Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha 2021

Refleksikan Idul Adha di Tengah Pandemi, Ansor Mitra Ajak Tebar Kebaikan

Hari Raya Idul Adha dikenal sebagai Hari Raya berhaji dan Kurban yaitu menunaikan kewajiban bagi yg sudah memiliki kemampuan.

Penulis: Kharisma Kurama | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Kharisma Kurama
Ketua Ansor Mitra bersama Ketua Ansor Sulut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Ketu Ansor Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Fateh Amar Kosoloi ikut merefleksikan perayaan Idul Adha dan hari raya kurban di tengah pandemi Covid-19.

Itu ia tunjukkan dalam bentuk catatan yang dikirim kepada wartawan media ini, Selasa (20/7/2021).

Dalam catatan itu, dirinya terlebih dahulu mengulas makna dan pengertian dari Idul Adha.

Ia menjelaskan, Hari Raya Idul Adha dikenal sebagai Hari Raya berhaji dan Kurban yaitu menunaikan kewajiban bagi yg sudah memiliki kemampuan.

"Maksudnya istitho’ah atau mampu disini adalah orang Islam yang baligh, sehat akal, sehat jasmani dan rohani, merdeka (bukan budak) dan bekalnya cukup untuk menunaikan ibadah haji serta tidak meninggalkan kewajiban nafkah keluarga yang ditinggalkan," terang Kosoloi yang juga tokoh pemuda Belang itu.

Menurutnya Idul Adha kali ini, berbeda di tahun-tahun sebelumnya. Itu karena terpaan pandemi Covid-19.

"Tentu ini adalah ujian bagi umat. Apalagi, saat ini belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda, ditambah lagi kemunculan virus varian baru," paparnya.

Hal ini kemudian berdampak pada pembatasan shalat yang biasanya dilakukan di lapangan terbuka secara beramai-ramai.

"Dan anjuran Pemerintah dalam Hal Menteri Agama RI yg meniadakan shalat bersama ditempat umum karena sejalan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat," terangnya.

Selain itu, salah satu tradisi yang khas saat merayakan hari raya juga terpaksa tidak dilakukan karena kebijakan PPKM.

Dimana terdapat tradisi bersilaturahmi satu sama lainnya untuk saling berbagi kebaikan.

Dalam hal memaknai keteladanan Nabi Ibrahim saat mengorbankan anaknya Ismail, yg mendefinisikan Kepada Umat tentang nilai dan hikmah pengorbanan.

"Namun, Pandemi Covid19 membatasi kita untuk saling bersilaturahmi secara langsung, berkumpul bersama keluarga," tandasnya.

"Tentunya ini berbeda dan merubah kebiasaan Idul Adha yg sudah terjadi selama bertahun-tahun sebelumnya," sambungnya.

Meski begitu, dirinya mengajak seluruh pihak untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved