Penanganan Covid
Kasus Covid-19 Melonjak, Gubernur Olly Dondokambey Evaluasi Rencana Sekolah Tatap Muka
Covid-19 masih melonjak di Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara yang terjadi peningkatan kasus.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Covid-19 masih melonjak di Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara yang terjadi peningkatan kasus.
Di tengah situasi ini, Sulut telah mengambil kebijakan untuk siswa sudah bisa menjalani sekolah tatap muka.
Bagaimana kelanjutan rencana itu? Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan, akan dievaluasi dulu kondisi sebelum mengesekusi kebijakan. Ia mengakui memang ada peningkatan kasus belakangan ini.
"Kita lihat dulu, kita harus pelajari benar situasi jangan terburu-buru," ujar Gubernur di Hotel Luwansa, Selasa (29/6/2021)
Olly mengakui ada peningkatan kasus, Sulut biasanya penambahan kasus hanya satu digit kini sudah mulai baik dua digit. Meski begitu pandemi Covid-19 relatif masih bisa dikendalikan
Baca juga: 60 Tahun Kiprah Yamaha di Balapan Grand Prix Dunia
"Sulut sekarang bisa diatasi, tidak sama dengan daerah lain tempat tidur kurang, sekarang harus menjaga itu," kata dia.
Kebijakan menyangkut anak sekolah ini harus di evaluasi
"Apalagi kalau zona merah, kita tutup semua," ungkap dia.
Sebelum peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah akhirnya menetapkan kebijakan memberlakukan kembali sekolah tatap muka atau hadir fisik di sekolah, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut, dr Grace Punuh mengatakan, sekolah tatap muka akan mulai dilakukan Juli 2021.
Meski demikian, tidak sepenuhnya pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, kebijakannua perpaduan antara sekolah tatap muka dan pertemuan daring
"Seminggu itu 4 hari daring, 2 hari sekolah tatap muka," ujar Mantan Kepala Dinas Kesehatan Sulut.
Ada beberapa langkah terlebih dahulu dipenuhi sehingga pemerintah menetapkan kebijakan ini.
Pertama, semua guru di Provinsi Sulut sudah di vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Awan Cumulonimbus Gegerkan Warga Manado, Sebabkan Petir hingga Hujan Es, Ini Penjelasan BMKG
"Semua guru kan sudah divaksin," kata dia.
Kedua, pemberlakukan protokol kesehatan saat sekolah tatap muka wajib dilaksanakan. Semisal pembelajaran nanti tetap mengenakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Misalnya jaga jarak, Grace menjelaskan, membatasi siswa yang hadir dalam satu ruangan.
"Jadi kapasitas hanya 25 atau 50 persen sekolah yang atur, nanti pakai sistem shift," ujarnya.
Shift dimaksud, siswa yang hadir bisa diatur hadir tatap muka pada pagi, maupun siang hari.
Situasi saat ini, ada lonjakan kasus Covid pasca lebaran, bahkan sudah menyasar anak-anak
Apa langkah pemerintah tidak berisiko? dr Grace mengatakan, langkah yang diambil sudah dipikirkan matang
"Kalau kita tidak mau maju, maka tak akan maju, yang penting protokol kesehatan, jangan sampai terjadi kluster sekolah," ungkap dia.
Namun rencana itu tidak bisa dilakukan, karena harus mendapat persetujuan dari satgas Covid 19 setempat.
"Kalau tidak diizinkan maka tidak boleh," ungkapnya. (ryo)
YOUTUBE TRIBUN MANADO