Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Studi di Inggris: Pasien Usia Produktif Pasca Terpapar Covid Berpeluang Komplikasi Berkelanjutan

Imbas terpapar Covid-19, meski pun sembuh kondisinya kebanyakan tidak seperti sedia kala. Pasalnya, pasca terpapar Corona

Editor: Aswin_Lumintang
Ed Jones/AFP
Peringatan dari WHO: Virus Corona Jenis Baru yang Lebih Berbahaya dari Varian Delta akan Muncul 

TRIBUNMANADO.CO.ID, INGGRIS - Imbas terpapar Covid-19, meski pun sembuh kondisinya kebanyakan tidak seperti sedia kala. Pasalnya, pasca terpapar Corona, penyakit bawaan lainnya berpotensi menjadi lebih parah.

Sebuah penelitian menemukan bahwa usia produktif masih berisiko mengalami kerusakan organ serius akibat terinfeksi virus corona, seperti pasien yang berusia di atas 50 tahun.

Dilansir BBC, empat dari 10 orang yang berusia antara 19 -49 mengalami masalah dengan ginjal, paru-paru atau organ lain saat dirawat.

Penelitian ini mengamati 73.197 orang dewasa dari segala usia di 302 rumah sakit Inggris pada gelombang pertama Covid pada tahun 2020.

WHO umumkan Virus Corona jenis baru yang lebih berbahaya dari varian Delta dan sulit dikendalikan.
WHO umumkan Virus Corona jenis baru yang lebih berbahaya dari varian Delta dan sulit dikendalikan. (Facebook)

“Pesan ini bukan hanya penyakit orang tua dan lemah,” kata Prof Calum Semple yang memimpin penelitian tersebut.

"Data memperkuat fakta bahwa Covid bukanlah flu dan kami melihat bahkan usia produktif yang datang ke rumah sakit menderita komplikasi yang signifikan, beberapa di antaranya memerlukan pemantauan lebih lanjut dan kemungkinan perawatan lebih lanjut di masa depan."

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di tujuh universitas Inggris, Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial dan Kesehatan Masyarakat Inggris, melihat jumlah "komplikasi" pada mereka yang membutuhkan perawatan rumah sakit untuk Covid-19, yang didefinisikan sebagai diagnosis medis khusus organ.

Secara keseluruhan, sekitar setengah dari semua pasien dewasa menderita setidaknya satu komplikasi selama mereka tinggal di rumah sakit.

Baca juga: Sosok Nafa Urbach Penyanyi dan Bintang Sinetron yang Masih tetap Harmonis dengan Mantan Suami

Baca juga: Sosok Rektor UI Ari Kuncoro, Jadi Sorotan karena Rangkap Jabatan, Harta Kekayaan Capai Rp 52 Miliar

Yang paling umum adalah cedera ginjal, diikuti oleh kerusakan paru-paru dan jantung.

Tingkat tertinggi terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun, dengan 51 persen melaporkan setidaknya satu masalah.

Sekitar 37 persen dari usia 30-39 tahun dan 44 persen dari usia 40-49 tahun memiliki setidaknya satu komplikasi yang dicatat oleh perawat dan mahasiswa kedokteran yang terlibat dalam penelitian ini.

Dokter belum yakin bagaimana penyakit Covid yang parah dapat menyebabkan kerusakan organ, tetapi diperkirakan dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh sendiri dapat memicu respons peradangan dan melukai jaringan sehat.

Paul Godfrey, dari Frinton di Essex, terpapar Covid pada Maret 2020 , ia sempat berpikir apa yang dialami adalah infeksi dada.

Paul, yang berusia 31 tahun saat didiagnosis dan memiliki kondisi paru-paru bronkiektasis.

"Tidak diragukan lagi - staf NHS yang merawat saya menyelamatkan hidup saya. Saya tidak akan berada di sini hari ini jika bukan karena mereka," katanya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet, menemukan bahwa mereka yang memiliki komorbid lebih mungkin untuk melaporkan komplikasi tetapi risikonya tinggi bahkan pada usia produktif yang sebelumnya sehat.

Pengalaman terburuk

Paul didiagnosis menderita pneumonia di rumah sakit Colchester dan diberitahu bahwa bagian bawah kedua paru-parunya telah kolaps.

Komorbit Covid
Komorbit Covid (Istimewa)

Ia menghabiskan dua minggu di bangsal Covid sebelum diizinkan pulang dengan kursi roda.

Penelitian menunjukkan bahwa 13 persen anak berusia 19-29 tahun dan 17 persen berusia 30-39 tahun yang dirawat di rumah sakit karena Covid tidak dapat merawat diri sendiri saat keluar dan harus bergantung pada teman dan keluarga.

"Itu adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya dan saya masih menghadapinya 18 bulan kemudian," kata Paul, yang terus menderita kelelahan ekstrim dan sesak napas yang disebabkan oleh penyakitnya.

"Saya tidak benar-benar tahu apa kerusakan pada tubuh saya, jadi saya hanya berdoa agar saya kembali seperti semula."

Penelitian dilakukan pada gelombang pertama pandemi antara 17 Januari hingga 4 Agustus 2020 - sebelum vaksin tersedia dan varian baru virus terdeteksi.

Para penulis mengatakan data menunjukkan mereka dengan gejala Covid yang lebih parah saat masuk ke rumah sakit, lebih mungkin menderita masalah kesehatan yang serius.

Hal ini menunjukkan pentingnya vaksin dalam mengurangi keparahan penyakit dalam gelombang terbaru ini.

Penelitian ini hanya dirancang untuk melihat komplikasi jangka pendek selama tinggal di rumah sakit, tetapi ada bukti bahwa beberapa kerusakan organ dapat bertahan, menjadi bentuk yang dikenal sebagai Covid panjang.

"Kami tahu dari penyakit menular lain bahwa masalah seperti ini pada ginjal atau jantung Anda dapat berkembang menjadi komplikasi jangka panjang," kata Dr Annemarie Docherty, dosen klinis senior di University of Edinburgh dan konsultan dalam pengobatan perawatan intensif.

Berita lain terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Studi di Inggris: Usia Produktif Masih Berisiko Alami Kerusakan Organ Serius Akibat Infeksi Covid, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/07/21/studi-di-inggris-usia-produktif-masih-berisiko-alami-kerusakan-organ-serius-akibat-infeksi-covid?page=all.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved