Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pahlawan Asal Sulut

Sosok Frits Laoh, Tokoh Asal Sulut, Kakak dari Herling Laoh yang Juga Pernah Menjabat Menteri

Tokoh asal Minahasa Sulut yang menjabat Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Burhanuddin Harahap. Adalah Frits Laoh. 

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Kolase Tribun Manado/wikipedia
Frits Laoh 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tokoh asal Minahasa Sulut yang menjabat Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Burhanuddin Harahap

Adalah Frits Laoh

Frits Laoh lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, 25 Desember 1888 – meninggal di Jakarta, 18 Juni 1961 pada umur 72 tahun)

Menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956).

Frits Laoh (Kolase Tribun Manado/wikipedia)

Frits Laoh adalah kakak kandung dari Ir. Herling Laoh

Dia adalah putera tukang emas asal Sonder kelahiran Tompaso.

Pada tanggal 30 Desember 1908 ia menikah dengan Claudina Frederika de Adelhart Kalangie Toorop di Jakarta[3] dan memiliki empat anak yaitu:

-Eddy Adelbert Laoh (meninggal dunia pada usia sepuluh tahun;

-Vera Christina Francina Laoh (lahir di Jakarta, 27 Nopember 1910);"Memiliki Keturunan"

Suami / Anak Mantu: Petrus Alexander Tambayong

Anak 1 / Cucu: Yvonne Everdine Tambayong ; Menikah dengan ; Andre Supit ; Tidak Memiliki Keturunan
Anak 2 / Cucu: NCMF Tambayong ; Menikah dengan ; Mulyadi Haris ; Memiliki Keturunan
Anak 1 / Cicit: Mark Alexander Frits Mulyadi ; Belum Memiliki Keturunan
Anak 2 / Cicit: Rully Mulyadi ; Belum Memiliki Keturunan
Anak 3 / Cicit: Donny Maarten Mulyadi ; Menikah Dengan ; Raden Ajeng Marieska Patricia ; Memiliki Keturunan:
Anak 1 / Canggah: Nathan Cakraningrat Putra Maarten ; Belum Memiliki Keturunan
Anak 2 / Canggah: Zefanya Allodya Putri Maarten ; Belum Memiliki Keturunan
Anak 3 / Canggah: Fabio Gian Gavriel Putra Maarten ; Belum Memiliki Keturunan
Anak 3 / Cucu: Frits Nicolaas Laoh Tambayong ; Tidak Memiliki Keturunan

-Martinus Reynier Laoh (lahir di Jakarta, 3 Oktober 1912); "Tidak Memiliki Keturunan"

-Karel Philip Max Laoh (lahir di Jakarta, 31 Juli 1916).[1] "Tidak Memiliki Keturunan"

Setelah lulus dari Middelbare Handels Onderwijs di Batavia, ia bekerja di Deutsch-Australische Dampfschiffs-Gesellschaft A.G. di Jakarta hingga tahun 1908. Pada tahun 1908-1935 sebagai kepala karyawan di KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij).[2]

Pada tahun 1918 ia menjadi anggota Volksraad sebagai delegasi dari Kieskring X, Celebes (Dewan Rakyat sebagai utusan daerah Sulawesi). Setelah proklamasi hingga tahun 1950 ia menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Agung, direktur Perusahaan "Indonesian Motors Company" dan kemudian Presiden Direktur "NV RIS Trading Company" di Jakarta. Ia adalah anggota parlemen dan anggota Partai Rakyat Nasional (PRN).[2]

Profil Herling Laoh

Banyak tokoh asal Sulawesi Utara (Sulut) yang sudah banyak berperan dalam pembangunan di tanah air sejak dulu.

Satu di antaranya adalah Herling Laoh.

Dia adalah putra seorang tukang emas asal Sonder kelahiran Tompaso Sulut yang beberapa kali menjabat sebagai menteri di Era Presiden Soekarno.

Berikut ini profil singkat Herling Laoh.

Herling Laoh. (Kolase Tribun Manado/wikipedia)

Ir. Herling Laoh tokoh yang lahir di Tompaso, Sulawesi Utara pada tanggal 23 Agustus 1905.

Herling Laoh meninggal pada 15 Maret 1970 pada umur 64 tahun.

Herling Laoh adalah birokrat Indonesia yang pernah menjabat jabatan menteri di era Presiden Soekarno.

Herling Laoh lahir di Tompaso (dekat Manado) pada tanggal 23 August 1905.

Putra tukang emas asal Sonder kelahiran Tompaso ini meraih gelar insinyur sipil pada bulan Mei 1928 dari Technische Hoogeschool te Bandoeng - sekarang ITB Bandung.

Dia adalah sahabat Bung Karno sejak mahasiswa.

Ia adalah perintis profesi kontraktor sarana dan prasarana di kalangan pribumi Indonesia dan pernah menjadi kontraktor pembangunan Pelabuhan Samudera Bitung. Selain itu dia adalah salah satu penggagas POR Maesa.

Herling Laoh. Laoh (keempat dari kanan) di Bangka pada tahun 1949 (Kolase Tribun Manado/wikipedia)

Ia adalah mantan menteri RI dari Partai Nasional Indonesia tahun 1946-1950 dalam beberapa kabinet:[3]

-Kabinet Sjahrir II sebagai Menteri Muda Pekerjaan Umum.

-Kabinet Sjahrir III sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum.

-Kabinet Amir Syarifuddin I sebagai Menteri Muda Pekerjaan Umum dan kemudian sebagai Menteri Pekerjaan Umum menggantikan -Mohammad Enoch yang mengundurkan diri.

-Kabinet Amir Syarifuddin II sebagai Menteri Pekerjaan Umum.

-Kabinet Hatta I sebagai Menteri Pekerjaan Umum menggantikan Ir. Djuanda.

-Kabinet Hatta II sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum.

-Kabinet RIS sebagai Menteri Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum

Kemudian ia bergabung dengan PRRI/Permesta sebagai anggota pemerintahan PRRI/Permesta di Sulawesi dengan jabatan Menteri Negara.

Ia juga merupakan salah seorang tokoh olahraga tenis di Indonesia dan salah seorang penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputra Utama.

Tokoh-tokoh Kawanua yang Pernah Menjadi Menteri

Bicara soal kabinet Presiden, sebenarnya tokoh asal Bumi Nyiur Melambai hampir tak pernah absen mengisi pemerintahan di pusat, bahkan sejak masa pemerintahan Presiden RI Pertama, Ir Soekarno.

Bode Grey Talumewo Sejarawan Minahasa mencatat ada 13 tokoh Kawanua yang menduduki jabatan menteri baik di masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi.

Daftar yang ia susun terdiri dari 9 tokoh jadi menteri di masa orde lama.

2 tokoh di masa orde baru, dan 2 tokoh lagi di masa reformasi.

Bode menjelaskan, dari 13 tokoh dimaksud, 11 di antaranya baik nama dan marga mungkin sudah cukup familiar, karena memiliki marga orang Minahasa

Dua di antarannya yang sedikit berbeda yakni Hayono Isman dan Gita Wirjawan. Dua tokoh ini memiliki darah Minahasa dari ibu mereka.

Bode menjelaskan, ibu dari Hayono Isman bernama Elsje Wowor asal Remboken.

"Tahun 1998, dia (Hayono) diangkat sebagai Tonaas Wangko Um Banua, saya hadir waktu pemberian gelar adat Minahasa tersebut, " kata dia.

Kemudian, Ibu dari Gita Wirjawan bernama Paula Warokka asal Kakas/Kawangkoan.

Siapa saja tokoh kawanua yang pernah jadi menteri, berikut daftarnya

Masa Orde Lama

1. Mr Alex Maramis - Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri

2. Ir Herling Laoh - Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan

3. Mr Arnold Mononutu - Menteri Penerangan

4. Gustaaf Maengkom - Menteri Kehakiman

5. F F Nyong Umbas - Menteri Muda Perekonomian

6. Frits H Laoh - Menteri Perhubungan

7. Drs Wim J Rumambi - Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA dan Menteri Penerangan

8. Hans A Pandelaki - Menteri Keuangan Urusan Anggaran

9. Jan D Massie - Menteri Urusan Penertiban Bank & Modal Swasta di kabinet Kerja IV

Masa Orde Baru

10. Drs Theo Sambuaga - Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perumahan dan Pemukiman Rakyat

11. Hayono Isman

Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Pembangunan VI

Masa reformasi

12. EE Mangindaan - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Indonesia Bersatu II, dan Menteri Perhubungan hasil reshuflle di Kabinet Indonesia Bersatu II

13. Gita Wirjawan - Menteri Perdagangan hasil reshuffle di Kabinet Indonesia Bersatu II.

SUMBER:

https://id.wikipedia.org/wiki/Frits_Laoh

https://id.wikipedia.org/wiki/Herling_Laoh

https://manado.tribunnews.com/2019/10/21/catat-13-tokoh-kawanua-pernah-jadi-menterisiapa-saja-mereka-berikut-daftarnya?page=all

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved