Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Apa Itu Penyakit Jamur Hitam? Bisa Menyebar Hingga ke Otak, Bisa Sebabkan Kematian Atau Amputasi

Pasalnya jamur hitam kerap kali menjangkiti pasien Covid-19 karena tingkat imunnya yang rendah.

Editor: Alpen Martinus
AFP
Penyakit Jamur Hitam sudah menyebar ke lima nehara setelah merebak di India. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Belum tuntas masalah Covid 19, kini sudah hadir lagi penyakit jamur hitam.

Penyakit ini mudah menjangkiri orang dengan imunitas sangat rendah.

Kabanyakan menyerang pasien positif Covid 19.

Baca juga: Ganasnya Infeksi Jamur Hitam Bisa Papar Pasien Covid, Menyebar di Indonesia, Ribuan Orang Meninggal

Infeksi Jamur Hitam Bisa Papar Pasien Covid, Menyebar di Indonesia mo
Infeksi Jamur Hitam Bisa Papar Pasien Covid, Menyebar di Indonesia mo (Via Kompas.com/Stockpexel)

Kasus Covid-19 di India tampak semakin parah.

Tak hanya itu, virus ini juga menjadi penyebab lonjakan kasus penyakit jamur hitam.

Pasalnya jamur hitam kerap kali menjangkiti pasien Covid-19 karena tingkat imunnya yang rendah.

Jamur hitam merupakan penyakit yang sangat agresif.

Baca juga: Penyakit Jamur Hitam Semakin Merebak, Setelah India, Kini Menyebar di Lima Negara dan Menelan Korban

Penyakit <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jamur-hitam' title='jamur hitam'>jamur hitam</a> yang menjangkiti pasien Covid-19 di India
Penyakit jamur hitam yang menjangkiti pasien Covid-19 di India.(GridHits.ID)

Ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung dan rahang pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.

Kantor berita AFP melaporkan, tingkat kematiannya di atas 50 persen.

Kompas.com pada 4 Juni 2021 mewartakan, mukormikosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.

Mukormikosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk misalnya daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Penderita Diabetes, Kanker dan Ginjal Rawan Terinfeksi Jamur Hitam

Penyakit Jamur Hitam sudah menyebar ke lima negara setelah merebak di India.
Penyakit Jamur Hitam sudah menyebar ke lima negara setelah merebak di India. (Via Kompas.com)

Gejala jamur hitam

Gejala yang terjadi tergantung dari jenis mukormikosis atau bagian tubuh yang terinfeksi.

1. Mukormikosis rinoserebral

Infeksi terjadi pada rongga sinus, dapat menyebar hingga ke otak.

Paling sering terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol, atau pasien transplantasi ginjal.

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukormikosis rinoserebral ini adalah sebagai berikut:

Wajah bengkak pada satu sisi.

Sakit kepala. Hidung tersumbat.

Demam.

Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas.

2. Mukormikosis paru

Jenis mukormikosis paru merupakan yang paling sering terjadi pada pasien kanker atau transplantasi.

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi jamur hitam mukormikosis paru adalah sebagai berikut.

Demam disertai batuk.

Nyeri dada. Sesak napas.

Umumnya gejala-gejala yang terjadi ini tidak membaik dengan pengobatan standar

3. Mukormikosis gastrointestinal

Mukormikosis gastrointestinal adalah infeksi saluran cerna yang lebih sering terjadi pada pasien anak, terutama bayi prematur yang menerima antibiotik sistemik, steroid, pembedahan dan lain sebagainya.

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukomikosis gastrointestinal adalah sebagai berikut.

Sakit perut.

Mual.

Muntah.

Pendarahan gastrointestinal

4. Mukormikosis kulit

Mukormikosis kulit adalah infeksi yang terjadi melalui luka pada kulit, misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain.

Gejala-gejala yang umum dijumpai sebagai akibat dari infeksi mukormikosis kulit adalah sebagai berikut.

Lecet atau bisul.

Area yang terinfeksi menjadi hitam.

Nyeri.

Hangat.

Kemerahan berlebihan.

Bengkak di sekitar luka.

Dilansir dari Kompas.com, cara mencegah tertular penyakit ini dapat dibedakan untuk masyarakat umum dan pasien Covid-19.

1. Pasien Covid-19

Hal pertama yang harus dilakukan, dari sisi tenaga medis adalah peningkatan kewaspadaan klinis atau ketelitian dokter sebagai langkah awal diagnosis.

Cara mencegah infeksi jamur hitam yang kedua yakni dengan membatasi dan melakukan seleksi penggunaan obat yang berpotensi menurunkan imunitas, termasuk kortikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab) dan lain sebagainya.

Pasien Covid-19 juga diminta untuk mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya.

Selain itu, menjaga kebersihan fasilitas di rumah sakit seperti peralatan medis, sistem air, dan flitrasi juga menjadi bagian penting dalam pencegahan infeksi mukormikosis pada pasien Covid-19 atau pasca-Covid-19.

2. Masyarakat Umum

Hindari Debu dan Pakai Masker

Mukormikosis terjadi melalui kontak dengan spora dari lingkungan seperti tanah dan bahan organik dan menyebar melalui udara, ataupun masuk melalui luka di bagian tubuh.

Oleh karena itu, upayakan menghindari area dengan banyak debu, misalnya lokasi konstruksi bangunan, penggalian; atau bila terpaksa berada di sana, maka kenakan masker khusus (respirator N95).

Hindari kontak langsung
Upaya pencegahan berikutnya yang bisa dilakukan adalah menghindari kontak langsung dengan bangunan yang rusak karena air, banjir atau bencana alam sebisa mungkin.

Bersihkan luka

Jika terpaksa melakukan aktivtias di luar rumah dan mendapati cedera atau luka, maka sebaiknya Anda harus membersihkan luka dengan baik terutama jika terkena tanah atau debu.

Hindari konsumsi obat tanpa resep

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, ada beberapa obat yang jika dikonsumsi justru menurunkan sistem imun tubuh dan dapat meningkatkan risiko infeksi mukormikosis.

Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Dapat Sebabkan Amputasi hingga Tingkat Kematian Lebih dari 50 Persen, Kenali Penyakit Jamur Hitam Serta Cara Mengatasinya

Berita lain terkait Jamur Hitam

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved