Nasional
Jubir Satgas Covid-19 Kesal pada Warga Tak Percaya Corona: 'Saya Tantang Kamu 1 Hari di UGD Covid'
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Kutai Kartanegara Martina Yulianti tantang warga yang tak percaya Covid-19.
"Jadi ayo dong saudara-saudaraku, kurangi potensi penambahan kasus. Berprinsip tidak mau tertular dan tidak mau jadi penular dengan taat prokes," ajak dia.
"Saya hanya mau sampaikan bahwa Covid-19 sudah ada di mana-mana. virusnya sudah dekat sekali dengan kita, bisa jadi dia ada di dalam orang yang sedang makan bareng, ngobrol bareng dengan kita.
Jadi jangan mau buka masker ketika bersama orang yang kita tidak tahu sebelumnya dia ketemu siapa dan d imana," pesan Martina.
Tantangan yang ditawarkan Martina lewat unggahannya menuai dukungan nitezen
Akun Facebook bernama Erni W misalnya, menulis,
"Betul ibu..bagi yg tdk percaya suruh magang aja dirs (di rumah sakit)"
Akun lain bernama Mahmudah menimpali.
"Dan buat anda anda yg tidak percaya akan virus ini...cukup itu buat anda .... Jangan anda mengajak orang pada barisan anda.... Semangat Nakes.... Semoga ini segera berakhir," tulis Mahmudah.
Akun lain bernama Mardiansyah, mengungkapkan kehilangan keluarga karena Covid-19.
"Keluarga saya sudah 5 orang meninggal dunia, semoga wabah Covid cepat berakhir di negeri kita. Aamiin," tulis Mardiansyah.
Akun Daeng Abdullah Ramli memberi apresiasi kepada para nakes.
"Terima kasih untuk semua kerja keras tim kesehatan .. bergerak searah mengembalikan Indonesia yang sehat," tulis Daeng.
Tak hanya unggahan status, Martina juga membagikan sebuah link berita media nasional di laman Facebooknya, berjudul "Hoax Telah Membunuh Ayahku".
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/7/2021), berita tersebut mengisahkan pengakuan seorang anak yang tinggal di Depok, bernama Helmi Indra menceritakan salah satu faktor bikin ayahnya meninggal karena termakan hoaks Covid-19.
Satu di antaranya soal hoaks vaksin haram. Informasi itu bikin ayahnya percaya dan tak mau divaksin Covid-19.