Pahlawan Asal Sulut
Sosok Wilhelm Johannis Rumambi, Pendeta asal Sulut yang Jadi Menteri Penerangan di Masa Ir. Soekarno
Sosok Wilhelm Johannis Rumambi tokoh nasional yang berasal dari Minahasa, Seorang pendeta yang masuk ke arena politik hingga mendapat jabatan.
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Wilhelm Johannis Rumambi tokoh nasional yang berasal dari Minahasa.
Seorang pendeta yang masuk ke arena politik hingga mendapat jabatan.
Wilhelm Johannis sempat menjabat sebagai Menteri Penerangan pada masa pemerintahaan Presiden Ir. Soekarno.
Baca juga: Peduli Masyarakat Terdampak Covid-19, Toko Buku Gramedia Manado Bantu Salurkan 250 Paket Bansos
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam, Seorang Pemotor Tewas, Korban Tabrak Pohon lalu Tercebur ke Sungai
Baca juga: Masih Ingat Bocah Penuh Luka yang Dibuang Ibu Kandung? Revan Kini Hidup Bahagia Jadi Anak Kapolres
W. J. Johannis lahir di Minahasa, 7 April 1916, meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, 23 Januari 1984, yang dikerahui adalah Menteri Penerangan tahun 1966 di Kabinet Dwikora III pada masa pemerintahan Presiden Ir. Soekarno.
W. J. Rumambi yang dikenal sebagai pendeta tamatan Sekolah Tinggi Teologia Jakarta (1940), mula-mula menjadi salah seorang pengurus Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Kariernya kemudian naik ketika sebagai sekretaris umum Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) pada waktu lembaga itu terbentuk pada 1950.
Tatkala Parkindo (Partai Kristen Indonesia muncul sebagai salah satu pemenang dalam Pemilu 1955, pendeta ini juga muncul di arena politik.
Dia mewakili partainya dalam sidang-sidang Dewan Konstituante di Bandung.
Tema pokok dalam setiap pidato para wakil Parkindo dalam Dewan Konstituante adalah soal agama, terutama kebebasan beragama.
Hal ini bisa dipahami melalui apa yang disampaikan oleh W.J. Rumambi, bahwa umat Kristen memandang negara Indonesia sesuai dengan keyakinan dan tanggung jawabnya sebagai orang Kristen, karena bertanggung jawab kepada Tuhan dan selanjutnya kepada manusia.
Rumambi juga mengatakan bahwa Parkindo percaya Indonesia adalah hamba Allah yang mendatangkan kebajikan, “menurut keyakinan kami, tugas negara adalah tugas Illahi,” katanya
Belakangan dia bahkan dua kali mendapat keyakinan duduk sebagai menteri yaitu sebagai Menteri Penghubung Lembaga Tinggi Negara dan Menteri Penerangan.
Berasal dari kalangan Gereja, setelah tidak terikat dari kegiatan pemerintahan, Rumambi pulang kembali ke Gereja.
Sejak 1967, dia menjadi sekretaris DGI anggota kemasyarakatan.
Sejak 1974, sampai kesudahan hayatnya, dia memegang jabatan sekretaris Lembaga Alkitab Indonesia.