Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Renungan Minggu 18 Juli 2021, Amsal 4:1-2 : Dengarkan Didikan Ayahmu

Raja Salomo sebagai sosok ayah yang bijak dan berhikmat, mengungkapkan tentang penting dan gentingnya didikan ayah (orangtua) kepada anak-(anak)-nya.

Editor: Aldi Ponge
Istimewa
Renungan Harian Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada ungkapan: "Sebuas-buasnya singa, tak akan memangsa anaknya sendiri." Juga ada pepatah mengatakan: "di ujung cambuk, ada emas."  

Dua hal tersebut dapatlah mewakili bagaimama peran orangtua dalam mendidik anaknya. Bahwa meski watak dan kepribadian atau sosok seorang ayah atau orangtua tampak ganas, tapi sesungguhnya di balik itu dia memiliki hati yang sangat mengasihi dan melindungi anaknya. Dia bertanggingjawab terhadap kehidupan dan masa depan anaknya.

Sekalipun dia terkesan keras, dalam mendidik, sesungguhnya itu adalah ekspresi ketegasan akan cinta kasihnya kepada sang anak.

Maka demi cinta dan kasihnya kepada anak, cemeti atau cambuknya pun dia "rela" pakai untuk mendidik anaknya, agar menjadi anak yang baik.

Raja Salomo sebagai sosok ayah yang bijak dan berhikmat, mengungkapkan tentang penting dan gentingnya didikan ayah (orangtua) kepada anak-(anak)-nya.

Didikan seorang ayah adalah kehidupan bagi anaknya. Sehingga dia memiliki pengertian dan ilmu pengetahuan yang baik di jalan hidupnya.

Demikian firman Tuhan hari ini. "Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku." (ayat 1, 2).

Ekspresi, metode, cara, pola atau model setiap ayah (orangtua) dalam mendidik anak-anaknya, berbeda.

Bahkan ada orangtua tertentu karena hikmatnya, berbeda caranya mendidik setiap masing-masing anaknya.

Tapi itu bukan berarti sang ayah atau ibu pilih kasih atau membeda-bedakan anak-anaknya.

Tidak! Tapi lebih pada pola dan tanggungjawabnya dalam memberikan yang terbaik bagi setiap anak-anaknya, karena kepribadian, watak, sifat dan karakter setiap anak yang berbeda-beda.

Hal yang paling penting bagi orangtua adalah harus dan wajib melaksanakan tugas mendidik anak. Jangan sampai orangtua tidak mendidik anak dan membiarkannya tumbuh (maaf) "liar" tanpa kendali orangtua.

Anak harus dididik sedemikian rupa sehingga beroleh pengertian dan ilmu yang baik, untuk menuntun dia dalam kehidupan beriman yang bersumber pada takut akan Tuhan.

Demikian sang anak harus mendengar dan mengikuti didikan ayah atau orangtuanya. Sehingga, "nyambung" antara apa yang dididik ayahnya dengan apa yang dia harapkan. Juga nyambung apa yang diharapkan anaknya dengan apa yang diinginkan orantuanya, terutama dalam kehidupan beriman. Sebab hidup dalam iman yang kuat, merupakan jaminan masa depan si anak dan semua orang percaya pada Kristus.

Metode mendidik setiap orangtua berbeda-beda. Tapi model yang sangat kontekstual dan praktis adalah menuntun, bukan hanya menuntut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved