Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polri

Kapolri Listyo Sigit Perintah Polda se- Indonesia Belajar dari Kapolda Metro Irjen Fadil Imran

Kapolri memberikan apresiasi terkait program Vaksinasi Merdeka yang dilaksanakan polda Metro Jaya.

Editor: Aldi Ponge
Tribun-medan.com/HO
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers, Senin (31/5/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendapat pujian dari Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo

Kapolri memberikan apresiasi terkait program Vaksinasi Merdeka yang dilaksanakan polda Metro Jaya.

Listyo memerintahkan seluruh jajaran Polda di seluruh Indonesia meniru program vaksinasi merdeka.

Menurut Kapolri hal itu menjadi role model percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok selama pandemi Covid-19.

"Saya perintahkan kepada Polda di seluruh Indonesia untuk melakukan mengadopsi yang dilaksankan Polda Metro Jaya. Hal ini perlu dilakukan karena sangat membantu percepatan penanganan pandemi dan herd immunity," kata Listyo, Selasa (17/8/2021) malam.

Listyo menyebut dengan vaksinasi merdeka, unsur TNI-Polri akan tergerak untuk mempercepat angka vaksinasi diseluruh Indonesia.

Hal ini juga sejalan dengan program percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah pusat agar mencapai herd immunity.

"Agar herd immunity 70 persen masyarakat Indonesia bisa tercapai perlu dilakukan percepatan vaksinasi yang melibatkan unsur TNI-POLRI. Kolaborasi ini penting untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Indonesia agar segera pulih dari pandemi," tambahnya.

Listyo juga memberikan apresiasi tinggi pada program vaksinasi merdeka Polda Metro Jaya dalam menggerakkan berbagai unsur di dalamnya.

Program itu berhasil memberikan pengorganisasian dan mampu menggerakkan masyarakat hingga pada level paling bawah untuk menjalankan program di wilayah Jakarta.

"Program ini menjadi bukti bahwa semua pihak mampu terlibat sampai unsur bawah. Sebanyak 900 RW yang dibantu kekuatan kurang lebih 3.000 lebih tim relawan menggerakkan program ini selama dua pekan dan pencapaian bisa tercapai dalam percepatan herd immunity di Jakarta," pungkas dia.

Tantang Kapolda Metro Irjen Fadil Imran

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menantang Kapolda Metro Jaya, Irjen M Fadil Imran, untuk bisa mencapai target hingga 100 persen dalam melakukan vaksinasi dosis kedua di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Seperti diketahui, vaksinasi Covid-19 dosis kedua rencananya akan digelar pada September 2021 mendatang.

"Saya tantang akhir Agustus, awal September dosis kedua 100 persen. Saya serukan seluruh wilayah lakukan yang sama kita bahu membahu dan kerja sama," kata Kapolri Listyo Sigit melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, (18/8/2021).

Tak hanya memberikan tantangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga bersyukur dan mengapresiasi bahwa Vaksinasi Merdeka berjalan lancar.

Sejauh ini, berdasarkan catatan kepolisian, Vaksinasi Merdeka dosis pertama sudah tercapai hingga 99 persen. Vaksinasi Merdeka diketahui dilaksanakan sejak tanggal 1 hingga 17 Agustus 2021.

Menurut Listyo Sigit, tercapainya target vaksinasi itu berkat kerja keras para relawan, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Vaksinasi ini bisa dilaksanakan di level terbawah di tingkat RW, di 900 RW kalau tidak salah dibantu kekuatan tiga ribu lebih tim relawan, sehingga kemudian capaian itu bisa tercapai," ucap Kapolri.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran, mengapresiasi dedikasi seluruh pihak, khususnya para relawan Vaksinasi Merdeka.

Irjen Fadil Imran mengatakan, dedikasi dan kontribusi para relawan tersebut sangat membantu Indonesia keluar dari pandemi Covid-19.

"Ini merupakan dedikasi dan rasa cinta yang kami bangun dan itu yang kami dapat serta lihat dari bapak Kapolri, Panglima TNI dan relawan,” ucap Irjen Fadil.

“Kita semua berharap agar dedikasi seluruh pihak dapat mendorong Indonesia keluar dari pandemi Covid-19.”

Menyingkap Kisah Bhabinkamtibmas dan Relawan di Balik Suksesnya Vaksinasi Merdeka

Dulu, para pejuang Indonesia bergerilya dari kampung ke kampung untuk melawan penjajah, bahkan sampai gugur.

Kini, pejuang bergerilya dari kampung ke kampung untuk melawan Covid-19, bahkan sampai terpapar dan gugur. Ya, mereka adalah polisi dan relawan yang senantiasa berjuang memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.

Bripka Bayu Irawan (36) masih ingat betul bagaimana momen kala ia terpapar Covid-19 saat bertugas di lapangan. Sejak pertengahan Juli lalu, ia mendapatkan tugas untuk membantu menyiapkan program Vaksinasi Merdeka di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bayu adalah seorang anggota Polri dengan jabatan Bhabinkamtibmas.

 Bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Petogogan, Bayu berada di garda depan melawan Covid-19 bersama lurah, Babinsa, FKDM, LKM, dan karang taruna.

Bayu blusukan ke gang-gang sempit di Kelurahan Petogogan dan harus bisa menyakinkan masyarakat untuk mau divaksin. Di tengah tugasnya menyukseskan program Vaksinasi Merdeka, ia pun terkena Covid-19.

"Pas tertular itu sedang piket. Pagi normal, siang normal, sore rasa badan gak enak. Malam itu tulang-tulang sakit semua. Malam itu mulai makin ga enak. Akhirnya istirahat. Paginya malah meriang, panas dingin," ujar Bayu sambil tertawa mengingat pengalamannya, saat  berbincang dengan Kompas.com di Kantor Kelurahan Petogogan, Selasa (17/8/2021).

Ia pun sadar dengan gejala-gejala Covid-19. Tugasnya mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 membuat Bayu cukup melek dengan gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat infeksi virus ini.

Benar saja, Bayu dinyatakan positif Covid-19 pada 28 Juli 2021.

Semenjak itu, Bayu harus menjauh dari keluarganya. Ia isolasi mandiri di rumahnya yang bertingkat. Bayu di kamar atas, istri dan dua anak perempuan kesayangannya berada di kamar bawah.

Segala bentuk komunikasi hanya bisa dilakukan via telepon. Urusan meredakan penyakit bahkan meredakan kerinduan dengan keluarganya dilakukan via video call. Dari suara dan tampilan visual, semangat dari keluarganya dipancarkan.

"Memang mental down pas kena Covid-19. Sempat berpikir itu di hari kedua, malamnya, pikir gimana ya anak dua, istri lagi hamil enam bulan. Berpikir terburuknya ya sampai meninggal," kata Bayu sembari kembali tertawa.

Di dalam kamar, ia pun sempat ingin menangis. Polisi pun sejatinya adalah seorang manusia yang berhak untuk menumpahkan kesedihannya. Selama tiga hari Bayu merasakan mentalnya jatuh.

Namun, Bayu merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi menyukseskan program Vaksinasi Merdeka dari Polda Metro Jaya.

Target jumlah vaksinasi sebesar 60 persen ia jalani dengan semangat di tengah resiko terpapar Covid-19. Sosialisasi ke warga Petogogan agar mau divaksin terus ia lakukan pasca sembuh dari Covid-19.

Bayu dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandiri selama hampir dua minggu. Sejak tanggal 10 Agustus, Bayu kembali mulai bekerja menyukseskan Vaksinasi Merdeka dan tugasnya sehari-hari menjemput vaksin yang disimpan dalam cool box di Polsek Kebayoran Baru dan diantar ke gerai.

"Itu pertama masuk kerja, saya tugas pengamanan Kapolda pas tinjau gerai Vaksinasi Merdeka. Itu meriah acaranya. warga senang dikunjungi Kapolda," kata laki-laki asal Kebumen, Jawa Tengah itu.

"Saya sangat terima kasih Pak Kapolda, Kapolres, Kapolsek bisa mengadakan Vaksinasi Merdeka di Petogogan sehingga mencapai target 60 persen sudah jalani vaksin. Warga senang ada vaksin," tambah Bayu.

 Ia pun bangga bisa terlibat dalam program Vaksinasi Merdeka. Bayu berharap masyarakat bisa sadar dan ingin mengikuti vaksin untuk menciptakan herd immunity di Jakarta.

Vaksinasi Merdeka, cinta dan pengorbanan relawan, TNI, Polri untuk Indonesia
 Pelaksanaan program yang digagas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Vaksinasi Merdeka, tak lepas dari keterlibatan relawan. Mereka bekerja merelakan tenaga dan pikiran demi masyarakat bisa terbebas dari pandemi Covid-19.

Relawan mengisi 900 gerai Vaksinasi Covid-19 Merdeka yang terletak pada setiap pos RW di wilayah Jakarta.

Salah satunya, Reni. Ibu ini bertugas menjadi Relawan Vaksinasi Merdeka di RW 07 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Reni bertugas sebagai kader vaksinasi Covid-19. Setiap hari Reni berkeliling ke kampung-kampung di Pondok Labu untuk mengajak warga ikut vaksinasi.

Reni adalah kader binaan Polsek Cilandak. Ia bergabung menjadi relawan karena ingin membantu menyukseskan program Vaksinasi Merdeka dari Polda Metro Jaya.

"Alasan saya menjadi relawan ini karena tugas ini mulia sekali ya, membantu warga agar tervaksin semuanya. Kebetulan kita juga ini para kader, jadi memang tugas kita untuk woro-woro ke warga agar mau vaksin," ujar Reni, Selasa (17/8/2021).

Atas nama kader-kader RW 07 dan para relawan Vaksinasi Merdeka, Reni mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran; Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah; dan Kapolsek Cilandak, Kompol Agung Permana.

"Mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya karena di lokasi ini sekarang banyak warga dari kami yang sudah tervaksin," tambah Reni.

Pengorbanan relawan untuk memerdekakan Indonesia dari pandemi Covid-19 juga muncul dari sosok mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Nur Hidayati. Ia gugur saat menjalani tugasnya sebagai relawan Vaksinasi Merdeka.

Saat itu, Nur Hidayati mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan DI Panjaitan, Cawang, Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (5/8/2021) sewaktu pulang bertugas di gerai Vaksinasi Merdeka 461 Matraman sekitar pukul 15.00 WIB. Ia ditabrak oleh pengendara motor dan penabraknya kabur.

Bagi Polri, Nur Hidayati adalah sosok pahlawan kemanusiaan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Nur Hidayati bertugas sebagai tim vaksinator Covid-19 di gerai Vaksinasi Merdeka sejak tanggal 1 Agustus 2021.

Proses vaksinasi Covid-19 dalam Vaksinasi Merdeka memang digelar dengan melibatkan Ketua RT, RW, hingga ke lingkup remaja masjid di wilayah. Program Vaksinasi Merdeka digelar di setiap RW di Jakarta.

"Kita mengajak ibu-ibu PKK, dasawisma, karang taruna, hingga remaja masjid semua dilibatkan. Nanti akan door to door mengajak warga untuk vaksin. Masyarakat tinggal buka pintu, dia keluar, dia langsung divaksin. Tak ada satu pun nanti yang terlewati," ucap Fadil, Jumat (30/8/2021).

Dalam program Vaksinasi Merdeka, puskemas tak dilibatkan. Bahkan, Kedokteran dan Kesehatan Polri pun tak terlibat.

 
"Jadi kami ingin gerakan vaksinasi ini datang dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat," tutur Fadil. 

Pada Selasa (17/8/2021), program Vaksinasi Merdeka berakhir. Dalam acara Malam Apresiasi Relawan Vaksinasi Merdeka yang digelar di Polda Metro Jaya, Fadil menyebut Jakarta adalah kampung yang besar. Gotong royong dan tolong menolong adalah roh dari kampung-kampung di Jakarta.

"Masyarakat di tingkat RW saling mengenal satu sama lain. Atas dasar itu kami ingin membuat vaksinasi lebih dekat dengan warga," ujar Fadil malam itu.

Ia mengakui, Polri saat ini diharapkan bisa lebih dekat dengan masyarakat dan dirasakan manfaatnya. Fadil bersyukur banyak relawan dan komponen masyarakat yang mau bergabung untuk menyukseskan Vaksinasi Merdeka.

"Ditanya mengapa mereka mau jadi relawan vaksinasi? Mereka sampaikan, kami cinta Indonesia, kami cinta Jakarta. Kami cinta semuanya agar semuanya segera bisa keluar dari pandemi," ujar Fadil.

Polda Metro Jaya mencatat ada lebih 30.000 relawan yang bergabung untuk menyukseskan Vaksinasi Merdeka. Bagi Fadil, mereka, para relawan adalah pahlawan.

"Kalau ada 4.500 relawan yang bekerja dalam satu hari enam jam. Maka mereka telah mendedikasikan 6 juta 800 jam untuk memvaksinasi masyarakat. Mereka ada pahlawan mereka luar biasa. Ini yang kami temukan di lapangan," kata Fadil.

Fadil mengatakan, kerelawaan adalah soal dedikasi rasa cinta yang telah dibangun. Ia bilang, program Vaksinasi Merdeka ini tak lepas dari dukungan dan rasa cinta Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Jenderal Listiyo Sigit Prabowo.

"Harapan dan senyuman masyarakat ketika saya turun ke lapangan ini adalah bukti cinta itu ada. Dan di DKI Jakarta cinta itu bisa terlihat," tambahnya.

Vaksinasi Merdeka juga bentuk rasa cinta Panglima TNI dan Kapolri kepada Indonesia. Fadil menilai, pandemi Covid-19 ini adalah skenario Tuhan agar masyakarat bisa kembali ke jati diri dan sifat khas Indonesia yaitu gotong royong dan saling mencintai.

"Begitu juga kepada relawan, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mau disuntik," tambah Fadil

Hingga tanggal 17 Agustus, Polda Metro Jaya mencatat kesuksesan program Vaksinasi Merdeka yakni telah memvaksinasi Covid-19 sekitar 3 juta orang.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, jumlah tersebut adalah masyarakat yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

"(Dalam) 10 hari kita mencapai hampir 1 juta lebih yang kita vaksinasi, 7 hari sisanya. Ini mendekati 2 juta, kalau kita persentase sekitar 99 persen lebih," ujar Yusri.

TAUTAN AWAL: Kapolri Minta Jajaran Polda di Seluruh Indonesia Tiru Program Vaksinasi Merdeka 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved