Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sebelumnya 'The King Of Lip Service' Kini Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Kritik Atas Kegagalan Negara

Seperi yang diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat disebut 'The King of Lip Service'.

Editor: Glendi Manengal
Tangkapan Layar BEMUNS
BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Janji Jokowi Ditagih 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperi yang diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat disebut 'The King of Lip Service'.

Julukan tersebut pun viral hingga menjadi sorotan publik.

Kini Presiden Jokowi lagi-lagi jadi sasaran kritik mahasiswa, hingga trending #BAWAPULANGJOKOWI.

Baca juga: Daun Mint Ternyata Bisa juga Dijadikan Obat Flu, Simak Berikut Ini Beberapa Manfaatnya

Baca juga: Wenny Ariani Ungkap Kedekatan Rezky Aditya dengan Anaknya, Suami Citra Kirana Sering Lakukan Hal Ini

Baca juga: Nia Ramadhani Biasa Tidur Bertiga dengan Aburizal Bakrie, Dianggap Sudah jadi Anak Bungsu

Foto : Unggahan BEM UI di media sosialnya, Jokowi: The King of Lip Service yang menuai polemik.(Via TWITTER/@BEMUI_Official)

Sebelumnya Jokowi  sempat dijuluki The King of Lip Service. Bahkan mahasiswa di Semarang yang tergabung dalam BEM KM Unnes turut menyasar Puan Maharani.

Ketua DPR tersebut dijuluki Queen of Ghosting.  

Kini Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) melontarkan kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui media sosialnya.

Tak tanggung-tanggung, kritikan BEM UNS yang dilontarkan di #BAWAPULANGJOKOWI.

Ketua BEM UNS, Zakky Musthofa Zuhad mengatakan, pihaknya melontarkan kritikan tersebut, sebagai momentum dari para mahasiswa yang dianggap sudah tersadarkan atas gagalnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Hari ini merupakan momentum dari kawan-kawan yang makin tersadarkan dengan banyaknya kegagalan-kegagalan negara," kata Zakky, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/7/2021).

Zakky menjelaskan, kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kegagalan tersebut mulai dari pelemahan KPK, peran KPK yang dikebiri.

Masalah keadilan supremasi hukum dan persoalan ekonomi.

"Yang kami liat dan kami rasakan, pemerintah saat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," ujar Zakky.

Dia mengatakan, postingan yang dilontarkan BEM UNS sebagai refleksi selama pemerintah Presiden Joko Widodo berlangsung.

Kecewa Janji Jokowi

Postingan tersebut juga dimaksudkan agar Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga melakukan evaluasi karena dinilai banyak gagalnya.

"Jadi ada narasi dari BEM UNS bahwa mungkin melihat momentum perlu kita refleksikan beberapa catatan- catatan yang perlu diingatkan kembali oleh pak Jokowi sebagai Presiden RI yang melontarkan janji-janji," tutur Zakky.

Kemudian dia mengklaim para mahasiswa juga sepakat dengan apa yang BEM UNS katakan yaitu bahwa Presiden Joko Widodo telah gagal dalam menjaga ekonomi, serta supremasi hukum.

Dia mengaku pihaknya kecewa atas jawaban Jokowi soal kritikan yang dilontarkan mahasiswa dan masyarakat.

"Kami juga kecewa dengan respon Presiden Jokowi terkait kritik kita, dan malah menjawab dengan kritik itu wajar dan bahkan menyinggung soal kesopanan," ucap Zakky.

"Harapan kami, Pak Jokowi sadar bahwa dia banyak kekurangan, dan banyak hal yang dievaluasi," harapnya.

Ketua BEM UNS, Zakky Musthofa Zuhad mengatakan, pihaknya melontarkan kritikan tersebut, sebagai momentum dari para mahasiswa yang dianggap sudah tersadarkan atas gagalnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Hari ini merupakan momentum dari kawan-kawan yang makin tersadarkan dengan banyaknya kegagalan-kegagalan negara," kata Zakky, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/7/2021).

Zakky menjelaskan, kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kegagalan tersebut mulai dari peran KPK yang dikebiri, masalah keadilan supremasi hukum dan persoalan ekonomi.

"Yang kami liat dan kami rasakan, pemerintah saat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," ujar Zakky.

Dia mengatakan, postingan yang dilontarkan BEM UNS sebagai refleksi selama pemerintah Presiden Joko Widodo berlangsung.

Postingan tersebut juga dimaksudkan agar Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga melakukan evaluasi karena dinilai banyak gagalnya.

"Jadi ada narasi dari BEM UNS bahwa mungkin melihat momentum perlu kita refleksikan beberapa catatan- catatan yang perlu diingatkan kembali oleh pak Jokowi sebagai Presiden RI yang melontarkan janji-janji," tutur Zakky.

Kemudian dia mengklaim para mahasiswa juga sepakat dengan apa yang BEM UNS katakan yaitu bahwa Presiden Joko Widodo telah gagal dalam menjaga ekonomi, serta supremasi hukum.

Dia mengaku pihaknya kecewa atas jawaban Jokowi soal kritikan yang dilontarkan mahasiswa dan masyarakat.

"Kami juga kecewa dengan respon Presiden Jokowi terkait kritik kita, dan malah menjawab dengan kritik itu wajar dan bahkan menyinggung soal kesopanan," ucap Zakky.

"Harapan kami, Pak Jokowi sadar bahwa dia banyak kekurangan, dan banyak hal yang dievaluasi," harapnya.

Reaksi PDI Perjuangan, Ketua DPR tersebut dijuluki Queen of Ghosting

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengaku sedih Ketua DPR RI Puan Maharani dijuluki Queen of Ghosting.

Julukan itu diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) sebagai kritik karena Puan dinilai tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan.

"Ya jujur saya sangat sedih sekaligus prihatin, stigma yang dengan mudahnya dilontarkan oleh yang namanya 'maha siswa' khususnya Ibu Ketua DPR dikatakan sedemikian," kata Arteria kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).

Dalam kritiknya, BEM KM Unnes menilai produk legislasi yang dihasilkan DPR tidak berpihak kepada rakyat, misalnya revisi UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law Ciptaker.

Serta tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya.

Menurut Arteria, kritikan tersebut hanya didasarkan kepingan suatu fakta dan tanpa kajian.

"Hanya dengan mendasarkan prasangka tanpa terlebih dahulu melakukan penelitian, kajian untuk kemudian diuji publik tiba-tiba melakukan simpulan-simpulan yang seperti itu, yang bahkan cenderung menista, memfitnah dan menyerang kehormatan seseorang. Apalagi orang tersebut kepala lembaga tinggi negara dan kepala lembaga kepresidenan," ujarnya.

Lantas, Arteria mempertanyakan dasar Puan Maharani disebut tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan.

Menurutnya, jangan hanya karena RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) yang tak kunjung disahkan, Ketua DPR RI disalahkan.

"Saya pertanyakan BEM KM Unnes kalian hidup dimana? Apa ada baca berita koran, media sosial dan lain-lain. Apa tidak terbiasa menggunakan akal sehat sedikitlah sebelum melontarkan hal-hal yang demikian?," ucapnya.

"Seharusnya kalian tahu, dalam membentuk UU itu tidak hanya tanggung jawab DPR, karena harus melibatkan persetujuan pemerintah. Makanya belajar dulu ya tak usah sampai pinter deh, tapi paham aturan hukum sudah cukup sebelum komentar," pungkasnya.

Sebelumnya, BEM UI membuat heboh dengan kritikannya ke Presiden Jokowi.

Sama halnya terhadap Jokowi, kritik terhadap Firli disampaikan melalui postingan di akun Twitter BEM UI, @BEMUI_Official.

Dalam postingannya, BEM UI memajang meme bergambar Firli Bahuri.

Firli terlihat mengenakan medali berwarna merah.

BEM UI menuliskan kalimat bernada satire.

"SEDERET PRESTASI FIRLI

Buzzer" berkata, "Firli adalah Ketua KPK dengan banyak prestasi dan gagasan." Omongan itu tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, omongan tersebut kemudian membuat masyarakat bingung, apa yang dimaksud dengan prestasi dan gagasan Firli Bahuri selama menjadi deputi hingga ketua KPK?," tulis @BEMUI_Official, Selasa (29/6/2021).

Di postingan selanjutnya, BEM UI menampilkan kolase yang berisi catatan seputar sorotan terhadap Firli.

Mulai dari dugaan OTT KPK bocor hingga teguran karena bergaya hidup mewah.

"Ulasan di atas telah merangkum beberapa "gagasan dan prestasi" Firli Bahuri

Selain yang tertera di atas, masih banyak lagi sejumlah "gagasan dan prestasi" Firli, seperti ide anehnya memberhentikan perkara BLBI, mengadakan TWK bagi pegawai KPK, dan memberhentikan pegawai KPK yang kritis dan berani melalui SK dengan dalih tidak lulus seleksi TWK.

'Buzzer' mengingatkan kita bahwa Firli punya banyak prestasi, kita bantu menguraikan maksud kata 'prestasi' yang 'buzzer' gaungkan," tulis @BEMUI_Official.

Melalui postingannya, BEM UI memberi julukan Jokowi sebagai The King of Lip Service.

Foto : BEM UI nobatkan Jokowi 'The King of Lip Service'. (@BEMUI_Official)

Hal ini karena menurut BEM UI, Jokowi dianggap tidak menepati janji-janinya.

Menurut Jokowi, kritikan yang dilontarkan oleh BEM UI adalah suatu bentuk ekpresi mahasiswa, mengingat Indonesia adalah negara demokrasi.

Sehingga segala bentuk kritikan untuk pemerintah adalah hal yang diperbolehkan.

Jokowi pun menilai, jika pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswanya untuk berekspresi.

Namun Jokowi mengingatkan bahwa di Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi."

"Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, budaya kesopansantunan," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).

Artikel ini dikutip dari Tribunsolo dan Tribunnews.com /Chaerul Umam

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Kritik Mahasiswa BEM UNS Pelemahan KPK, Janji Jokowi Ditagih, https://medan.tribunnews.com/2021/07/08/berita-trending-bawapulangjokowi-kritik-mahasiswa-bem-uns-pelemahan-kpk-janji-jokowi-ditagih?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved