Sosok Tokoh
SOSOK Moehammad Jasin, Pejuang di Bidang Kepolisian, Lahir di Sulawesi, Ini Aksinya yang Monumental
Selamat HUT ke 75 Bhayangkara, diperingati hari ini Kamis 1 Juli 2021. Ada banyak sejarah Bhayangkara di Indonesia.
Di medan pertempuran ini, PRI terlibat dalam Insiden Bendera di Hotel Yamato tanggal 19 September 1945 dan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Berkat jasa-jasanya, Moehammad Jasin diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun 2015.
Ia juga mendapat gelar Bapak Brigade Mobil (Brimob). [1]
Kehidupan Pribadi
Moehammad Jasin lahir pada tanggal 9 Juni 1920 di Bau-Bau, Buton, Sulawesi.
Ia mempunyai ayah bernama, Haji Mekah yang berasal dari Bone, sedangkan ibunya bernama, Siti Rugayah, berasal dari Maros.
Moehammad Jasin adalah anak laki-laki satu-satunya dari pasangan suami-istri ini.
Ketertarikannya dengan kepolisian bermula dari bujukan kakak iparnya bernama Abu Baeda.
Dalam buku berjudul Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang: Meluruskan Sejarah Kelahiran Polisi Indonesia, Jasin menerangkan bahwa ia pada awalnya memang tidak tertarik masuk kepolisian pemerintah Hindia Belanda.
Hal itu disebebkan karena ia bercita-cita menjadi penerbang dan sempat mengikuti pelatihan penerbangan.
Namun karena tidak mendapat restu dari orangtua, karena pekerjaan penerbangan dianggap sebagai pekerjaan mencari mati, maka kakak iparnya inilah yang membantu Jasin untuk masuk ke Komisaris Polisi di Makassar.
Namun demikian, nasib berkata lain, prestasi Moehammad Jasin di kepolisian justru cemerlang pada masa akhir pemerintahan Hindia Belanda, Jepang, hingga masa kemerdekaan. [2]
Riwayat Pendidikan
Moehammad Jasin pernah mengikuti pendidikan umum di Volkschool di Bau-Bau.
Kemudian berlanjut ke Hollands Inlandsche School (HIS) dan Schakel School di Makassar.