Kabar Lumpur Lapindo
Masih Ingat Lumpur Lapindo Proyek Gagal dari Perusahaan Grup Bakrie? Hingga Kini Hutang Belum Lunas
Seperti yang diketahui bencana tersebut dipegang oleh anak perusahaan Grup Bakrie.
Dosa besar keluarga Bakrie
Keluarga Bakrie terkenal sebagai keluarga konglomerat terkemuka di Indonesia.
Namun kekayaan mereka yang berlimpah itu tidak pernah bisa bersih dari 'dosa' yang membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal mereka.
Dosa tersebut adalah bencana lumpur Lapindo.
Kejadian itu terjadi pada 29 Mei 2006, 16 tahun lalu.
Saat itu lumpur panas dari tanah wilayah Jawa Timur menyembur, buah dari aktivitas di Sumur Banjarpanji 1, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Aktivitas tersebut merupakan aktivitas pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas.
Namun apes, bukannya gas yang didapat malah justru yang keluar semburan lumpur panas yang menenggelamkan ribuan hektar wilayah pemukiman warga.
Mengutip arsip Harian Kompas 30/5/2006, lumpur bersuhu 60 derajat celcius disertai gas itu menyembur sejak subuh pukul 04.30 WIB di areal persawahan desa.
Gas yang ikut keluar sangat beracun sampai dua warga dilaporkan keracunan akibat menghirup gas, yang akhirnya ketahuan mengandung hidrogen sulfida.
Saat itu sekolah di desa itu sampai diliburkan 2 hari akibat kejadian tersebut.
Sampai sekarang, penyebab semburan lumpur itu masih misterius.
Demikian pula dengan dana utang Lapindo yang terus ditagih pemerintah senilai 1,91 Triliun Rupiah.
Dilansir dari Kompas.com April lalu, Kemenkeu terus-terusan menagih utang anak usaha Lapindo Brantas Inc., PT Minarak Lapindo.
Mereka merupakan perusahaan yang bertanggung jawab, yang merupakan perusahaan milik keluarga Bakrie.