Kasus Pembunuhan
Kabar Mayat Gadis 17 Tahun Ditemukan Terbungkus Karung, Identitas Terungkap, Pacar Korban Ditangkap
Kasus temuan mayat gadis 17 tahun yang terbungkus karung dipinggir jalan, Diketahui setelah melakukan penyekidikan identitas mayat gadis terungkap.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus temuan mayat gadis 17 tahun yang terbungkus karung dipinggir jalan.
Diketahui setelah melakukan penyekidikan identitas mayat gadis tersebut terungkap.
Ternyata gadis tersebut merupakan Asisten Rumah Tangga (ART) yang berusia 17 tahun.
Baca juga: Masih Ingat Victor Yeimo? Tokoh KKB Papua dan Dalang Kerusuhan Papua 2019, Begini Nasibnya Sekarang
Baca juga: Empat Zodiak Ini Sosok yang Anti Drama dan Tak Suka Ada Keributan, Zodiakmu Termasuk?
Baca juga: Masih Ingat Mbah Gambreng? Nenek Miskin yang Nikahi Pemuda Anak Angkat Sendiri, Kabar Kini Bahagia
Jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur saat proses olah TKP mayat perempuan korban pembunuhan di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (10/8/2021). (Tribun Bogor)
Asisten rumah tangga (ART) berusia 17 tahun bernama Maroah (17) ditemukan tewas dibungkus kardus dan diikat tali di Jalan Raya Bekasi, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Selasa (10/8/2021) pagi.
Pertama kali jasad wanita itu ditemukan oleh petugas PPSU yang sedang bertugas.
Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi mayat karena tak ada kartu identitas yang ditemukan.
Polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi jasad tersebut adalah Maroah (17), seorang ART asal Pemalang, Jawa Tengah yang merantau di Jakarta.
Hal itu dipastikan berdasar hasil pencocokan sidik jari Maroah yang dilakukan Tim Inafis Polri dan pencocokan sampel DNA dari pihak keluarganya.
Tante Maroah, Waryuni (40) mengatakan terakhir kali Maroah berangkat ke Jakarta bersama kekasihnya dari Pemalang sekitar dua bulan lalu untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
Namun Waryuni tidak mengetahui pasti di mana lokasi keponakannya itu bekerja, selama ini korban sudah beberapa kali mendapat pekerjaan sebagai ART di Jakarta dan Bekasi.
"Jadi selesai kerja beberapa bulan jadi ART di Jakarta pulang, terus balik ke kampung, nanti berangkat lagi. Kalau yang terakhir berangkat kerja ke Jakarta dia berangkat sama pacarnya," ujarnya ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/8/2021).
Meski tidak mengetahui pasti penyebab kematian berdasar hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Waryuni menuturkan pihak keluarga menyesalkan petaka menimpa Maroah.
Pihak keluarga berharap hasil autopsi Visum et Repertum yang jadi alat bukti penyidikan kasus pembunuhan Maroah dapat membantu penyidik membuktikan perbuatan pelaku secara hukum.