Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Ini Bahaya yang Diprediksi Jadi Ancaman Nyata Jutaan Nyawa Manusia Setelah Covid-19

Gelombang panas terbaru di Italia disebabkan oleh antisiklon yang dijuluki Lucifer, bergerak naik dari Afrika.

World Wildlife
Ini Bahaya yang Diprediksi Jadi Ancaman Nyata Jutaan Nyawa Manusia Setelah Covid-19 

Gelombang panas juga baru-baru ini menerjang Yunani dan bagian barat Amerika Utara.

Kemudian banjir besar secara tiba-tiba yang melanda Jerman dan China.

Lalu pendapat yang dikemukakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pekan lalu yang menyebut Kota Jakarta akan tenggelam karena dampak pemananasan global.

Pendapat Biden memantik pro dan kontra di Indonesia.

Info Terkini BMKG Gempa Bumi Sabtu (14/8/21), 3 Kali Gempa Guncang Pulau Jawa, Ini Data Magnitudo

Ancaman Nyata

Setelah Covid-19, Ini <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/bahaya' title='Bahaya'>Bahaya</a> Lainnya yang Diprediksi Ancam Jutaan Nyawa Manusia

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman global yang dampaknya akan dirasakan seluruh dunia tanpa terkecuali, seperti pandemi Covid-19.

“Climate change adalah global disaster yang magnitudenya diperkirakan akan sama seperti pandemi Covid-19, nanti tidak ada satu negara yang bisa escape atau terbebas dari ancaman climate change. Perubahan iklim adalah ancaman global yang nyata dan sudah dipelajari oleh berbagai ilmuwan yang menggambarkan bahwa dunia ini mengalami pemanasan global,” kata Menkeu dalam acara ESG Capital Market Summit 2021 belum lama ini.

Pembangunan yang terjadi di semua negara akan membuat semakin sejahtera, mobilitas semakin tinggi, penggunaan energi semakin besar, dan tekanan terhadap sumber daya alam menjadi sangat sangat nyata.

“Seluruh kegiatan manusia juga makin menghasilkan CO2 emission atau emisi karbon yang mengancam dunia dalam bentuk kenaikan suhu,” ujar Sri Mulyani.

Saat ini, dunia sedang berlomba-lomba untuk menghindarkan kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat sehingga implikasi katastropik tidak terjadi.

“Seluruh dunia sekarang berikhtiar untuk menghindarkan dampak katastropik dari climate change ini dan momentum ini sekarang meningkat di dalam beberapa pertemuan para pemimpin-pemimpin dunia,” kata Sri Mulyani.

Indonesia sebagai salah satu negara yang besar dari sisi geografi, jumlah penduduk, size ekonomi, akan menjadi negara yang diperhitungkan dan bahkan akan dilihat di dalam partisipasinya untuk menangani risiko perubahan iklim ini, termasuk emisi karbon.

Gelombang panas sampai banjir

Pemanasan global ini "telah berdampak pada banyak cuaca dan peristiwa iklim ekstrem di semua wilayah di seluruh dunia".

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved