Berita Internasional
Masih Ingat Derek Chauvin? Polisi Pembunuh Pria Kulit Hitam George Floyd Divonis 22,5 Tahun Penjara
Derek Chauvin adalah mantan polisi yang telah membunuh pria berkulit hitam bernama George Floyd setahun yang lalu.
Philonise Floyd, saudara lelaki lainnya, mengatakan dia dihantui oleh video kematian Floyd, yang diputar berulang kali di persidangan Chauvin.
Chauvin juga berbicara kepada hakim, mengatakan dia tidak bisa memberikan pernyataan lengkap karena "masalah hukum tambahan."
"Tapi sangat singkat, saya ingin memberikan belasungkawa saya kepada keluarga Floyd," katanya. "Akan ada beberapa informasi lain di masa depan yang menarik dan saya harap semuanya akan memberi Anda ketenangan pikiran. Terima kasih,” katanya.
Jaksa Matthew Frank meminta hukuman penjara 30 tahun, lebih lama dari pedoman negara, menunjuk pada empat faktor yang memberatkan.
Sementara Pengacara Chauvin berpendapat dia harus menerima masa percobaan atau hukuman yang lebih rendah.
"Kasus ini bukan tentang semua petugas polisi; ini bukan tentang kepolisian. Kasus ini tentang Derek Chauvin yang mengabaikan semua pelatihan yang dia terima dan menyerang Floyd sampai dia mati lemas," kata Frank. "Saya pikir penyiksaan adalah kata yang tepat,” katanya.
Video Chauvin yang menekankan lututnya di leher Floyd yang berkulit hitam dan tangannya sudah terborgol, selama lebih dari sembilan menit pada 25 Mei 2020 menyebabkan kemarahan di seluruh dunia dan gerakan protes terbesar yang terlihat di Amerika Serikat dalam beberapa dekade.
Hakim Cahill mengatakan penting untuk mengenali rasa sakit keluarga Floyd dan mengakui bahwa kasus yang viral ini tidak memengaruhinya dalam menjatuhkan hukuman.
"Saya tidak akan mencoba untuk menjadi terkenal atau terlihat pintar karena ini bukan waktu yang tepat," kata Cahill, menjelaskan alasannya akan dituangkan dalam memorandum setebal 22 halaman.
"Saya tidak mendasarkan hukuman saya pada opini publik. Saya tidak mendasarkannya pada upaya untuk mengirim pesan apa pun. Tugas hakim pengadilan adalah menerapkan hukum pada fakta-fakta tertentu dan menangani kasus-kasus individu,” katanya.
Derek Chauvin (TRIBUNNEWS)
Chauvin dinyatakan bersalah pada bulan April atas pembunuhan tidak disengaja tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua karena menekankan lututnya di belakang leher Floyd selama hampir 10 menit pada 25 Mei 2020.
Insiden itu direkam dalam video oleh saksi dan rekaman itu terlihat di seluruh dunia. Floyd berulang kali memberi tahu Chauvin bahwa dia tidak bisa bernapas.
Sebelum sidang hukuman, Cahill menolak mosi pembelaan yang meminta sidang baru, serta permintaan sidang tentang potensi kesalahan juri selama persidangan.
Kematian Floyd memicu kemarahan dan demonstrasi selama berbulan-bulan di Minneapolis dan di seluruh Amerika Serikat untuk meminta perhatian pada kebrutalan polisi.