Penanganan Covid
Anak-anak Disarankan Tak Gunakan 2 Masker, Satgas: Lebih Baik Jangan Keluar Rumah
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyarankan agar anak-anak tidak menggunakan dua masker saat keluar rumah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumlah kasus Covid-19 atau Corona di Indonesia masih menunjukan peningkatan yang signifikan.
Hingga kini, Indonesia masih berjibaku menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga menjadi korban dari infeksi virus Corona.
• KABAR BAIK, Sebanyak 28.079 Pasien Covid-19 Sembuh, Berikut Sebarannya hingga Jumat 16 Juli 2021
Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proporsi kasus COVID-19 pada anak adalah 12,5 persen.
Artinya, 1 dari 8 pasien Corona di Indonesia adalah anak-anak.
Di situasi seperti saat ini, sejumlah pakar menyarankan penggunaan masker dobel untuk mencegah penularan virus Corona.
Masker dobel yang digunakan adalah perpaduan antara masker bedah dan kain.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyarankan agar anak-anak tidak menggunakan dua masker saat keluar rumah.
Ia pun mengimbau agar sementara waktu anak-anak tidak diajak ke luar rumah kecuali untuk keperluan yang penting.
• UPDATE TERKINI Kasus Positif Covid-19 di Indonesia, Bertambah 54.000, Total Ada 2.780.803 Orang
"Tapi kalau anak sebenarnya tidak disarankan double masker, makanya jangan dibawa keluar rumah, apalagi diajak jalan-jalan," kata Reisa saat berbincang melalui live Instagram dengan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Jumat (16/7/2021).
Sementara itu, Reisa juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan dua masker saat keluar rumah. Apabila yang digunakan masker N95, tidak perlu lagi menggunakan dua masker.
Ia pun mengingatkan bahwa penggunaan masker tidak diperlukan bagi orang-orang yang tinggal satu rumah dan dalam keadaan sehat.
Namun, apabila di rumah ada yang sakit, atau ada tamu tidak satu rumah datang, dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai dua masker dan menjaga jarak