Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Selasa 17 Agustus 2021, Kisah Para Rasul 22:25 : Saya Indonesia!

Kita juga patut berbangga atas berbagai capaian yang kita gapai hingga saat ini.

Editor: Aldi Ponge
internet
Ilustrasi renungan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Merdeka.. merdeka.. merdeka..!! Dirgahayu ke 76 NKRI. Hari ini lagu Indonesia Raya berkumandang di seluruh negeri tercinta. Pekik salam perjuangan kemerdekaan menggema dan menggelegar, di berbagai tempat.  

Tak terkecuali di layar TV, dan android/handphone dll. Karena hari ini, negeri kita merayakan ulang tahunnya ke 76, meski di tengah Pandemi Covid 19.

Sebagai Warga Negara Indonesia, kita patut bersyukur atas segala kasih karunia Tuhan untuk bangsa dan negara. Kita juga patut berbangga atas berbagai capaian yang kita gapai hingga saat ini.

Sebab NKRI, menjamin kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara dengan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sama seperti yang terjadi pada Paulus. Karena dia memiliki kewarganegaraan Rum atau Roma, maka hak hukumnya dihargai.

Dia tidak bisa diadili atau dihakimi seenaknya, tanpa proses peradilan atau hukum yang baik dan benar. Warganegara Rum, tidak bisa disesah tanpa Proses hukum, karena kewarganegaraannya menjamin itu dan memberikan hak itu kepadanya.

Demikian pun kita sebagai WNI. Sebab, setia kita memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Hukum negara kita menjamin hak dan kewajiban kita. Bahkan hukum negara menjamin dan melindungi seluruh warganya.

Paulus pun demikian. Ketika dia ditelantangkan hendak disesah, dia menyatakan bahwa dia warganegara Rum.

Maka, hak kewarganegaraan Rumnya itu melindungi dia dari kesewenangan kekuasaan maupun pengadilan rakyat yang tak terkendali. Sebab, dia tidak boleh disesah tanpa diadili.

Demikian Firman Tuhan hari ini. "Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?" (ayat 25)

Paulus, sudah ditelentangkan oleh pasukan tentara Romawi, untuk disesah. Sebab proses peradilan untuk warga non Roma, harus disesah dulu sebelum bersaksi.

Maksudnya agar dengan disesah, si terdakwa dapat berkata jujur. Tapi dia harus disiksa dulu dengan disesah.

Kita bisa membayangkan, Paulus jika disesah. Posisi dia sudah ditelentangkan. Jadi sudah tak berdaya. Kemudian tentu pasti diikat, kemudian akan dicambuk dengan cambuk berduri (flagrum) seperti yang dilakukan kepada Yesus, Tuhan kita.

Tapi oleh hikmat Allah, Paulus teringat akan hak kewarganegaraannya sebagai orang Rum. Maka kewarganegaraannya itupun menolong dia, sehingga dia tidak jadi disesah dan harus diproses peradilan yang baik dan benar di Roma. Dia harus diproses ke sana.

Bahkan Paulus akhirnya sampai naik banding ke Roma kepada Kaisar atas kasusnya itu. Tapi, dia aman dari penyesahan oleh prajurit Romawi.

Sahabat Kristus, kita sebagai WNI di NKRI patut berbangga karena hak hukum kita juga dijamin oleh negara. Kita juga bebas menjalankan keyakinan keimanan keagamaan kita.

Memang terkadang masih ada penistaan dan usaha menghalang-halang kita beribadah. Tapi, syukurlah pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan kita dalam beribadah dan mewujudkan keimanan kita kepada Kristus. Maka patutlah kita bangga sebagai WNI.

"Saya Indonesia! Saya bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Karena saya bisa hidup di negeri ini dan kehidupan saya dijamin dan dilindungi oleh negara dan pemerintah." Namun, hak kita itu tentunya harus dibarengi dengan tanggungjawab kita melaksanakan kewajihan sebagai WNI yang baik, sama seperti warga lainnya.

Meminjam ungkapan mantan Preaiden Amerika, John F Kennedy, jangan tanyakan kepada negara apa yang sudah negara berikan padaku, tapi tanyakanlah kepada diriku sendiri, apa yang telah aku perbuat untuk bangsa dan negaraku sendiri."

Hal ini hendaknya menginspirasi kita sebagai keluarga dan jemaat Kriaten untuk menjadi warga negara yang baik bahkan teladan di tengah-tengah masyarakat.

Kita harus patuh pada pemerintah sebab mereka adalah hamba Allah di dunia (Roma 13:4).

Lagi kata Tuhan Yesus, berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepadanya, dan berikanlah kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah (Mat 22:21).

Jadi, semua orang Kristen harus menjadi pelopor dalam melakukan kebaikan bagi bangsa dan negara.

Kita harus menjadi contoh dan teladan kepada semua orang agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab.

Sehingga kehidupan keseharian kita menjadi berkat bagi masyarakat di sekitar kita, bagi bangsa dan negara kita tercinta, NKRI.

Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita beserta bangaa dan negara serta pemerintah Indonesia Indonesia, kini dan selamanya. Dirgahayu ke 76 NKRI. Jayalah negeriku, jayalah bangsaku. Amin

Doa: Tuhan Yesus, berkatilah Indonesia. Luputkanlah negeri kami dari bencana dan marahbahaya. Lindungilah kami agar aman, nyaman dan damailah negeri kami tercinta. Amin. (Jackried Malueseng)

Berita terkait Bacaan Alkitab

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved