Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Sabtu 3 Juli 2021, 1 Raja-raja 3:28 : Hati Kunci Hikmat
Pembuktian pertama hikmat raja Salomo atas perkara kedua perempuan sundal dengan keputusan yang maha adil itu, membuat takut sekaligus takjub semua o
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembuktian pertama hikmat raja Salomo atas perkara kedua perempuan sundal dengan keputusan yang maha adil itu, membuat takut sekaligus takjub semua orang Israel. Sebab mereka menyaksikan sendiri bahwa sungguh Salomo memiliki hikmat dari Allah, yang ada dalam hatinya.
Hati, menjadi kunci hikmat. Tuhan telah mengaruniakan hikmat-Nya kepada raja Salomo. Tapi jika Salomo mengeraskan hati dan tidak menerima dan mengerjakan hikmat itu dengan "hati," maka sia-sialah hikmat itu. Bisa-bisa Tuhan pindahkan kepada orang atau pemimpin lain.
Salomo, bukan hanya menerima dengan hati. Tetapi dia meminta hikmat Allah itu dengan hati sebagai hamba. Dia merendahkan hatinya di hadapan Tuhan dan memohon kepada-Nya, maka Allah mengaruniakannya kepadanya.
Itulah pilihan hati Salomo, meminta, menerima dan mengerjakan hikmat itu dengan hati yang melekat kepada Allah.
Itulah sebabnya Allah memakai dia dengan herannya dan orang Israel seluruhnya jadi takut tetapi sekaligus menghormati raja Salomo.
Demikian firman Tuhan hari ini. Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan. (ayat 28)
Dengan hatinya yang memilih memiliki hikmat, maka Salomo menjadi besar, dihormati, termasyur dan kaya raya. Peristiwa dua perempuan sundal dengan bayi mereka itu, membuat segenap orang Israel, takut dan takjub padanya. Karena hikmat yang dimilikinya.
Hikmat adalah karunia Tuhan. Tapi memiliki hikmat adalah pilihan hati, yang diikuti, pikiran dan perkataan, yang dilakukan dalam perbuatan, sehingga melahirkan karakter, kepribadian dan integritas seseorang. Inilah yang menentukan nasib dan masa depan seseorang.
Sebab hati memegang peran kunci dalam hidup manusia. Hidup manusia tergantung pada hatinya. Jika hatinya memilih kejahatan, maka jatuhlah dia dalam kejahatan dan kebinasaan hidup.
Sebaliknya, jika dia memilih memiliki dan mengerjakan hikmat dalam ketaatan kepada Kristus, maka damai, sejahtera dan bahagialah dia. Hidupnya diberkati dan akan jadi berkat bagi sesama. Karena itu, penting bagi hidup orang percaya menjaga hati.
Amsal 4:23 mengungkapkan, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."
Mengapa hati harus di jaga? Karena dari hati keluar pikiran. Pikiran menghasilkan perkataan. Perkatakan menghasilkan perbuatan atau tindakan.
Perbuatan menimbulkan kebiasaan, kebiasaan membuahkan karakter. Karakter ini mencakup kepribadian dan integritas serta jati dirinya. Karakter inilah yang menentukan nasib atau masa depan seseorang, baik di bumi maupun dalam kekekalan.
Jadi, pilihan hati pada akhirnya menentukan hasil akhir dari hidup kita, baik dalam kehidupan kefanaan di dunia, maupun ketika kembali pada hakekat abadi kita: apakah bersama Kristus di sorga atau menderita kekal.
Keluarga dan umat Kristen, oleh Roh Kudus, kita masing-masing telah dikaruniai hikmat. Maka bulatkan tekad hati kita untuk menerima dan mengerjakan hikmat itu dalam hidup kita, niscaya kasih karunia dan berkat melimpah dari Tuhan Yesus, melimpah di hidup kita dan keluarga, dalam kekinian sampai dalam kekekalan bersama Bapa di sorga. Amin
Doa: Tuhan Yesus, arahkanlah hati kami agar hidup dalam hikmat-Mu dan ajarlah kami selalu hidup memuliakan nama-Mu. Amin. (Jackried Malueseng)