Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Akidi Tio

Siapa Sosok Akidi Tio? Berikut Fakta Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19

Akidi Tio adalah seorang kepala keluarga dari tujuh orang anak. Semua anaknya menjadi pengusaha mengikuti jejak sang ayah.

Tribunsumsel.com
Siapa Sosok Akidi Tio? Berikut Fakta Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini fakta lengkap siapa sosok Akidi Tio.

Beberapa waktu lalu keluarga almarhum Akidi Tio menjadi sorotan publik.

Pasalnya keluarga almarhum Akidi Tio menyumbangkan uang sebesar Rp 2 Triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

UPDATE Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020 Selasa 2 Agustus: Indonesia Naik 21 Peringkat

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/bantuan' title='bantuan'>bantuan</a> sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/akidi-tio' title='Akidi Tio'>Akidi Tio</a> untuk dana <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/penanganan' title='penanganan'>penanganan</a> Covid-19, Senin (26/7/2021).

Mengutip Kompas.com, penyerahan bantuan tersebut diwakilkan oleh dokter keluarga Akidi yaitu Prof dr Hardi Darmawan di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021).

Siapa sosok Akidi Tio?

Diketahui bahwa keluarga Akidi Tio merupakan pengusaha asal Langsa, Kabupaten Aceh Timur dalam bidang pembangunan dan kontraktor.

Akidi Tio adalah seorang kepala keluarga dari tujuh orang anak. Semua anaknya menjadi pengusaha mengikuti jejak sang ayah.

Enam anaknya tinggal di Jakarta, sedangkan satu anak lainnya menetap di Palembang.

Selama hidup, Akidi selalu berpesan kepada anak-anaknya agar selalu membantu masyarakat miskin.

"Mendiang bapak Akidi juga berpesan kepada anaknya, jika sukses dalam bidang usaha apa pun agar membantu orang miskin. Almarhum itu pengusaha di bidang pembesian dan kontainer," kata Hardi, saat menyerahkan bantuan Rp 2 triliun di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021).

Hardi menjelaskan bantuan ini bukan pertama kalinya yang disumbangkan oleh Keluarga Akidi. Namun selama pandemi Covid-19, keluarga itu selalu membantu warga yang tedampak.

"Tetapi memang bantuan itu tidak pernah di-publish (dipublikasikan). Keluarga ini sering membantu warga yang isolasi mandiri," ujarnya.

Kabar Terbaru, Anak dan Menantu Akidi Tio Bukan Tersangka, Polda Sumsel: Hanya Wajib Lapor

Kabid Humas <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/polda-sumsel' title='Polda Sumsel'>Polda Sumsel</a> Kombes Pol Supriadi saat memberikan keterangan pers.

Alasan sumbang Rp 2 triliun

Kedermawanan keluarga Akidi Tio ini untuk membantu warga Sumsel karena dulunya almarhum pernah tinggal di Palembang.

Ikatan itu menjadi alasan utama keluarganya menyumbangkan dana bantuan yang sangat fantastis tersebut.

"Saya juga kaget saat ditelpon anaknya untuk menyerahkan bantuan ini, karena memang nilainya besar," jelasnya.

Keluarga Akid Tio meminta agar sumbangan tersebut diamanahkan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri.

Hal ini karena kebetulan keluarga almarhum Akidi mengenal Jenderal bintang dua tersebut saat bertugas di Aceh.

Penyaluran dana sumbangan

Mengenai penyaluran dana tersebut, pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada Pemprov Sumsel dan Polda Sumsel.

"Itu amanah dari keluarga beliau. Apalagi memang saat ini banyak sekali terjadi masalah, baik dari rumah sakit, peralatan, nakes, macam-macam. Diharapkan, bantuan yang diberikan bisa bermanfaat," ujar dia.

Satu Indonesia Kena Prank! Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun Anak Akidi Tio, Ternyata Bukan Pertama Kali

Dahlan Iskan cari tahu siapa sosok Akidi Tio

Bahkan Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan juga penasaran dengan sosok pengusaha Akidi Tio tersebut.

Ia menghubungi langsung beberapa kenalannya untuk mencari tahu siapa pengusaha asal Langsa, Aceh tersebut.

Pertama ia menghubungi langsugn dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan.

"Bukan arahan saya. Itu langsung keinginan keluarga untuk diberikan ke Kapolda (Sumsel)," tulis Dahlan menirukan perkataan Hardi dalam blog pribadinya, Disway.id yang dikutip Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Berdasarkan penulusuran Dahlan, Akidi meninggal tahun 2009 saat berusia 89 tahun. Almarhum meninggal karena serangan jantung dan dimakamkan di Palembang.

Sementara istri Akidi Tio meninggal pada 2005 dalam usia 82 tahun.

Pasangan suami istri tersebut dikaruniai tujuh orang anak, yang enam di antaranya tinggal di Jakarta dan putri bungsunya tinggal di Palembang.

"Semua jadi pengusaha sukses," tulis Dahlan menirukan percakapannya dengan Prof Hardi.

Menurut penuturan Prof Hardi, Akidi merupakan sosok yang rendah hati. Setiap datang berkunjung ke tempat praktiknya selalu mengenakan baju dan celana putih. Pengusaha itu pun dikenal sangat dermawan.

"Beliau banyak sekali menyumbang, tapi selalu hanya atas nama hamba Tuhan," kata Prof Hardi kepada Dahlan.

Berdasarkan keterangan Prof Hardi, Akidi Tio pernah punya pabrik kecap, mebel, kebun sawit, dan kontraktor bangunan.

Keluarga almarhum <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/akidi-tio' title='Akidi Tio'>Akidi Tio</a> keluar dari ruang pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan setelah dimintai keterangan terkait <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/bantuan' title='bantuan'>bantuan</a> Rp 2 triliun untuk <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/penanganan' title='penanganan'>penanganan</a> Covid-19, Senin (2/8/2021).

Akidi Tio Sosok low profile high profit

Tidak berhenti sampai disitu, Dahlan juga menghubungi kenalan lainnya seperti Bupati Aceh Timur Rocky Hasbalah, Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, mantan menteri asal Palembang hingga warga Tionghoa bermarga Tio.

Namun semua orang yang dihubunginya tidak satu pun mengenal lebih jauh sosok Akidi Tio.

"Berarti pengusaha ini memang luar biasa rendah hatinya. Low profile, high profit. Dan seperti itu banyak sekali di lingkungan masyarakat Tionghoa. Saya punya banyak teman Tionghoa seperti itu. Sehari-hari hanya pakai sandal. Bajunya pun lusuh dan dari kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana, tapi uangnya luar biasa banyaknya. Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka," tutup Dahlan.

Satu Indonesia Kena Prank! Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun Anak Akidi Tio, Ternyata Bukan Pertama Kali

Apresiasi dari pejabat dan tokoh publik

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menambahkan, bantuan yang diberikan oleh keluarga almarhum layak menjadi contoh bagi masyarakat Sumsel agar turut serta memberikan sumbangsih dalam penanganan Covid-19.

“Kita bangga ya, keluarga almarhum Akidi Tio ini ikut serta memberikan kepedulian terhadap penanganan Covid-19 di Sumsel. Apalagi jumlah dana yang diberikan sangat besar mencapai Rp 2 triliun. Ini angka yang tidak sedikit,” kata Herman.

Herman berharap, apa yang telah dilakukan keluarga Almarhum Akidi Tio bisa memberikan motivasi bagi warga Sumsel untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19.

"Dengan harapan aktivitas sosial kembali normal kembali," ungkapnya.

Aksi kedermawanan Akidi ini juga banyak menuai respon pujian dan apresiasi dari pejabat dan tokoh dari pemerintahan.

Salah satunya Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menilai sikap keluarga Akidi tersebut patut diapresiasi.

"Ketulusan berbagi yang luar biasa. Respect & apresiasi untuk bapak Akidi (Tio) & keluarga," tulis Susi di akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti pada Selasa (27/7/2021).

"Semoga amal bapak dibalas oleh Tuhan YME (Yang Maha Esa)," sambung Susi.

Bukan Tersangka

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan tidak menetapkan status tersangka terhadap Heriyanti yang merupakan anak bungsu almarhum Akidi Tio.

Kepastian itu diungkapkan langsung oleh Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Hisar Sialagan setelah Heriyanti bersama suami dan seorang anaknya memberikan keterangan kepada penyelidik selama delapan jam.

"Status sekarang wajib lapor," kata Hisar kepada wartawan di Mapolda Sumsel pada Senin (2/8/2021) malam.

Meskipun masih berstatus wajib lapor, Heriyanti diantar pulang oleh polisi hingga ke rumahnya.

Bahkan, rumah Heriyanti yang berada di Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, juga dijaga oleh petugas kepolisian.

"Ya karena statusnya wajib lapor, jadi rumahnya dijaga," ujar Hisar.

Sampai saat ini, menurut Hisar, penyelidik masih mengumpulkan bukti-bukti yang kuat terkait rencana bantuan Rp 2 triliun dari keluarga besar Akidi Tio.

Bahkan, menurut Hisar, Heriyanti masih tetap menjanjikan uang itu akan cair pada Selasa (3/8/2021).

"Jikapun tidak cair tidak masalah, besok akan diperiksa lagi karena masih dalam tahap pemeriksaan," kata Hisar.

Diberitakan sebelumnya, Heriyanti dan suaminya, Rudi Sutadi, diundang untuk memberikan keterangan di hadapan polisi.

Selain itu, seorang putra mereka juga dimintai keterangan.

Ketiganya keluar dari ruang pemeriksaan penyidik pada pukul 21.59 WIB.

Saat keluar dari ruang pemeriksaan, tidak ada sepatah kata yang terucap dari Heriyanti ataupun suaminya.

Mereka menutupi wajah dan bergegas masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah.

Selain itu, dokter keluarga Akidi yakni Hardi Darmawan juga dimintai keterangan.

Hardi lebih dulu keluar dari ruang penyelidik, yakni sekitar pukul 20.06 WIB.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Lengkap Siapa Sosok Akidi Tio, Sumbangkan Uang Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved