Akidi Tio
Heriyanti dan Suami Kini Wajib Lapor, Rudi Sutadi Yakinkan Uangnya Ada di Bank Singapura
Suami dari Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengatakan uang sebesar Rp2 triliun tersebut ada.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Meski sementara diproses oleh Polda Sumsel, namun keluarga almarhum Akidi Tio tetap meyakinkan bahwa uang tersebut ada.
Mereka diproses lantaran uang sumbangan Rp 2 triliun yang sudah diserahkan simbolis tak kunjung cair.
Bantuan tersebut untuk penanganan Covid 19 di Sumatera Selatan.
Baca juga: Uang Rp 2 Triliun Anak Akidi Tio Belum Hoaks, Kabid Humas: Tidak Ada Prank
Heriyanti Putri Akidi Tio bersama Suami, Rudi Sutadi,suaminya beserta anak laki-laki mereka berinisial KL keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Sumsel pada pukul 21.57 WIB (TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA)
Keluarga Akidi Tio dituding bohong soal sumbangan Rp 2 Triliun hingga sempat diamankan polisi.
Kini keluarga Akidi Tio memberikan alasan setelah dituding melakukan kebohongan soal sumbangan tersebut.
Suami dari Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengatakan uang sebesar Rp2 triliun tersebut ada.
Akan tetapi menjadi lebih lama prosesnya karena cairnya tidak bisa sekaligus.
Baca juga: Ketua RT Bongkar Tabiat Heriyanti dan Suami Tersangka Penipuan Rp 2 Triliun Tiap Hari,Kami Kecewa
Beredar Foto Bilyet Giro 2 Triliun an Heryanti di media sosial. Ini Penjelasan Bank Mandiri.(Viral Medsos)
Usai memberikan keterangan ke penyidik Polda Sumsel, sekitar pukul 22:50 WIB Rudi keluar dari rumah dan menghampiri pos penjagaan.
Ia hendak mencari petugas jaga malam, Usman. Sambil berbincang ia menegaskan dengan jumlah tersebut tidak bisa dicairkan sekaligus.
"Ada uangnya di Bank Singapura, prosesnya panjang tidak bisa sekaligus, " kata Rudi, Senin (2/8/2021).
Tahu kalau ia dan keluarga menjadi sorotan serta sempat dianggap membuat kegaduhan. Rudi menjelaskan yang paling penting realitanya.
Baca juga: Heriyanti Punya Utang Dimana-mana, Kini Anak Akidi Tio jadi Tersangka Sumbangan Rp 2 Triliun

Ia juga menemukan kalau banyak komentar yang masuk di media sosialnya, karena sempat dianggap membuat kegaduhan.
"Macam-macam omongan yang masuk ke saya, tapi yang penting realitanya. Dio ngomongi kami jahat dio dewek jahat.