Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Jumat 2 Juli 2021, 1 Raja-raja 3:27 : Ketulusan Mengalahkan Kepalsuan
Terbukti ketika Raja Salomo mengambil pedang untuk memenggal bayi yang hidup, si ibu palsu malah mendukung.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ibu palsu, yakni ibu bayi yang mati, pandai bersandiwara.
Dia pintar mempermainkan kata-kata. Dia cerdik membalikkan keadilan dengan kepalsuan.
Tapi secerdik apapun kepalsuan bersembunyi, ketulusan dan kebenaran akan mampu menyingkapkan dan mengalahkannya.
Terbukti ketika Raja Salomo mengambil pedang untuk memenggal bayi yang hidup, si ibu palsu malah mendukung.
Dia berhasil menipu banyak orang dengan mengatakan bahwa bayinyalah yang hidup itu.
Maka ketika raja hendak memenggal bayi itu, dia malah senang. Dia merasa diri menang. Minimal seri. Tidak ada di antara mereka yang mendapatkan bayi itu. Itulah kepalsuan hatinya.
Namun, sang ibu kandung malah siap berkorban. Dengan ketulusan hatinya, dia pasrah dan mengalah agar raja jangan memenggal sang bayi, tapi menyerahkan saja kepada ibu palsu itu.
Ternyata, ketulusan, kerelaan dan kepasrahan inilah yang membuat dia menang. Yah, ketulusan hati seorang ibu untuk berkorban, mengalahkan kepalsuan ibu palsu.
Demikian firman Tuhan hari ini. Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya." (ayat 27)
"Si palsu" merasa diri telah menang. Dia lupa bahwa "pertandingan" belum berakhir. Masih ada "injury time." Raja memutuskan di "injury time" bahwa ibu yang tulus hati itulah yang benar dan ibu asli si bayi yang hidup. Itulah keputusan berdasarkan hikmat dari raja Salomo.
Pengadilan oleh hikmat ini, tak butuh alat bukti cukup. Tidak tergantung para saksi.
Tapi mampu memberikan keputusan yang paling adil dan tak terbantahkan dengan dalil apapun dan oleh siapapun juga. Termasuk para ahli hukum sekalipun.
Hikmat Allahlah yang mampu menyingkap perkara itu sehingga menjadi terang benderang.
Sepandai-pandainya si palsu bersandiwara, bersaksi dan menyembunyikan kebenaran, tetap dapat dikalahkan oleh hikmat yang adalah kebenaran Allah.
Sepandai apapun si perempuan memanipulasi kejahatannya, kebenaran tetap dapat menyingkapkannya.