Berita Sitaro
Hanyut Dua Hari, Lima Nelayan Asal Bitung Terdampar di Pulau Siau Kabupaten Sitaro
Selama di tengah laut, Adrianto selaku nakhoda dan rekan-rekannya mencoba memperbaiki mesin kapal sembari menghubungi kerabat dekat untuk meminta.
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Lima orang nelayan asal Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara terdampar di pesisir pantai Pulau Siau, tepatnya di Kampung Buise dan Kampung Lia 1 Kecamatan Siau Timur (Sitim), Jumat (30/7/2021) dini hari sekira pukul 00.30 Wita.
Kelimanya merupakan nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK) KM Nurstar yang mengalami mati mesin di perairan laut Kota Bitung pada Selasa (27/7/2021) lalu.
Menurut penuturan Adrianto Bahmid (51), nakhoda KM Nurstar, dirinya bersama empat awak kapal bertolak dari Bitung sekira pukul 05.30 Wita untuk mencari ikan.
"Beberapa jam setelah berlayar, tepatnya pukul 08.30 Wita, mesin kapal mengalami gangguan sehingga tidak bisa dioperasikan," jelas Adrianto.
Ia pun memutuskan menggunakan mesin cadangan dan berencana kembali ke daratan untuk keselamatan bersama.

Namun naas, belum sampai ke daratan, mesin cadangan yang digunakan juga mati.
Kelimanya pun terombang-ambing di laut, di tengah terpaan cuaca buruk berupa angin kencang disertai gelombang tinggi.
Selama di tengah laut, Adrianto selaku nakhoda dan rekan-rekannya mencoba memperbaiki mesin kapal sembari menghubungi kerabat dekat untuk meminta pertolongan.
Mereka pun terbawa arus selama dua hari hingga ke perairan laut Kabupaten Sangihe, tepatnya di antara Pulau Para dan Pulau Kahikitang.
Karena persediaan makanan di atas kapal mulai menipis, kelimanya memutuskan untuk menurunkan dua unit perahu pakura dari atas kapal pada Kamis (29/7/2021) sekitar pukul 12.30 Wita dan berupaya mencari pertolongan ke pulau-pulau terdekat dari posisi kapal.
"Satu perahu pakura saya dan salah salah satu ABK yang pakai, dan satunya lagi dipakai tiga ABK," kata Adrianto.
Di tengah terjangan gelombang dan hari mulai malam, mereka pun terpisah antara satu perahu pakura dengan perahu pakura lainnya.
Sekitar pukul 01.30 Wita, nakhoda dan salah satu ABK terdampar di pantai Kampung Buise Kabupaten Sitaro.
Berselang beberapa jam, tepatnya pukul 03.00 Wita, rombongan ABK yang menggunakan perahu pakura lain terdampar di pantai Kampung Lia 1 Kecamatan Sitim Kabupaten Sitaro.
Mengetahui ada nelayan yang terdampar di wilayahnya, Kepala Kampung Buise dan Kepala Kampung Lia 1 langsung melaporkan temuan tersebut kepada pihak terkait, baik pemerintah daerah, Pos Angkatan Laut Siau dan pihak kepolisian.
Kelimanya pun kini berada di Pos Angkatan Laut Siau untuk selanjutnya akan kembali ke Kota Bitung. Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Siau, Lettu Laut (P) Supratman membenarkan adanya nelayan yang terdampar di perairan Siau Kabupaten Sitaro.
"Kelimanya dalam keadaan sehat dan saat ini sedang beristirahat di Pos AL Siau," ungkap Supratman.
Dia menambahkan, sebelum kelimanya terdampar di perairan Siau, pihaknya telah menerima laporan terkait insiden kapal yang mengalami mati mesin.
Dari informasi tersebut, Danposal Siau bersama anggota dibantu beberapa nelayan sempat melakukan upaya pencarian sejak Rabu lalu.
"Ada beberapa titik yang kami sisir sejak beberapa hari lalu. Setelah dapat info adanya nelayan yang terdampar di wilayah Buise, kami langsung melakukan pengecekan dan benar, kelimanya adalah nakhoda dan ABK dari kapal yang kita cari," kunci Supratman. (HER)
Tentang Sitaro
Sitaro adalah singkatan dari Siau Tagulandang Biaro. Sitaro merupakan salah satu Kabupaten Kepulauan di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kabupaten yang beribukota di Ondong Siau ini memiliki luas total 275,96 km2.
Jarak Siau ke Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara 146 Kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam naik kapal dari Pelabuhan Manado.
Di Sitaro ada Gunung Karangetang. Salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675 serta banyak letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah.
Saat ini kabupaten ini dipimpin oleh Bupati Sitaro Evangelian Sasingen serta Wakil Bupati John Heit Palandung.