Konflik di Afghanistan
Pasukan AS Ditarik, Joe Biden: Salah Jika Pasukan AS Maju saat Afghanistan Sendiri Tak Mau Melawan
Terkait konflik di Afghanistan yang sampai saat ini belum selesai, Diketahui sebelumnya Taliban sudah berhasil menguasai ibu kota.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait konflik di Afghanistan yang sampai saat ini belum selesai
Diketahui sebelumnya Taliban sudah berhasil menguasai ibu kota.
Bahkan Presiden Afghanistan melarikan diri setelah diserang Taliban, hingga mendapat tanggapan dari Presiden AS.
Baca juga: Ingat Ricky Harun? Kini Jabat Komisaris Independen HK Metals Utama, Tuai Ucapan Selamat
Baca juga: Kabar Terkini Nia Ramadhani, Jaga Ardi Bakrie di Rumah Sakit Usai Kecelakaan Latihan Kick Boxing
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, 20 tahun pendudukan AS di Afghanistan 'tidak akan mengubah' apapun, selama pasukan Afghanistan menolak untuk mengambil alih tugas AS di negara itu dalam melawan Taliban yang 'sekali lagi' kembali merebut kekuasaan.
Pernyataan ini dia sampaikan Senin awal pekan ini setelah pemerintah Afghanistan yang didukung AS 'bubar' dan meninggalkan negara itu pada akhir pekan kemarin.
Biden menegaskan, dirinya berdiri 'tepat di belakang' keputusannya untuk menarik pasukan AS sepenuhnya keluar dari negara itu.
"Tidak akan pernah ada waktu yang tepat untuk mundur. Tidak ada kemungkinan yang menunjukkan bahwa 1 tahun lagi, 5 tahun lagi, bahkan 20 tahun lagi sepatu boot militer AS akan menciptakan perbedaan di sana," tegas Biden.
Joe Biden menekankan bahwa 'suatu kesalahan' jika memerintahkan pasukan AS kembali masuk, saat militer negara itu bahkan tidak ingin berperang.
Menurutnya, ini merupakan hal yang sia-sia.
"Salah jika memerintahkan pasukan Amerika untuk maju ke sana, saat Angkatan Bersenjata Afghanistan sendiri tidak mau melakukannya," jelas Biden.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (17/8/2021), Biden menjelaskan bahwa tim keamanan nasionalnya bergerak mengikuti rencana eksekutif yang diberlakukan sebagai tanggapan dalam menghadapi setiap kemungkinan.
"Termasuk keruntuhan cepat (pemerintahan Afghanistan) yang kita lihat sekarang ini," papar Biden.
Langkah yang berdasar pada rencana eksekutif itu diantaranya juga dengan mengerahkan 6.000 tentara AS untuk membantu proses evakuasi warga sipil Amerika dan sekutu serta sisa aset AS di negara itu, termasuk kedutaannya.
Kendati demikian, Biden mengakui bahwa runtuhnya pemerintahan negara di Timur Tengah itu ternyata lebih cepat dari prediksinya.
"Ini terjadi lebih cepat dari yang kami perkirakan," kata Biden.