Bank Indonesia
Bukit Kasih, Simbol Kerukunan Beragama di Sulawesi Utara
Sudah bukan rahasia lagi banyak riset maupun survey yang menempatkan provinsi Sulawesi Utara sebagai salah satu provinsi paling toleransi di Indonesia
Dalam perjalanan menuju puncak inilah kita akan berjumpa dengan rumah ibadah 5 agama yaitu Masjid (Islam), 2 Gereja (Katholik dan Kristen Protestan), Vihara (Budha), dan Pura (Hindu).
Rumah ibadah ini bukan miniatur, masing-masing pemeluk agama dapat melakukan peribadatan di rumah ibadah tersebut.
Meskipun perjalanan menapaki ribuan anak tangga itu terdengar melelahkan namun nyatanya perjalanan itu terasa ringan karena sepanjang pendakian wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah dan ditemani aroma belerang.
Tempat ini diyakini masyarakat sebagai tempat asalnya suku di Sulawesi utara oleh nenek moyang Minahasa, Toar serta Lumimuut.
Wajah mereka diukir di lereng bukit di dasar puncak kedua. Wajah tersebut diukir dengan maksud agar warga Minahasa tidak melupakan nenek moyang mereka.
Nah setiap perjalanan wisata belum lengkap rasanya jika belum berwisata kuliner, wisatawan dapat menikmati makanan khas Sulawesi Utara seperti bubur manado atau tinutuan, pisang goreng lengkap dengan sambalnya, jagung manis rebus atau bakar, dan mie instan dengan harga murah meriah sekitar Rp 3.000 - Rp 15.000.
Setelah menikmati keindahan alam dan juga belajar toleransi rasanya kurang lengkap jika belum membeli oleh-oleh sebagai kenangan-kenangan di Bukit Kasih banyak penjual yang menawarkan berbagai macam oleh-oleh seperti oleh-oleh kalung, gelang, dengan kisaran harga sekitar Rp.10.000 – 50.000 saja.
Dengan harga yang murah serta beragam keindahan dan pelajaran yang dapat diperoleh Bukit Kasih harus menjadi destinasi wajib bagi setiap wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara.