Video Viral
5 FAKTA Arisan Pakai Tumbal Brondong di Pondok Indah, Para Pria Itu Merupakan Simpanan Tante Kaya
Yang menakutkan, brondong itu nantinya akan dijadikan tumbal setelah mendapatkan berbagai fasilitas kemewahan dari para tante kaya.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan munculnya video viral tentang sebuah pesugihan berkedok acara ulang tahun di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Video yang diunggah oleh akun tiktok bernama @dinskidiary itu sudah disukai belasan ribu akun.
Video itu menjelaskan tentang adanya praktik pesugihan dengan menumbalkan brondong di sebuah acara ulang tahun.
Ia menyampaikan, ada sebuah perkumpulan sosialita di Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang kerap menggelar arisan brondong.
Yang menakutkan, brondong itu nantinya akan dijadikan tumbal setelah mendapatkan berbagai fasilitas kemewahan dari para tante kaya.
Polisi pun bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut.
Berikut ini 5 fakta arisan Pondok Indah yang dirangkum tribunmanado.co.id:
1. Diceritakan oleh akun @dinskidiary
Video yang viral itu pertama diunggah oleh akun tiktok bernama @dinskidiary.
Video itu kini sudah disukai belasan ribu akun.
Video itu menjelaskan tentang praktik pesugihan dengan menumbalkan brondong di sebuah acara ulang tahun.

2. Cerita pengalaman pribadi
Pengalaman mengerikan itu dijelaskan sendiri oleh seorang master of ceremony (MC) acara ulang tahun.
Awalnya, pihak penyelenggara menawarkan MC tersebut dengan bayaran Rp 8 juta untuk dua orang MC.
Namun, partner MC harus seorang perempuan.
Di video itu dijelaskan bahwa ia tidak boleh bersama dengan MC pria.
"Terus dia mau nawarin harganya satu sendiri jadi Rp 10 juta satu jam. Tergiur enggak sih? Ya tergiur lah. Nge-mc cuma satu jam dibayar Rp 10 juta. Siapa enggak mau," ujarnya di video itu.

3. Brondong jadi tumbal
Lanjut akun @dinskidiary, pihak penyelenggara lalu menjelaskan bahwa setelah acara ulang tahun akan diadakan sebuah eksekusi.
Brondong (pria muda) di acara itu menyetujui akan menjadi tumbal dalam sebuah pesugihan.
"Pesugihan untuk awet muda, kecantikan, kekayaan, karier dan lain-lain," lanjutnya.
Ritual eksekusi itu dilakukan dengan dua cara yaitu manual dan mesin.
Menurut penjelasan di video itu, para brondong tidak dipaksa ditumbalkan.
Mereka telah dibayar ratusan juta sampai miliaran.
"Ini sekte elite karena acaranya juga diadakan di Jakarta Selatan di mana itu tempat rumahnya orang-orang kaya," ceritanya.
Katanya acara itu sudah sampai 16 kali diadakan.
Para brondong itu juga diceritakan memang menjadi simpanan dari peserta.
"Kalau udah waktunya, si brondong ini baru dibeli lagi dengan harga yang mahal untuk dijadikan tumbal. Dan, biasanya background si brondong berbeda-beda. Ada uang dipakai bayar utang, orangtuanya kelilit utang atau orangtuanya di kampung sakit," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pengalaman itu benar-benar dialaminya.

4. Tanggapan Lurah Pondok Pinang
TribunJakarta.com mengonfirmasi kebenaran video viral itu kepada Lurah Pondok Pinang, Rizky Januar.
Rizky belum bisa memastikan kebenaran video tersebut.
"Saya juga baru dengar itu. Saya belum dapat info, nanti saya cek dulu ya kebenarannya. Saya lagi urusin jenazah melulu ini," ujar Rizky.
5. Penjelasan polisi
Sementara Kapolsek Kebayoran Lama mengaku baru mengetahui video viral tersebut.
Namun, ia mengatakan bakal menyelidiki video itu.
"Saya lacak dulu sejauh mana kebenarannya. Lagi ditelusuri. Nanti kita kabari perkembangannya," kata Donni saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021).
Artikel ini hasil kompilasi daur ulang tribunmanado.co.id dari artikel yang sudah tayang di berbagai portal resmi dan juga dari
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tanggapan Lurah Pondok Pinang Terkait Video Viral Pesugihan Tumbalkan Nyawa Berondong
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Arisan Sosialita di Kawasan Elite Pondok Indah Pakai Brondong, Ini Kata Polisi, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2021/06/30/viral-video-arisan-sosialita-di-kawasan-elite-pondok-indah-pakai-brondong-ini-kata-polisi?page=all