Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Kemerdekaan RI

Cerita Pedagang Bendera Merah Putih di Manado, Raup Ratusan Juta dalam Sebulan

Momen menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu ditunggu para penjual bendera merah putih.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Jejen Zainudin, pedagang bendera merah putih dan umbul-umbul asal Garut menjajakan dagangan di Jalan Ahmad Yani, Sario, Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Momen menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu ditunggu para penjual bendera merah putih.

Jejen Zainudin (45) satu di antaranya. Momen setahun sekali ini selalu ditunggu pria empat anak ini.

Pria asal Kecamatan Leles, Garut, Jabar ini datang ke Manado sejak pertengahan Juli 2021 lalu.

Bersama empat orang pedagang lainnya datang membawa ribuan bendera merah putih dan umbul-umbul khas Agustusan.

Setiap hari Jejen menggelar dagangannya di Jalan Ahmad Yani, Sario. Tepatnya di sisi GOR Wolter Mongisidi.

Selembar bendera merah putih ukuran 1x0,5 meter ditawarkan Rp 45 ribu. Jika ada yang menawar Rp 40 ribu, Jejen memperbolehkannya.

Sementara umbul-umbul merah putih bergambar Garuda sepanjang 10 meter ditawarkan Rp 50 ribu.

Kata Jejen, bendera dan umbul-umbul yang dijual hasil jahitan ia dan kawan-kawan. Barang itu diproduksi sebelum berangkat ke Manado.

Mereka membawa 100 kodi bendera merah putih. Jumlahnya sekitar 2 ribu lembar. Sementara umbul-umbul 50 kodi, isinya 100-an umbul-umbul.

Ini tahun kelima Jejen dan pedagang lainnya berdagang bendera setiap momen menjelang HUT Indonesia di Manado.

Mereka menggelar dagangan di beberapa tempat. Selain di Sario, ada di Teling, Winangun dan Malalayang. Memasuki Agustus adalah puncak penjualan bendera merah putih.

"Dalam sehari bisa sampai 100 lembar," kata Jejen lagi.

Lalu, berapa omset mereka selama sebulan menjual bendera di Manado? Menurut Jejen, rata-rata bisa sampai Rp 100 juta hingga Rp 110 juta.

Itu belum dikurangi biaya hidup kos, uang makan dan biaya sehari-hari di Manado sekitar Rp 10 jutaan.

"Memang tidak semua barang habis. Sisanya kita bawa pulang. Bisa dijual lagi tahun depan," katanya.

Hasil itu lumayan besar bagi Jejen cs. Sebab setelah ini mereka akan kembali ke rutinitas rumah konveksi. Biasanya mereka memproduksi baju anak, baju orang dewasa.

Apalagi, saat ini masih pandemi Covid-19 yang membuat perputaran roda ekonomi bergerak lambat.

Katanya, hasil jualan bendera merah putih di Manado akan digunakan untuk biaya sekolah anak.

"Sisanya disimpan untuk modal usaha lagi," katanya seraya memgatakan, mereka berencana balik Bandung setelah 17 Agustus.(ndo)

Baca juga: Ingat Nabilah Ayu? Mantap Berhijab, Eks JKT48 Beber Alasan Kenakan Hijab hingga Singgung Kematian

Baca juga: Kabar Gembira, BLT Subsidi Gaji Sudah Cair, Segera Cek di Ponselmu, Begini Caranya

Baca juga: Masih Ingat Veronica Tan? Masih Sendiri Usai Cerai dari Ahok, Rumahnya di Bali Bak Vila Eksklusif

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved