Manfaat Daun
Tumbuh Subur di Sulawesi Utara, Berikut Manfaat Daun Mint bagi Kesehatan
"Ketika kita meletakkan daun mint di dalam diffuser yang dinyalakan, aroma di ruangan akan menjadi lebih dingin dan khas," terang Prof Herni.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Daun mint memiliki bau khas menyegarkan ketika kita dekati.
Bau tersebut bisa semakin tercium ketika dicampurkan dengan air panas.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Herni Simbala.
"Kalau dengan air panas aromanya bisa lebih keluar lagi karena daun mint mengandung zat-zat kimia tertentu yang bermanfaat sebagai terapi aromatik," jelas Prof Herni kepada tribunmanado.co.id, beberapa waktu yang lalu.
Ini yang membuat daun mint bisa digunakan sebagai diffuser.
"Ketika kita meletakkan daun mint di dalam diffuser yang dinyalakan, aroma di ruangan akan menjadi lebih dingin dan khas," terang Prof Herni.
Daun yang tumbuh subur di Sulawesi Utara ini memiliki banyak kandungan gizi.
Daun mint mengandung 3,8 gram protein, lemak, natrium, karbohidrat, serat, zat besi, kalium, vitamin A, vitamin B3, vitamin C.
"Daun mint sendiri sudah banyak dipakai orang Indonesia sebagai obat tradisional seperti bau mulut, pasta gigi, sakit kepala, flu, dan mengurangi kram perut ketika haid," terang Prof Herni.
Tanaman yang bernama latin mentha piperita L ini juga berfungsi sebagai anti bakteri Escherichia Coli (E. coli), Salmonella dan tentu sebagai anti oksidan.
Bagi masyarakat Sulut, daun mint juga banyak digunakan sebagai bumbu masakan.
"Kalau di Sulut biasa kita pakai sebagai bumbu masakan perkedel jagung dan perkedel nike. Aroma masakan pun jadi lebih mengundang selera," tutur Prof Herni.
Selain itu daun mint juga bisa digunakan untuk membuat minuman herbal, seperti dicampur saat menikmati teh.
Saat Anda terserang flu, daun mint dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif.
"Masukkan tiga pucuk daun mint ke dalam air hangat, lalu kita hirup uapnya. Setelah itu pernapasan akan menjadi lebih lega," pungkas Prof Herni.