Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Papua

Kisah Anggota KKB Papua Reaktif Virus Corona, Sempat Kabur Lompat Pagar Saat Jalani Isolasi

Keduanya dinyatakan reaktif Covid-19, setelah melalui rapid test yang dilakukan petugas medis ketika mereka terjaring PSDD

Editor: Rhendi Umar
Youtube via Tribun Manado
Kisah Anggota KKB Papua Reaktif Virus Corona, Sempat Kabur Lompat Pagar Saat Jalani Isolasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada kisah menarik yang dialami oleh 2 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Mereka reaktif virus corona atau covid-19.

Keduanya dinyatakan reaktif Covid-19, setelah melalui rapid test yang dilakukan petugas medis ketika mereka terjaring Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) pada Jumat (22/5/2020) berselang.

Aparat keamanan TNI-Polri dari kejauhan pun mengawasi kedua anggota KKB Papua berinisial TW dan YM itu selama menjalani isolasi.

KKB di Papua Pimpinan Lekagak Telenggen terjebak di Ilaga. Berusaha keluar namun sudah dikepung aparat <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tni-polri' title='TNI-Polri'>TNI-Polri</a>.
KKB di Papua Pimpinan Lekagak Telenggen terjebak di Ilaga. Berusaha keluar namun sudah dikepung aparat TNI-Polri. (Facebook TPNPB)

Keduanya sempat kabur melompat pagar saat jalani isolasi tapi berhasil ditangkap dan dikembalikan ke wisma atlet Mimika.

Usai jalani masa isolasi, keduanya kemudian ditangkap saat keluar dari shelter wisma atlet Mimika.

Berikut kronologinya dilansir dari Kompas dalam artikel '2 Anggota KKB Ditangkap Usai Jalani Isolasi di Shelter karena Reaktif Rapid Test'

1. Sudah dapat info sebelumnya

Polisi sebelumnya mendapatkan informasi ada anggota jaringan KKB Papua pimpinan Kali Kopi turun ke Kota Timika, baik pasukan maupun penyuplai bahan makanan termasuk TW dan YM.

Kemudian, pihaknya kembali mendapat informasi bahwa TW dan YM berada di shelter wisma atlet karena terjaring Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD), Jumat (22/5/2020).

Seperti diketahui, saat penerapan PSDD, warga dilarang beraktivitas dari pukul 14.00 WIT hingga 06.00 WIT.

2. Reaktif rapid test Covid-19

Saat terjaring, keduanya langsung di-rapid test dan hasilnya reaktif Covid-19

Polisi kemudian memantau TW dan YM dari luar shelter wisma atlet.

TW dan YM diketahui pernah berusaha kabur dengan melompat tembok shelter, tetapi berhasil diamankan kembali.

Setelah keluar dari wisma atlet, polisi langsung menangkap keduanya.

3. Mengaku ikut serang Freeport

Dari hasil pemeriksaan, TW mengaku terlibat penyerangan kantor Freeport yang juga menewaskan seorang warga negara asing asal New Zeland pada 30 Maret 2020 siang berselang.

Selama pemeriksaan, TW sangat kooperatif.

Ia mengaku sebagai anggota KKB Papua pimpinan Joni Botak.

Dia menjelaskan secara detail nama-nama yang terlibat penyerangan, serta tahap perencanaan sampai pelaksanaan.

Saat penyerangan, TW juga mengaku membawa tas berisi amunisi milik Joni Botak.

Ilustrasi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kkb-papua' title='KKB Papua'>KKB Papua</a>.
Ilustrasi KKB Papua. (Puspen TNI/Puspen TNI)

Adapun YM mengaku sebagai pasukan KKB Papua, tetapi tidak terlibat dalam penyerangan.

"Sementara TW dilakukan penahanan terkait keterlibatan aksi penembakan yang dilakukan," kata Era.

4. Kronologi KKB Papua tembak karyawan Freeport

Diberitakan sebelumnya, KKB Papua Joni Botak diduga berperan dalam penembakan terhadap 7 pegwai PT Freeport Indonesia di wilayah OB 1, kawasan perkantoran dan pemukiman karyawan.

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Teror KKB di Kawasan Freeport, Diduga Ulah Joni Botak hingga Lebih dari 8 Orang'

Pasca-penembakan tersebut, TNI/Polri melakukan pengejaran dan penyisiran di area tersebut dan melakukan razia.

Dari hasil investigasi sementara, aparat keamanan mendapatkan informasi, bahwa penembakan itu dilakukan sedikitnya delapan orang.

Graeme Thomas Weal (57), yang merupakan warga negara New Zeland tewas. Dia berprofesi sebagai konsultan layanan pusat.

"Dari aksi tersebut ada tiga korban, satu WNA asal New Zeland meninggal dunia dan dua WNI terluka," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, kepada wartawan di Kantor Polsek Kuala Kencana, Senin sore.

Sementara itu, dua korban luka-luka adalah Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (57).

Jibril mengalami luka tembak di perut dan paha bagian kanan.

Sedangkan ucok tertembak di bagian siku tangan dan punggung belakang.

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, aksi penembakan di kawasan penambangan emas Freeport itu diduga ulah gerombolan pimpinan Joni Botak.

Saat ini aparat keamanan tengah dikerahkan untuk melakukan pengejaran ke gerombolan tersebut.

"KKB dilaporkan melakukan penyerangan dengan menembaki karyawan saat berada di OB 1 Kuala Kencana.

Belum ada laporan terkait pengejaran yang dilakukan tim gabungan, karena anggota masih di lapangan," kata Waterpauw, dilansir dari Antara.

Sementara itu, lokasi penembakan langsung dijaga ketat aparat keamanan bersenjata.

Berdasar keterangan yang diperoleh, beberapa saksi mata mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api.

"Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang.

Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," jelas Era.

Sementara itu, saat penyerangan terjadi, Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga oleh enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.

Usai melakukan penembakan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana tembus ke arah Mile 39.

"Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran.

Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata Era.

Sementara itu, menurut juru bicara PT Freeport Reza Pratama, korban kebrutalan anggota KKB itu berjumlah tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia.

"Kami sangat berduka atas kehilangan satu orang rekan karyawan yang meninggal dalam kejadian penembakan di area perkantoran PT Freeport Indonesia, di Kuala Kencana, Timika," kata Reza dalam keterangan pers yang diterima di Jayapura, Senin malam waktu Papua.

Empat orang korban lain dalam insiden penembakan mengalami cedera ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi.  (*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 2 Anggota KKB Papua Reaktif Covid-19, Kooperatif saat Pemeriksaan, Tapi Sempat Coba Melarikan Diri

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved