Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

CIA

100 Anggota CIA Diserang Sindrom Misterius

CIA juga mendesak semua orang-orang yang berafiliasi dengan CIA untuk segera masuk ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.

Editor: Aldi Ponge

Kasus pertama muncul di personel AS dan Kanada yang ditempatkan di Kuba pada akhir 2016.

Departemen Luar Negeri juga melaporkan kasus potensial di China pada 2018, mengevakuasi karyawan Departemen Luar Negeri dan keluarga mereka dari kota Guangzhou setelah kasus dilaporkan di sana, sebut WSJ.

Para diplomat dan personel intelijen di Rusia, Polandia, Georgia, dan Taiwan juga dilaporkan terkena dampaknya.

Minggu ini, Departemen Luar Negeri dan pemerintah Austria mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan kasus di Wina yang muncul dalam beberapa bulan terakhir.

Awalnya, para penyelidik percaya bahwa sindrom itu adalah akibat dari serangan senjata sonik atau akustik.

Namun, analisis komprehensif oleh panel ilmiah AS pada bulan Desember berteori bahwa paparan jenis energi terarah adalah penyebab yang paling mungkin.

Panel—ditugaskan oleh Departemen Luar Negeri dan diorganisir oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine—mengidentifikasi “energi frekuensi radio (RF) yang terarah dan berdenyut” sebagai penyebab gejala yang paling mungkin.

Penilaian medis yang berbeda pada tahun 2018 juga menyimpulkan bahwa paparan gelombang mikro, sejenis energi frekuensi radio, adalah penyebab yang paling mungkin untuk sindrom tersebut.

Pemeriksaan oleh University of Pennsylvania terhadap otak 40 orang yang terkena sindrom ini menemukan beberapa bukti kerusakan otak.

Energi terarah telah diuji oleh banyak negara sebagai senjata, tetapi juga memiliki aplikasi potensial lainnya.

The New Yorker melaporkan pada bulan Mei bahwa teori kerja oleh para penyelidik adalah bahwa badan intelijen asing—mungkin dinas intelijen militer GRU Rusia—membidik perangkat gelombang mikro ke pejabat AS dengan tujuan mengumpulkan data dari komputer dan ponsel mereka.

Mantan Presiden Donald Trump secara terbuka menyalahkan Kuba atas gelombang awal insiden, tuduhan yang dibantah Havana.

Munculnya kasus-kasus berikutnya di seluruh dunia telah memperbaharui perhatian pemerintah AS terhadap masalah ini. Baik Departemen Luar Negeri dan Badan Intelijen Pusat telah membentuk satuan tugas internal untuk menyelidiki. (Kontan/Tribunnews.com/TheStraitsTimes/WallStreetJournal/Hasanah Samhudi)

TAUTAN AWAL: CIA selidiki Sindrom Havana yang dialami ratusan anggotanya

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved