Berita Tomohon
19 Hari Ditutup, 60 Karyawan Danau Linow Resort Tomohon Terpaksa Dirumahkan
"Tetap biaya operasional keluar, sedangkan pemasukan tidak ada karena ditutup," ungkapnya, Selasa (10/8/2021).
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado -- Penutupan tempat wisata di Kota Tomohon menuai tanggapan dari para pengelola wisata.
Bagi mereka kebijakan penutupan tempat wisata sangat merugikan dan begitu terasa dampaknya.
Seperti yang diungkapkan Dave Shenandoah GM Operations Danau Linow Resort.
Menurutnya selama penutupan yang berlangsung sudah 19 hari, pihaknya sama sekali merugi.
Karena selain otomatis tak ada pemasukan, pihak manajemen tetap harus mengeluarkan biaya operasional.
"Tetap biaya operasional keluar, sedangkan pemasukan tidak ada karena ditutup," ungkapnya, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, dampak adanya penutupan ini, menurut Dave pihaknya harus merumahkan 60 karyawannya yang semuanya merupakan warga Lahendong, Tomohon.
"Dengan terpaksa kami harus rumahkan. Kalaupun setiap hari hanya satu dua karyawan yang bekerja."
"Misalnya security ataupun tukang potong rumput," aku Dave.
"Mereka yang dirumahkan dengar-dengar banyak yang beralih profesi. Ada beberapa yang jadi tukang batu dan harus bekerja di luar daerah," sambung Dave.
Untuk itu, Dave berharap kedepan kiranya ada kebijakan dari Pemerintah. Setidaknya membuka kembali tempat wisata.
"Sangat diharapkan ada kebijakan agar tempat wisata kembali dibuka. Sekalipun akan menerapkan prokes ketat. Ini sudah kami sampaikan melalui Asosiasi Destinasi Wisata Tomohon," jelas Dave.
Dave juga menambahkan seluruh karyawannya sudah divaksin.
"Seluruh karyawan di sini sudah divaksin," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon Masna Pioh, Selasa (10/8/2021), mengatakan untuk perpanjangan penutupan tempat wisata masih menunggu surat.