Nasional
Tragedi Covid-19 di Depok: RS Penuh, Nakes Kelelahan, Warga Isolasi Mandiri Wafat di Rumah
Petugas kesehatan sampai harus bekerja keras memerangi pandemi Covid-19 yang melanda hingga ikut terpapar.
Sementara itu, Novarita mengakui bahwa sumber daya puskesmas yang semestinya jadi garda terdepan pemantauan pasien isolasi mandiri juga sudah kewalahan karena banyaknya pekerjaan serta sejumlah petugas terpapar Covid-19.
"Sekitar 10 persenlah (petugas puskesmas yang terpapar Covid-19). Setiap puskesmas pasti ada saja," ujar Novarita.
"Makanya, jadi puskesmas agak-agak kewalahan karena melayani banyak kegiatan," lanjutnya.
Camat Pancoran Mas, Utang Wardaya, juga pernah menyampaikan hal serupa, ketika dikonfirmasi soal salah satu warganya yang mengalami disabilitas,
tak kunjung disambangi untuk dites PCR meskipun kontak erat dengan pasien Covid-19 hingga akhirnya wafat di rumah dengan status suspek.

Padahal, Pancoran Mas merupakan salah satu kecamatan episentrum Covid-19 di Depok, selain Beji, Cimanggis, dan Sukmajaya.
"Itu (menjemput pasien Covid-19 disabilitas) pernah saya lakukan sebelum kondisi darurat sekarang.
Sekarang tim tenaga kesehatannya banyak yang terpapar," kata Utang pekan lalu.
Situasi ini menyebabkan kian banyaknya pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri rentan mengalami perburukan dan tak berhasil ditangani.
Selasa lalu, misalnya, seorang pasien Covid-19 asal Harjamukti, Cimanggis, mendadak mengalami perburukan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Namun, rumah sakit yang dituju disebut tak bisa menerimanya lantaran mengalami overkapasitas.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit berikutnya dengan harapan bisa memperoleh perawatan, korban meninggal dunia di ambulans.
Curiga sebab lain
Di luar faktor sistem itu, Novarita juga mencurigai adanya peran lain dalam perburukan mendadak yang dialami pasien Covid-19 isolasi mandiri.
"Apakah karena varian Delta jadi begitu cepat, berbeda dengan varian yang sebelumnya?