilatih Amerika Serikat Hingga Tak Terkalahkan, Nasib Pasukan Elite Afghanistan Usai Ditinggal AS

Dilatih oleh Amerika Serikat (AS) dan dilengkapi dengan peralatan canggih, pasukan elite Afghanistan adalah senjata garis depan melawan Taliban

Editor: Finneke Wolajan
AP Photo via The Sun
Ilustrasi Pasukan khusus Afghanistan. 

Dengan penarikan AS yang hampir selesai, pasukan elite Afghanistan menjadi garis pertahanan terakhir melawan Taliban.

"Satu-satunya hal yang menghambat kemajuan Taliban saat ini adalah pasukan khusus dan angkatan udara," ujar Vanda Felbab-Brown, rekan senior di Brookings Institution, kepada AFP saat milisi belum menguasai Afghanistan.

Pengerahan cepat saat itu berhasil mempertahankan Qala-i-Naw, ibu kota provinsi pertama yang diserang Taliban sejak pasukan asing mulai menarik diri pada Mei, serta Kandahar di selatan dan Herat di barat, untuk mencegah jatuhnya ibu kota provinsi di sana.

Di pusat-pusat pertempuran itu, pasukan khusus Afghanistan sering mendapati diri mereka kewalahan dan tanpa bantuan lokal.

Pada Juni contohnya, satu unit yang terdiri dari sekitar 24 pasukan khusus, yang dikirim untuk memperkuat pertahanan lokal, ditaklukkan oleh Taliban di provinsi utara Faryab.

Video yang diunggah online menunjukkan pasukan itu dieksekusi setelah menyerah.

Tangkap layar video menunjukkan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/taliban' title='Taliban'>Taliban</a> mengeksekusi 22 pasukan komando <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/afghanistan' title='Afghanistan'>Afghanistan</a>, meski mereka telah mencoba menyerah dan melepaskan senjatanya.
Tangkap layar video menunjukkan Taliban mengeksekusi 22 pasukan komando Afghanistan, meski mereka telah mencoba menyerah dan melepaskan senjatanya. (MSHARIF1990 via TWITTER)

Di antara yang tewas adalah Mayor Sohrab Azimi, bintang yang sedang naik daun di tentara Afghanistan yang kematiannya memicu kemarahan publik atas ketidakmampuan militer.

Ayahnya, pensiunan Jenderal Zahir Azimi, di media sosial menuduh para petinggi gagal memberikan dukungan yang cukup kepada unit putranya.

"Dalam kasus ini, pasukan operasi khusus ditinggalkan begitu saja oleh tentara reguler," kata Felbab-Brown dari Brookings. "Mereka membiarkan pasukan komando dicabik-cabik."

Ada kekhawatiran bahwa hasil brutal seperti itu bisa terulang lagi, karena tentara Afghanistan menyerahkan lebih banyak wilayah kepada Taliban dan pasukan khusus dikerahkan untuk memerangi pertempuran yang semakin sulit dimenangi.

Akan tetapi, Mayor Jenderal Alizai menegaskan bahwa pasukannya bisa bertahan.

"Setiap hari kita kehilangan orang-orang hebat, pria-pria tangguh, para perwira yang sangat baik, NCO, dan tentara," katanya.

"Itu tidak akan memengaruhi moral siapa pun... kami siap berkorban lebih banyak."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Pasukan Elite Afghanistan: Dulu Tak Terkalahkan Lawan Taliban, Sekarang Bagaimana?"

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved