Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Afghanistan vs Taliban

Sejarah Perang Afghanistan vs Taliban: Alasan Amerika Serikat Lakukan Invasi dan Anggaran Selangit

Presiden AS Joe Biden tetap menetapkan tanggal simbolis 11 September 2021 sebagai batas akhir penarikan penuh militernya.

(Shutterstock)
Ilustrasi tentara Amerika Serikat yang bergerak ketika terjadi invasi. 

Seberapa mahal perang Afghanistan?

Dalam hal nyawa yang melayang jelas tidak mudah menyebutnya dengan angka tepat.

Jumlah korban di kubu koalisi tercatat lebih sedikit daripada di sisi Taliban Afghanistan.

Penelitian oleh Brown University memperkirakan, korban tewas di pasukan keamanan Afghanistan adalah 69.000, sedangkan warga sipil dan milisi yang tewas masing-masing sekitar 51.000.

Lebih dari 3.500 tentara koalisi tewas sejak 2001, sekitar dua pertiga dari mereka adalah orang Amerika. Tentara AS yang terluka mencapai di atas 20.000.

Menurut PBB, Afghanistan memiliki populasi pengungsi terbesar ketiga di dunia.

Sejak 2012, sekitar 5 juta orang mengungsi dan tidak dapat kembali ke rumah, baik mengungsi di Afghanistan atau berlindung di negara-negara tetangga.

Penelitian Brown University juga mengukur pengeluaran AS di perang Afghanistan Taliban, yaitu 978 miliar dollar AS (Rp 14 kuadriliun) sampai 2020, termasuk dana militer dan rekonstruksi di Afghanistan dan Pakistan.

Apa yang bisa terjadi selanjutnya di perang Afghanistan terbaru?

Pertanyaan yang jelas adalah, akankah Taliban menguasai Afghanistan lagi?

Biden mengutarakan keyakinannya milisi tidak akan menggulingkan pemerintah di Kabul, tetapi sebuah penilaian intel AS pada Juni memprediksi Afghanistan bisa jatuh dalam waktu enam bulan setelah penarikan pasukan asing.

Milisi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/taliban' title='Taliban'>Taliban</a>.

Pada awal Agustus, Taliban menguasai sekitar separuh Afghanistan, menurut penelitian BBC dan lainnya.

AS mengatakan, akan mempertahankan 650-1.000 tentara untuk menjaga kedutaannya, bandara Kabul, dan instalasi pemerintah penting lainnya, dan Taliban sudah mewanti-wanti sisa pasukan itu dapat menjadi target.

Kekhawatiran lainnya adalah Afghanistan kembali menjadi tempat pelatihan terorisme.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved