Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Pedagang Meninggal Kena Serangan Jantung, Kaget Lapaknya Didobrak Tim Terpadu Pemkot Tanpa Permisi

Pedagang yang meninggal saat pelaksanaan penggusuran dan pembongkaran pasar induk Jodoh adalah Priska Ginting (42). 

Editor: Frandi Piring
Dok. Nando/via Kompas.com
Pedagang bernama Priska Ginting meninggal kena serangan jantung setelah lapaknya didobrak Tim Pemkot Batam, Kep. Riau. 

Tindakan petugas mendobrak lapak Priska diduga jadi pemicu meninggalnya Priska. 

Ia menambahkan, warga meminta pertanggungjawaban dari Kadisperindag Batam Gustian Riau sebagai pimpinan operasi pembongkaran bekas Pasar Induk Jodoh.

"Kami mempertanyakan mengapa di tengah PPKM saat ini pemerintah malah melakukan penggusuran.

Pedagang bernama Priska Ginting meninggal kena serangan jantung setelah lapaknya didobrak Tim Pemkot Batam, Kep. Riau.
Pedagang bernama Priska Ginting meninggal kena serangan jantung setelah lapaknya didobrak Tim Pemkot Batam, Kep. Riau. (Dok. Nando/via Kompas.com)

Kami meminta pertanggungjawaban Gustian Riau selaku penanggung jawab kegiatan ini," papar Bony Ginting melalui telepon ke Kompas.com, Senin.

Digusur begitu saja dari lapak, Eda mengaku lemas, tak tahu akan bermalam di mana.

Kisah pilu pedagang lainnya dialami Eda. Ia adalah satu warga yang menempati gedung bekas pasar Induk Jodoh yang digusur.

Saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Eda mengaku bingung setelah dipaksa keluar oleh tim terpadu Pemkot Batam.

Eda mengatakan, dalam kondisi pandemi seperti ini, jangankan untuk tempat tinggal, untuk makan saja mereka sulit.

“Lemes saya, mau pindah kemana ya saat kondisi seperti ini,

entah tidur dimana saya malam ini,” kata Eda, Senin (26/7/2021).

Eda mengaku barang-barangnya pun masih tersusun rapi di area parkir setelah dikeluarkan oleh sejumlah Satpol PP dari Pemkot Batam.

“Saya tidak bekerja, suami saya juga tidak bekerja, makanya bingung mau pindah ke mana.

Sehari-hari suami saya kerjanya hanya bantu-bantu di Pasar Tos 3000 Jodoh,” papar Eda.

“Kami warga miskin, seharusnya Pemkot Batam memberikan bantuan kepada kami, bukan menggusur kami,” tambah Eda.

Penjelasan Diperindag Batam: dibongkar untuk renovasi, tapi ada oknum sewakan lapak untuk ditinggali

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved