Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Minggu 15 Agustus 2021, Kisah Para Rasul 22:23 : Demonstrasi yang Demo Crazy

Orang-orang berbondong-bondong ke Bait Allah untuk beribadah dan mendengarkan pemberitaan Injil Kristus oleh Paulus.

Editor: Aldi Ponge
Istimewa
Renungan Harian 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penginjilan yang dilakukan Rasul Paulus, sangat luar biasa. Mencengangkan dan mengherankan.

Banyak orang Yahudi terutama yang tinggal di luar Israel, menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Dan, sangat banyak juga orang bukan Yahudi yang telah menjadi pengikut Kristus. Jumlah mereka mebcapai ribuan tiap harinya bertambah.

Orang-orang berbondong-bondong ke Bait Allah untuk beribadah dan mendengarkan pemberitaan Injil Kristus oleh Paulus. Hal ini "memerahkan" kuping banyak orang Yahudi, terutama yang berasal dari Farisi dan Saduki.

Karena itu, banyak di antara orang Yahudi, baik yang di dalam maupun luar negeri, iri, dengki dan dendam kepada Paulus. Termasuk mereka yang tinggal di Asia kecil.

Maka, ketika mereka mendengar bahwa Paulus kembali lagi ke Yerusalem dan bertemu Yakobus kemudian tak hentinya mengajar dan menginjil di Bait Allah, mereka marah dan menghasut orang-orang, terutama orang Yahudi.

Mereka bersekongkol melawan dan memusuhi Paulus. Mereka menyebut dia menyampaikan ajaran sesat dan telah menyesatkan orang Yahudi. Bahkan mereka menyebut dia telah menghina dan menyesatkan umat Tuhan.

Ketika Paulus sedang mengajar di Bait Allah, mereka melakukan demonstrasi menolak dia. Mereka mengepung dia dan berteriak-teriak dan mengatakan Paulus menentang hukum Taurat, dan karena itu dia patut dihukum bahkan dibunuh.

Paulus kemudian ditangkap dan ditahan. Namun, ketika dia membela dirinya dan menyatakan kebenaran Allah dalam dia, tak ada yang sanggup membantahnya.

Sebab apa yang disampaikannya adalah kebenaran firman Tuhan, termasuk tentang hukum Taurat. Namun karena mereka sudah dikeraskan, maka demonstrasi terus mereka lakukan dan lanjutkan hingga Paulus berada dalam markas.

Mereka tak henti-hentinya meneriaki Paulus dan meminta dia dibunuh. Tapi kepala pasukan melindungi dia dari amukan massa. Sebab demonstrasi sudah bukan lagi perwujudan demokrasi, tapi _"demo crazy" (demo kegilaan).

Mereka berprilaku seperti orang gila saja. Sebab mereka tidak dapat membuktikan kesalahan dan pelanggaran hukum apa atau dosa apa yang telah dilanggarnya, selain hanya karena sakit hati mereka padanya. Tapi mereka tetap berdemonstrasi sambil berteriak dan menghamburkan debunya ke udara.

Demikian firman Tuhan hari ini.
Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara. (ay 23)

Demonstrasi seperti ini, sebenarnya hal biasa saja terjadi di setiap negara. Apalagi di negara demokrasi. Itu sebagai bentuk penyampaian aspirasi kepada pemerintah atau pimpinan tertentu. Tapi yang dilakukan kepada Paulus, bukan lagi demokrasi, tapi "demo crazy." Sebab, tuntutan mereka salah. Paulus tidak bersalah.

Cara mereka menyampaikan juga tidak beretika. Dan, Paulus juga bukan pejabat pemerintah yang harus diunjukrasa seperti itu. Paulus "hanyalah" hamba Kristus.

Apa yang dituduhkan kepada Paulus, terbatas hanya pada masalah atau urusan agama saja. Apalagi mereka tidak mampu membuktikan kesalahan dan pelanggaran hukum Paulus.

Jadi, Paulus tidak bisa diadili pemerintah dalam hal ini. Sebab tidak ada pelanggaran hukum positif yang dilakukannya.

Di satu sisi penginjilan Paulus luar biasa berhasil, tapi di sisi lain, dia harus memikul salib penderitaan karena mengikut Tuhan Yesus.

Demiiianlah kita sebagai keluarga dan jemaat Tuhan, kita tidak pernah lepas dari berbagai persoalan hidup. Kita tetap memiliki salib yang harus kita pikul.

Terkadang tuntutan, masalah yang kita hadapi atau yang menimpa dan menyerang kita, tidak benar, salah dan mengada-ada. Tapi memang begitulah iman dan komitmen pelayanan kita diuji.

Yang penting juga adalah, jangan sampai diri kita sendiri justeru yang jadi batu sandungan dalam pelayanan. Artinya kita lah yang menjadi musuh dan sumber masalah dalam pelayanan. Kalau itu terjadi, bertobatlah sebelum terlambat dan sebelum kita tak berdaya lagi.

Teladanilah Paulus dalam ketegaran hati dan kesabaran jiwanya menghadapi segala tipu daya dan kedegilan hati orang yang memusuhinya.

Apapun yang terjadi dalam hidup kita, tetaplah berpegang pada Tuhan. Dia pasti menolong, menyertai dan memberkati kita dan keluarga dalam segala hal, sekarang sampai selamanya. Amin

Doa: Tuhan Yesus, kuatkan dan teguhkan kami melewati badai hidup dalam pelayanan. Pakailah kami terus lebih heran lagi untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Jackried Malueseng)

Berita Terkait Bacaan Alkitab

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved