Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Kasus Covid-19 di Sulut Terus Meningkat, Ini Saran Pengamat Kesehatan Unsrat

 Kasus virus corona (Covid-19) di Sulawesi Utara terus meningkat. Pada Sabtu (4/7/2021) terdapat 143 kasus baru.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Pribadi
Pengamat Kesehatan dan Dosen Kesehatan Masyarakat Unsrat, dr Adi Tucuan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ManadoKasus virus corona (Covid-19) di Sulawesi Utara terus meningkat.

Pada Sabtu (4/7/2021) terdapat 143 kasus baru.

Terkait hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut mengeluarkan banyak peraturan baru.

Menurut Pengamat Kesehatan dr Adi Tucuan, situasi saat ini memang pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan berupa tindakan preventif, mengingat banyak wilayah di Indonesia yang sudah melonjak kembali kasus Covid-19.

"Lebih khusus serangan varian baru Covid-19 yaitu varian Delta yang jauh lebih cepat penularannya dibanding sebelumnya," kata dr Adi. 

dr Adi mengatakan kebijakan wajib tes antigen adalah hal normal yang bisa dilakukan untuk deteksi dini karena tempat kerumunan orang seperti bandara dan  pelabuhan adalah tempat yang rawan penularan Covid-19, apalagi di tempat-tempat seperti itu perilaku pencegahan Covid-19 jarang diterapkan. 

Pengamat Kesehatan dan Dosen Kesehatan Masyarakat Unsrat, dr Adi Tucuan.
Pengamat Kesehatan dan Dosen Kesehatan Masyarakat Unsrat, dr Adi Tucuan. (Dokumentasi Pribadi)

"Asal pemerintah menggratiskan tes antigen tersebut, bukan dibebankan kepada masyarakat jika kebijakan itu dilakukan, karena masyarakat sudah menghadapi situasi ekonomi yang sulit," tambah dr Adi.

dr Adi menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dengan melarang adanya perkumpulan yang dilakukan oleh masyarakat, terutama acara-acara pesta yang tidak terlalu penting dan urgent dilakukan.  

"Jadi demi keselamatan banyak orang, masyarakat juga perlu diminta bertanggung jawab mencegah penularan Covid-19 ini dengan tidak menyelenggarakan acara yang tidak terlalu penting," kata dr Adi.

Jika perlu, tempat ibadah dibatasi atau ditutup kembali, jika ini menyangkut tanggungjawab kita menghargai keselamatan orang lain. 

Ibadah di rumah merupakan solusi terbaik karena ibadah bisa dilakukan di mana saja.

"Kantor-kantor pemerintah juga perlu ditutup kembali dan work from home menjadi pilihan, dan sekolah yang sudah beroperasi tentu saja perlu dikaji kembali," pungkas dr Adi.

Pemerintah masih perlu melakukan upaya preventif lebih serius lagi, jangan sampai baru menerapkan kebijakan dengan ketat saat kasus mulai bertambah.

Seharusnya pasar-pasar tradisional tempat pertemuan orang banyak ditata lebih baik lagi agar kerumunan orang tidak menjadi tempat penularan. 

"Saya pikir Mega Mall dan Mantos seharusnya ditutup lagi atau kalau dibuka diterapkan prokes yang ketat," tutup dr Adi.(*)

9 Arti Mimpi Tentang Kucing, Pertanda akan Hadapi Pertengkaran hingga Kehilangan Kesempatan

Anggota DPRD Kotamabagu Mulai Turun Serap Aspirasi Masyarakat di Dapil Masing-masing 

JADWAL Semifinal Copa America 2021,Brazil dan Argentina Siap Singkirkan Lawan Untuk Bertemu di Final

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved